Usai menutup rapat koper besarnya, pemuda itu berjalan pelan ke arah jendela kamarnya. Seperti biasa, dia selalu suka memandangi kelap kelip lampu jalanan kota dari dalam kamarnya di lantai dua rumah peninggalan kedua orangtuanya itu. Beberapa detik kemudian, dia memutuskan untuk bergeser menuju balkon. Dibukanya pintu saat dirasakannya udara di dalam kamarnya tiba-tiba terasa sangat pengap, padahal AC di kamar berukuran besar itu hampir tak pernah mati saat dia sedang ada di rumah. Bertahun-tahun tinggal bersama adik perempuan satu-satunya dan para pembantu di rumah itu sejak kedua orangtua mereka meninggal karena kecelakaan sepertinya tak pernah membuatnya setidaknyaman sekarang. Meski tak ada lagi orangtua yang menemaninya dan adiknya, Aaron tak pernah merasa tidak menyukai rumah itu seperti saat ini, sejak lelaki bernama Genta itu ikut tinggal bersama mereka. Baru beberapa menit mencoba mengusir rasa gundah di hatinya, tiba-tiba Olivia muncul mengagetkanya dari arah pintu. Denga
Baca selengkapnya