"Maafkan aku Dayu, semua ini salahku," ujar Gung Yoga sambil memeluk gadis itu. Senyum kemenangan terukir di sudut bibir pemuda berambut sebahu dan berbadan kekar tersebut. "Bukan Gung Yoga, itu bukan salahmu. Ini murni masalah pribadiku dengan De Arya," kata Dayu dengan melepaskan diri dari pelukan pemuda itu. "Ini ambilah, perkamen ini milik salah satu nenek moyangku yang juga meninggal tanpa keturunan. Namanya Agung Aryajaya Cakra," "Itu pangeran yang disukai oleh Putri Mara? jadi ia juga mati muda?" tanya Dayu "Sepertinya begitu, di dalam pohon keluargaku, tidak terlihat ada keturunan, dia mati sangat muda, entah karena sakit atau apa, aku tidak
Read more