Semua Bab Terjebak Program Cinta Buatan Televisi Swasta: Bab 31 - Bab 40

42 Bab

31. Diluar Kontrol

Status antara asisten dan majikan itu lama kelamaan memudar, bahkan terlupakan. Awalnya memang sopan, tapi kemudian mulai berani dan sayangnya tak ada yang menyadari hal itu terjadi. Para asisten yang makin bergerak maju dan para majikan yang menerima dengan tangan terbuka membuat kesempatan itu tumbuh untuk mereka. Seolah terbuai akan hasrat, tujuan awal mereka diasingkan sudah tak diingat, sudah tidak peduli yang namanya penyakit menular, karena bagi mereka hawa nafsu lebih penting dan di atas segalanya dari apapun di dunia. Dan paling mengejutkan adalah saat mereka tak ingat lagi siapa pasangan mereka sebelumnya. Memang tepat kota ini dinamakan kota godaan. Yang masuk ke dalamnnya tak akan mampu menahan hasrat jika tak benar-benar setia ke pasangannya. Hari kedua di pengasingan di mulai, dan beberapa orang diantaranya Arabella, Noah, Chelsea, dan Grace terbangun dengan tubuh tanpa busana di balik selimut dan sang asisten berada tepat di sebelah mereka, masih terlelap dalam tidurny
Baca selengkapnya

32. Bukan Cara Yang Benar

Meskipun sedang dikarantina, sepuluh orang penduduk vila tetap diperbolehkan keluar dari rumah sementara mereka. Dengan catatan tidak boleh keluar tanpa asisten. Waktunya juga dibatasi, maksimal tiga puluh menit dan setelahnya segera pulang, sang asisten sendiri yang akan mengaturnya. Agar mereka tak pernah bertemu satu sama lain, trainer sudah memberi arahan kemana-mana saja tiap asisten bisa pergi. Areanya terbatas, tidak bisa meluas. Karena itu jugalah sengaja dibuat tak ada kendaraan apapun di sana. Jalan kaki telalu jauh pasti akan melelahkan, jadi tidak banyak alasan yang dikarang para asisten supaya para majikan mereka paham. Di hari kedua, yang memutuskan jalan-jalan keluar rumah adalah Delphi, Prince, Kevin, dan Max. Mereka keluar sama-sama di pagi hari. Tapi pastinya tidak pada jam yang sama. Namun, karena waktu yang diberikan maksimal tiga puluh menit, ada beberapa menit dimana mereka sama-sama berada di luar ruangan. Dengan jarak yang tidak begitu jauh, mereka sebenarnya
Baca selengkapnya

33. Chelsea dan Jeremy

Kisah Chelsea dalam pengasingan ini sangat berbeda dengan yang lainnya. Di hari pertama, begitu ia turun dari mobil, ia sudah terpaku menatap pria yang berdiri di depannya, menyambutnya dengan senyum yang begitu mempesona. Bukan karena tampang dan penampilannya yang membuat Chelsea tertegun, tapi ia karena ia mengenal pria itu. Jeremy namanya, pria yang bertugas sebagai asisten Chelsea. Jika ditanya apakah ia sudah mengenal Chelsea sebelumnya? Maka jawabannya adalah sudah. Jeremy dan Chelsea sudah kenal sejak lama, hanya saja hilang kontak beberapa bulan terakhir. Mereka berteman, tapi sebenarnya sudah saling menaruh rasa. Akan tetapi, perasaan itu harus terkubur karena masing-masing dari mereka memiliki pasangan. Dan sekarang, setelah sekian lama, akhirnya kembali berjumpa dengan status yang sama-sama 'single'. Di hari pertama, kecanggungan di antara mereka menguar hebat, terutama dari Chelsea. Padahal Jeremy sudah banyak melontarkan pertanyaan tapi Chelsea hanya menjawab singkat.
Baca selengkapnya

