Home / Romansa / My Destiny / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of My Destiny: Chapter 1 - Chapter 10

49 Chapters

Bab 01

  Disaat semua orang secara terang-terangan mengatakan kekaguman dan keterpesonaannya pada dia, apalah diriku yang hanya bisa melihatnya dari kejauhan? Aku sadar ... aku bukanlah apa-apa jika dibanding dirinya. Aku cuma gadis biasa yang sudah jatuh hati, namun tak berani mengutarakan. Aku bagaikan angin yang mungkin bisa dia rasakan kehadirannya, tapi tak terlihat.  Dia terlalu jauh untuk kugapai. Suatu bentuk kemustahilan jika aku bisa bersanding dengannya. Satria Sean Wiliiam. Salahkah jika aku berharap bisa memilikimu? Meski pada akhirnya, aku tahu itu suatu hal yang sangat tidak mungkin. Perbedaan kita bagai langit dan bumi.  &bul
last updateLast Updated : 2022-01-20
Read more

Bab 02

   Aletta berjalan di koridor sekolah sambil tengok kanan-kiri, membuat Kanaya yang ikut berjalan sejajar dengan gadis itu jadi heran. “Lo kenapa, sih?” tanyanya. Aletta tak menjawab. Dia sibuk lirik kanan kiri dengan wajah cemas dan tegang. “Dia gak ada, 'kan?” Alih-alih menjawab pertanyaan Kanaya tadi, Aletta malah melontarkan pertanyaan lain. Kanaya memutar bola matanya malas. “Ditanya malah balik nanya. Nyebelin!” Kanaya mempercepat langkahnya
last updateLast Updated : 2022-01-21
Read more

Bab 03

  Aletta membuka pintu rumahnya, seketika matanya terbelalak melihat ibunya--Anna yang sudah ada di rumah dan saat ini sedang duduk di sebuah sofa. Aneh! Biasanya Ibunya itu baru akan pulang sekitar pukul delapan malam mengingat dia bekerja sebagai pelayan di salah satu rumah makan.   “Ibu!” Aletta langsung berlari cepat menghampiri Anna dan ikut duduk di sebelahnya. Dia terkejut melihat wajah Ibunya yang memucat.   “Ibu, ibu kenapa? Ibu sakit, ya?” tanya Aletta cemas. Anna menatap putrinya itu sebentar, lalu menggeleng.
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more

Bab 04

 *** Pagi harinya, disaat proses pembelajaran sedang berlangsung, Aletta tidak sepenuhnya memperhatikan materi yang sedang diajarkan gurunya itu karena fikirannya malah berkelana pada satu orang. Satria. Pagi, siang, maupun malam, cuma ada Satria saja difikirannya. Bahkan, dalam mimpi Aletta sekalipun. “Sadar, Al ... sadar ...!” Kanaya yang dari tadi memang tahu jika teman sebangkunya itu tak sepenuhnya menyimak pelajaran, mulai menegur lewat senggolan pada bahunya. Aletta merengut. “Apa, sih? Ganggu orang lagi ngayal aja, deh,” sahut Aletta sewot, tapi dengan nada berbisik. Kanaya memutar bola matanya malas. “Al, gue tahu ya lo itu nge-fans banget sama Satria, t
last updateLast Updated : 2022-01-23
Read more

Bab 05

   Aletta menelan ludah seraya mematut penampilannya sendiri melalui cermin. Hari ini dia sudah bertekad untuk memulai rencananya mengejar cinta Satria. Ragu? Itu pasti ada. Namun, Aletta sudah fikirkan semua resikonya baik-baik. Jika nanti Satria menolaknya, tak apa. Yang pasti Aletta sudah lega jika sudah mengutarakan perasaannya itu pada Aletta. “Semoga berhasil ....” Setelah menguncir rambut panjangnya seperti biasa, Aletta segera mengambil tas seraya berjalan keluar kamar. Dalam rencananya kali ini, Satria berniat tidak akan memberi tahu Kanaya dulu. Dia akan melakukan semuanya sendiri. Buat apa dia bercerita? Toh, k
last updateLast Updated : 2022-01-25
Read more

