Beranda / Romansa / Cinta Terpendam Sang CEO / 24. Pelajaran Berharga

Share

24. Pelajaran Berharga

Aldebaran melingkarkan sebuah selimut hangat ke sekitar pundak Kania. Istrinya itu terlihat lebih tenang malam ini. Mereka sedang menikmati pemandangan malam hari dari balkon kamar mereka yang juga berhadapan langsung dengan kolam renang pribadi.

Kania terlihat kelap-kelip lampu di kejauhan yang membentuk keindahan tersendiri malam itu. Rumah mereka yang memang terletak di dataran tinggi Kota Malang memberikan kelebihan yang menguntungkan dari sisi itu—menikmati keindahan pemandangan di area yang lebih rendah.

"Diminum dulu tehnya. Keburu dingin." Alde ikut duduk di kursi rotan samping Kania. Saat Kania hanya diam, tidak merespon ucapannya, ia pun sudah terbiasa dengan itu. Menurut dokter spesialis kejiwaan yang menangani Kania tadi, guncangan yang dialami Kania sangat berat hingga membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mengatasi hal itu.

Beberapa terapi rutin akan dilakukan. Setidaknya seminggu dua kali. Mulai dari terapi interpersonal, psikotik, d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status