"Bunda makan, ya, dikit-dikit aja." Alde membujuk sang bunda agar mau menyentuh makanannya sambil sesekali menyuapi istrinya yang seperti biasa, hanya diam sambil melamun. Siang tadi, ketika terlalu larut dalam kesedihan akan kondisi ayahnya, ia sampai lupa untuk meminumkan obat Kania. Padahal, dokter sudah berpesan agar Kania tidak sampai melewatkan obatnya. Akan tetapi, pikirannya yang terpecah membuatnya lalai. Dalam hatinya pun berjanji untuk tidak mengulangi hal itu. Bagaimanapun dirinya harus tetap bisa seimbang mengurus Kania, ibunya, dan yang lain. Aldebaran meletakkan sendok untuk menyuapi Kania, lalu mengambil sendok yang ada di piring bundanya. Ia menyendok sedikit bubur ayam itu, lalu mengarahkan sendok itu ke mulut sang bunda. "Kalau Bunda mau Ayah bisa cepat pulih, Bunda harus bisa jaga diri dan kesehatan supaya Ayah juga bisa tenang."Carmila tidak menjawab. Ia tetap menangis dalam diam sambil mengatupkan kedua tangan di depan dadanya. Hatinya terasa remuk melihat sua
Baca selengkapnya