Bab 06

 Seorang wanita yang diperkirakan berusia 40-an baru saja tiba di halaman rumah megah bak istana yang bercat putih elegan itu. Dia membuka kaca mata hitamnya. Detik itu juga air matanya meluruh. “Mama kangen kamu, Satria.” “Nyonya Ahana?" Wanita yang bernama Ahana itu menoleh. Dia tersenyum pada seorang satpam yang berjaga di sana. Sejujurnya, dia cukup terkejut karena satpam di rumah itu masih mengenali dirinya. Padahal, terakhir dirinya kemari sekitar 17 tahun yang lalu. Tepat dua bulan dia baru saja melahirkan seorang putra, tetapi terpaksa harus dia tinggalkan demi mengejar karirnya di Belanda. Ahana tersenyum ramah. Satpam yang menyapanya tadi, lalu mempersilahkan majikannya itu untuk masuk. Sesampainya di dalam, Ahana langsung disapa oleh puluhan asisten rumah tangga y
last updateLast Updated : 2022-02-04
Read more

Bab 07

“Oke, anak-anak. Sampai di sini materi yang Ibu sampaikan. Selamat siang dan sampai jumpa minggu depan.” Bu Kinan selaku guru bahasa Indonesia baru saja keluar dari kelas XI IPS-2 bersamaan dengan bel istirahat berbunyi. Yang itu artinya, waktunya bagi para murid di kelas itu untuk mengisi perut mereka yang dibiarkan kelaparan selama dua jam lebih. “Nay, lo ke kantin duluan aja, ya. Gue mau ke toilet bentar,” ucap Aletta seraya bangkit berdiri. Kanaya yang saat itu sedang merapihkan alat tulisnya mengangguk. Alettapun langsung melenggang pergi dari sana. Setelah memasukkan semua alat tulisnya dengan benar ke dalam tas, Kanaya beralih mengambil handphone-nya untuk dia bawa ke kantin. “Headshet-nya mana, ya? Aduh, kayaknya ketinggalan di rumah nih. Gimana ya?” gumam Kanaya kebingungan.
last updateLast Updated : 2022-02-06
Read more

Bab 08

  ** Jantung Aletta rasanya mau meledak saat melihat Satria berjalan mendekat ke arahnya. Gadis itu menelan ludahnya dengan rasa gugup bercampur takut. “Enggak, Al. Jangan sampai kelihatan gugup. Tenang ... bersikaplah biasa. Jangan buat dia curiga,” batin Aletta menyemangati dirinya sendiri. Satria menghentikan langkahnya saat jaraknya lumayan dekat dengan Aletta. Lelaki itu terdiam sebentar. Wajahnya seperti tidak asing. Satria merasa pernah melihat wajah itu. Beberapa menit dia berfikir, akhirnya dia berhasil mengingatnya. Gadis di depannya ini
last updateLast Updated : 2022-02-07
Read more

Bab 09

 Tangan Satria mengepal kuat. Dugaannya selama ini memang benar. Aletta yang sudah mengiriminya surat belakangan ini. Bukti rekaman CCTV yang dikirimkan Kevin semalam, yang mengarah ke kelasnya itu jelas memperlihatkan Alettalah yang memberinya surat selama ini. “Dasar gadis kuda poni! Awas aja ya, lo!” kecam Satria seraya tancap gas melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju sekolah. Sesampainya di halaman sekolah, Satria langsung melangkahkan kaki-kakinya dengan cepat menuju kelas XI IPS-2. Kelasnya Aletta. *** Bruk! “Mana temen lo?!” sentak Satria setelah sampai di kelasnya Aletta dan berdiri tepat di depan meja Kanaya. Gadis itu terlonjak kaget bukan main den
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

Bab 10

*** ‘Aku mencintaimu dengan tulus.’ ‘Tanpa perduli seburuk apapun sikapmu, sejahat apapun kamu, perasaan ini tidak bisa aku hilangkan ....’ ‘Aku percaya. Kelak suatu saat nanti kamu yang di sana akan bisa melihat itu.’ ‘Tetapi, hari ini aku sadar. Semua itu cuma omong kosong. Cinta yang selama ini aku perjuangkan, aku dambakan bahkan aku impikan ternyata hanya menimbulkan luka dan sakit.’ ‘Aku mengaku kalah, Satria.’ ‘Aku menyerah ....’ ‘Harusnya aku sadar sejak awal. Bintang yang bersinar terang di langit memang hanya diciptakan untuk dipanda
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status