34. Siasat Coco

Jarum jam sudah bukan menunjukkan angka yang mewakilkan waktu pagi, penunjuknya mengacu pada angka dua belas yang menyatakan siang hari. Ethan tidak ingin beranjak dari kursinya walau sudah merasa kebas pada bokongnya, ia tetap meneruskan acara membaca satu buku yang paling menarik perhatiannya.Tangan Ethan terangkat membenahi letak kacamatanya saat pintu kamarnya terbuka dan Coco muncul dari baliknya. Wanita itu melangkah masuk begitu santai, seolah kamar itu kamarnya juga.Tapi, hari ini Ethan tak akan kesal, marah kepada Coco. Karena wanita ini baru saja dari klinik karena kulitnya yang tadi malam terkena kuah mi yang panas membuatnya jadi memerah dan harus mendapatkan penanganan.Coco duduk di sofa dan termenung, menatap meja dengan tatapan kosong. Ethan sampai heran dibuatnya karena tak biasanya Coco diam seperti ini, kemarin saja dia begitu aktif sampai Ethan jengkel."Bagaimana?" tanya Ethan menutup bukunya dan melepaskan kacamata bacanya.Coco perlahan menoleh menatap ke arah
Baca selengkapnya

35. Yang Tak Harusnya Terjadi

Katakanlah Coco adalah wanita yang licik, yang terlalu memaksakan kehendak, yang obsesian. Tapi, semua itu takkan menghentikannya, takkan bisa menghadang langkahnya. Coco tetap selalu penasaran sebelum hasilnya terlihat, entah bagaimana hasil akhirnya, ia tetap kukuh mencoba.Coco melancarkan aksinya malam ini karena melihat ada peluang rencananya berhasil. Ia menuangkan obat perangsang di minuman Ethan ketika pria itu pergi mengambil garpu. Begitu Ethan kembali, Coco bersikap biasa seolah tak ada hal buruk yang terjadi."Terima kasih sudah perhatian padaku, Ethan," ujar Coco tiba-tiba. Ia kembali menyantap sup di hadapannya."Karena kau sedang sakit. Kau juga satu-satunya orang yang ada di sini selain aku, jadi kita harus saling membantu." Ethan kembali duduk. Ia meminum minumannya sebelum memakan makanannya. Dan hal itu diperhatikan lekat oleh Coco, jantungnya berdegup senang karena sedikit lagi langkahnya akan sampai pada hal yang didambanya. Sebenarnya Ethan sudah merasakan ada ya
Baca selengkapnya

36. Hari Ketiga Pengasingan

Hari terakhir berada di TemptZone akhirnya tiba, sepuluh peserta diminta untuk mengecek kondisi tubuh mereka dengan pengukuran suhu tubuh dan juga kesehatan badan. Jelas saja tidak ada apa-apa yang terjadi, pengecekan itu hanya alibi dan para asisten mengumumkan kalau hasilnya adalah negatif dan esok hari mereka bersepuluh bisa kembali ke vila. Beberapa dari mereka ada yang ingin tinggal, dan ada yang juga tidak, seperti Grace dan Chelsea. Mereka harus kembali dan untuk tinggal dua hari lagi di vila sebelum keluar dari pulau ini dan kembali ke kehidupan mereka masing-masing. Chelsea sendiri sudah menentukan pilihannya. Ketika nanti pemilihan di hari ke empat belas berlangsung, ia tak akan memilih siapapun karena sekarang hubungannya dengan Jeremy sudah berada di posisi yang bagus. Chelsea tak akan mengorbankannya dengan pria lain yang ia kenal hanya dalam waktu satu hari. Jelas tak ada ketertarikan yang begitu dalam ia rasakan selama berada di vila. Semua keadaan antara peserta dan
Baca selengkapnya

37. Tayangan Meresahkan

Selamat malam semuanya. Bagaimana tiga hari kalian selama berada di kota terpencil ini? Aku James, produser kalian, akan membongkar semuanya. Chelsea mengernyit, kepalanya berputar memandang Jeremy yang tampak biasa saja. "Apa maksudnya?"Jeremy hanya tersenyum kecil. "Ayo tonton saja," jawabnya sekaligus memerintah. Dan mau tidak mau Chelsea harus menurutinya.Sama sekali tidak ada virus atau penyakit apapun di pulau ini. Hal itu hanya alibi karena kalian sudah berada di titik dimana harus menjalani ujian terberat. Sudah sesuai rencana jika kalian akan diasingkan ke Temptation Zone. Di sana kalian tinggal bersama seorang asisten lawan jenis yang sudah kami siapkan. Nantinya, mereka akan meluncurkan godaan dan melihat seberapa jauh kalian akan terpengaruh. Jika terpengaruh, maka kalian tidak setia dengan pasangan kalian di vila. Jadi, agar makin jelas, mari saksikan video yang sudah kami rangkum dari seluruh aktivitas sepuluh peserta dalam tiga hari ini.Terima kasih.Dan layar lapt
Baca selengkapnya

