All Chapters of Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis: Chapter 71 - Chapter 80

133 Chapters

71. Sesuatu di Tempat Tidur

Orlando mendorong pelan tubuh Kaliya agar menjauh dari pintu, kemudian dia mengambil kawat serta jepitan rambut dari tangan perempuan iblis itu.Bermodalkan perasaan, Orlando mulai memasukkan benda tersebut ke dalam lubang kunci dengan hati-hati. Setelah beberapa menit... KLIK! Kunci pun terbuka.Kedua makhluk itu saling melempar pandang karena takjub. Hampir saja mereka berteriak saking senangnya karena telah berhasil membuka pintu rumah orang.Tanpa membuat suara lain, Orlando mulai membuka pintu. Mereka berdua pun masuk ke sana dengan cara mengendap-endap. Suasana rumah itu tampak gelap dan hening. Yang terdengar hanyalah suara gelembung udara dari dalam akuarium.Berbagai perabotan mewah juga memenuhi rumah itu. Lampu-lampu gantung yang indah, beberapa furnitur dari merek ternama, serta berbagai alat elektronik keluaran terbaru.“Apa yang harus kita ambil?” tanya Orlando sambil berbisik. “Melihat semua barang mewah ini aku jad
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

72. Mayat Manusia

Bau anyir dari darah yang mengalir membuat hidung Kaliya mengernyit. Tetes demi tetes cairan kemerahan itu nampak masih baru. Karena Kaliya juga bisa mencium aroma segar dari sana.Genangan darah yang mencapai lantai seolah terbuang sia-sia. Dan itu semua berasal dari luka di kepala dan leher manusia yang terkapar tak berdaya di atas ranjang. Posisi kepalanya condong ke tepi sehingga hampir berdekatan dengan lantai. Mata manusia itu tampak penuh dengan ketakutan. Lehernya tergorok, bekas luka besar bisa Kaliya lihat di sana. Selain itu, di sisi kepalanya juga tampak luka akibat pukulan benda keras.“Kenapa kita selalu bertemu dengan hal mengerikan?” rengek Orlando ketakutan. “Sudah cukup hidupku diburu oleh iblis, kemudian bertemu dengan hantu! Dan sekarang apa aku juga harus bertemu dengan mayat? Yang benar saja!”“Diamlah!” desis Kaliya sembari memukul kepala Orlando.Tidak seperti lelaki itu yang ketakutan, dengan be
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

73. Pencuri Semalam

“Aku tidak bisa membiarkan ini terus terjadi. Pecahan Katastrof ternyata banyak membawa kekacauan di bumi,” gumam Kaliya.“Para makhluk kegelapan yang seharusnya tidak muncul, malah menampakkan diri ke dunia manusia. Itu berarti daya tarik dari permata itu sangat kuat.”“Aku harus menemukan pecahan itu segera!” gumam Kaliya lagi. Dia beralih menatap jendela kamar yang masih terbuka. Angin malam masuk dan menyapa kulit serta rambutnya.Di dalam sisa-sisa ingatan dari manusia tak bernyawa ini, serigala tadi melompat lewat sana. Dan Kaliya sudah berencana untuk mengejarnya juga! Karena sekarang dia bisa mencium bau serigala di mana-mana.“Tapi ke mana si bodoh Orlando itu?” ucap Kaliya jengkel. “Kenapa dia selalu membuang waktuku?”Geram, Kaliya pun pergi untuk mencari Orlando. Dia berjalan cepat melalui koridor rumah itu. Tak lama, terdengar suara erangan lelaki itu. Sepertinya Orlando tidak
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

