“Celaka kalau begitu,” ucap Orlando cemas. “Jika permata itu dimiliki oleh manusia, bukankah sesuatu akan terjadi, Kaliya?”Kaliya mengangguk. “Aku pernah memegang batu itu dan aku tahu bagaimana auranya. Jika batu itu ada di sekitarku, aku pasti bisa merasakannya.”“Kalau begitu kita harus menyusun strategi untuk mencari batu itu. Semakin cepat kita mengumpulkan batu itu, maka semakin cepat pula aku bisa melepaskan perjanjian ini denganmu, Kaliya.”Rasa tersinggung langsung menyentil hati perempuan iblis itu. Ditatapnya Orlando dengan pandangan tak suka. Sekilas, matanya berkilat kemerahan. Kaliya bisa melihat tubuh Orlando menegang. Sepertinya lelaki itu takut mendapat lemparan bola api dari Kaliya.“Kenapa kamu bicara begitu, Orlando? Kita baru saja memulai, dan kamu ingin segera mengakhiri perjanjian ini? Yang benar saja!” desis Kaliya tajam. “Dengar, ya, jika aku tidak melindungimu mun
Last Updated : 2024-10-29 Read more