38. Hari Ke-13

Pagi itu suasananya cukup sibuk, mereka harus berkemas singkat karena mobil sudah menjemput para peserta beserta asisten mereka agar segera dibawa kembali ke vila. Memang cukup gila memikirkan jika esok hari adalah hari terakhir mereka, sekaligus jadi hari penentuan akan bersama siapa keluar vila. Sedangkan saat ini saja keadaan mereka masih begitu berantakan, ada begitu banyak kesalahpahaman yang harus diselesaikan hanya dalam kurun waktu kurang lebih satu hari saja.Saat mereka semua sampai di vila. Hanya beberapa yang saling peluk dan hanya para wanita anggota vila saja. Sementara wanita dan pria yang berstatus pasangan seperti Noah dan Arabella, Delphi dan Prince, tidak melakukan kontak fisik apapun karena cukup canggung, terlebih ada asisten mereka berdiri berjajar di sana."Ngomong-ngomong di mana Ethan?" Delphi celinguk ke kanan dan kirinya, namun masih tak bisa menemukan Ethan.Mendengar nama Ethan disebut, pikiran Elea jadi kembali terlempar ke momen tadi malam. Ia tak akan m
Baca selengkapnya

39. Cukup Berantakan

Setelah Coco dibawa pergi oleh tim karena dia harus berhadapan dengan tim pusat yang akan menginterogasi dirinya lebih lanjut, kini waktunya untuk mereka mengucapkan selamat tinggal untuk para asisten. Yang mana agak memilukan karena meskipun tidak jadi kekasih, sang asisten sudah menjadi teman yang baik dan menemani mereka selama tiga hari dalam pengasingan-palsu."Aku pasti akan merindukanmu, Andrew." Elea memeluk Andrew begitu erat. Pria ini sudah dianggap seperti seorang kakak. Andrew mirip sekali dengan Emma hingga ia merasa sudah memiliki satu kakak wanita dan satu kakak pria."Pastinya, El. Aku akan menunggumu di sana." Andrew membalas pelukan Elea tak kalah eratnya. Ia tahu Elea tak membalas perasaannya, tapi mereka masih bisa dekat, kan. Dari jauh, Andrew bisa melihat Ethan tengah berdiri memandang dirinya dan Elea. Mendadak Andrew bisa merasakan seberapa rindunya Ethan pada Elea. Apalagi sekarang posisi Ethan cukup serba salah walaupun ia bukan yang bersalah. Jelas Elea aga
Baca selengkapnya

40. Suasana Yang Membaik

Situasi antara Arabella dan Grace bisa dibilang lumayan berkembang dari waktu itu. Dua wanita itu tampak berbincang walau sedikit-sedikit. Ini dikarenakan Grace yang tadi siang mengajak Arabella berbicara, ia juga meminta maaf amat sangat padanya. Meskipun Arabella tampak enggan, namun akhirnya ia luluh dan berkata kalau sekarang pun ia sudah memindahkan perasaan pada Noah. Jadi, Arabella dan Grace sudah baik-baik saja. Hanya saja, yang sudah terluka akan meninggalkan bekas. Begitupun Arabella. Mungkin ia dan Grace tampak berbaikan. Tapi jauh di dalam hatinya, masih ada waspada yang begitu besar dan ia pun tak akan pernah sama lagi seperti ia pada awalnya untuk Grace. Semua orang tampak cerah ceria sekarang, kecuali Ethan dan Elea. Terkhususkan dua orang itu, memang agak berbeda karena Elea sendiri yang membuat batasan dengan Ethan. Mereka tidak tahu apakah Ethan dan Elea akan berbaikan atau tidak, atau mungkin ke arah yang lebih buruk. Padahal besok sudah menjadi akhir perjalanan m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status