74. Pohon Berlubang

DUK.Tiba-tiba sebuah pukulan mendarat di kepala Orlando. Lelaki itu terlonjak kaget dan memekik ketakutan. Dia melompat dan menjauh beberapa langkah lalu mendarat dengan pose seperti orang yang akan melakukan kungfu.Jantung Orlando hampir saja copot. Tapi napasnya kembali lega saat ia sadar bahawa seseorang yang memukulnya itu adalah Kaliya!“Apa-apaan kamu ini? Bersikaplah seperti biasa, Orlando!” desis Kaliya sebal.Lelaki itu membuang napas lega. “Kamu yang apa-apaan, Kaliya! Tidak bisakah kamu memanggilku seperti biasa? Kenapa harus memukul kepalaku?”“Itu karena kepalamu bersinar saat terkena cahaya bulan,” seloroh Kaliya.“Astaga. Aku masih tidak mengerti kenapa aku mau ikut denganmu.”“Sudahlah, jangan terlalu dramatis, Orlando. Sekarang ikuti aku!”“Ke mana?”“Untuk mengejar pecahan permata.”Kemudian Kaliya melangkah cep
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

75. Frekuensi Gelombang

“Tunggu! Aku tidak mengerti apa maksudmu, Kaliya.” Orlando berkata, sementara di salah satu jemarinya sudah ada seekor kunang-kunang yang mendarat.Sayap kunang-kunang itu tampak mengepak kecil. Hal ini membuat Kaliya jadi merindukan eksistensi sayapnya sendiri.“Berhentilah bermain dengan kunang-kunang itu! Kita harus segera masuk ke dalam pohon!” ujar Kaliya lagi.Karena perkataan Kaliya, kunang-kunang tadi jadi terbang lagi dari tangan Orlando. Melihat hal itu, Orlando sedikit cemberut.“Aku bisa mengerti ketika kamu menyuruhku untuk bermain dengan kunang-kunang. Karena aku tahu biasanya hewan itu hanya diajak main oleh anak kecil,” ujar Orlando. “Tapi untuk mengajakku masuk ke dalam pohon, sungguh aku tidak bisa mengerti apa tujuanmu, Kaliya.”Helaan napas terdengar dari bibir gadis itu. Kaliya hendak menjawab perkataan Orlando, namun embusan angin di sekitar mereka tiba-tiba saja bertiup lebih ke
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

76. Klan Serigala

“Jangan melamun seperti itu, Orlando! Kita harus menyerang mereka lebih dulu sebelum mereka datang mengepung kita!” peringat Kaliya lagi.“Jika kamu menjamin bahwa setelah ini aku akan tetap hidup, maka baiklah. Ayo lawan siluman serigala yang kamu maksud itu, Kaliya,” ucap Orlando dengan gugup.Sudut bibir Kaliya sedikit tertarik. Meskipun tampak seperti pemeran antagonis, tapi di mata Orlando reaksi Kaliya barusan malah dianggap menarik.Kaliya pun segera melongokkan kepalanya ke dalam lubang pohon yang tingginya hanya sebatas lutut itu. Dia merangkak bagaikan seekor binatang agar tubuhnya bisa masuk ke dalam lubang tersebut. Ketika kepalanya masuk ke dalam sana, Kaliya langsung disambut oleh benang-benang panjang bagaikan sarang laba-laba yang menjuntai dari segala arah. Bedanya, benang-benang ini ternyata berasal dari bulu-bulu para serigala itu.Di sisi lain, mata Orlando melebar ketika melihat tubuh Kaliya bagaikan dilahap ol
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

77. Serigala Bodoh

Orlando langsung gugup. Pegangan tangannya pada tangan Kaliya berubah semakin erat. Hal ini membuat kulit pucat Kaliya malah terlihat semakin pucat.Para serigala itu maju satu langkah lebih dekat ke arah mereka. Ya... Orlando dan Kaliya saat ini tengah dikepung!“Kaliya, tidak ada waktu lagi. Kita harus pergi sekarang!” pekik Orlando, tangannya gemetar saat dia menggenggam tangan Kaliya.“Tidak, Orlando. Kita tidak bisa pergi ke mana pun! Apa kamu tidak lihat kalau para serigala ini mengepung kita?”“Tidak! Aku tidak ingin melihatnya! Aku berharap saat ini aku buta dan tiba-tiba terbangun di atas ranjang apartemenku!” rengek Orlando.Kaliya memutar pandangannya, lalu dia beralih kembali ke arah para siluman serigala itu. Makhluk-makhluk tersebut terdengar saling melemparkan candaan satu sama lain, dan bahan olok-olok itu adalah Kaliya serta Orlando. Beberapa dari mereka ada yang berwujud seperti manusia dan berbulu, namun ada juga yang berwujud seperti serigala sungguhan. Lidah mere
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

78. Membeku

“Maka dari itu fokuskan dirimu!” seru Kaliya lagi. Suara perempuan iblis itu terdengar lebih keras dan tegas, sehingga Orlando pun seolah dibawa kembali ke kenyataan.Para serigala itu mencoba menembus lingkaran api yang dibuat oleh Kaliya. Beberapa dari mereka berhasil masuk ke dalam lingkaran, meski bulu-bulu mereka ada yang terbakar. Namun, dengan sigap Kaliya melemparkan bola api ke tubuh para serigala itu sehingga mereka kembali terpental dalam keadaan terbakar.Hal tersebut berhasil membuat beberapa serigala lain mundur. Nyali mereka mendadak ciut saat melihat aksi Kaliya. Namun, pemimpin dari klan serigala itu malah murka karena melihat reaksi semua anak buahnya. Serigala besar itu melolong kencang dan panjang. Lolongannya mampu membuat siapa pun yang mendengar akan merinding ngeri, bahkan sampai merasakan sakit di gendang telinga.Kaliya dan Orlando sendiri refleks menutup kedua telinga mereka saat mendengar lolongan panjang tersebut. Beberapa saat kemudian, mereka memberanika
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

79. Pertempuran Dua Makhluk

Dan ketika perempuan iblis itu berhasil menemukan apa yang dia cari, mata Kaliya langsung terbuka dalam seketika. Sorot mata perempuan iblis itu berubah menjadi kemerahan dan sangat menyeramkan.Dengan kecepatan yang melebihi embusan angin kencang, Kaliya langsung menyemburkan kobaran api yang begitu besar. Perempuan iblis itu bahkan sampai berteriak karena merasakan sensasi puas dan sakit di seluruh tubuhnya akibat mengeluarkan kekuatan yang begitu besar. Bekas luka di punggung Kaliya juga terasa berdenyut, dan hampir membuatnya terjatuh. Kaliya jadi terpikirkan kembali dengan sepasang sayapnya yang belum tumbuh.Namun, baginya itu semua tidak penting saat ini. Yang jelas, Kaliya harus mengalahkan para siluman serigala itu dan membuktikan kepada mereka bahwa Kaliya lebih berkuasa!“Musnah kalian semua! Aku tidak akan membiarkan kalian keluar dari sini dengan selamat!” seru Kaliya menggema di dalam sana.Para serigala itu saling menyahut dalam erangan dan pekikan yang sangat memuakkan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

80. Medan Magnet

Orlando menggelengkan kepalanya. Dia bahkan langsung menampar pipi sendiri setelah menyadari apa yang dia pikirkan.“Bagaimana mungkin aku menganggap bahwa Kaliya itu mempesona? Belum lagi, perempuan iblis itu sedang ada dalam keadaan marah besar, dan aku malah senang ketika melihatnya?” batin Orlando masih tak percaya.Lelaki itu berseru jengah beberapa kali. Kemudian dia kembali melirik ke arah Kaliya.Kini, tangan Kaliya yang tadinya terentang ke tubuh serigala besar itu, kembali lunglai di kedua sisi tubuhnya. Beberapa detik kemudian, wanita iblis itu ambruk ke tanah.“Kaliya!” seru Orlando spontan. Dia hendak bergerak untuk mendekati Kaliya, namun tiba-tiba embusan angin kencang kembali menerpa dadanya, sehingga tubuh Orlando kembali melayang ke belakang.Kaliya sendiri mengerahkan sisa kekuatannya untuk bergerak mendekati jasad serigala besar tersebut. Sepasang mata iblisnya masih menyorotkan sinar kemerahan. Kuku-kuku jari tangannya juga mencuat panjang dan hitam. Dengan tangan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status