“ANNA…” Aku langsung menoleh. “Ya ampun, ternyata benaran kamu, Na.” Bu Ros. Kami berpelukan erat. “Dari jauh saya bilang, kayak ngenalin deh. Kamu nggak berubah loh, Na.” Dia memegang bahu sambil memandang wajahku. “Ibu juga.” Aku bersalaman dengan suaminya. “Kamu sama siapa? Sendiri?” “Eh,” tergagap, “iy… iya, Bu.” “Suami kamu masih kerja di Kalimantan?” “Iya, Bu.” “Ohh… pantas sendirian aja nge-malnya.” Aku makin menyeringai. “Eh, Na. Mau ada reuni akbar, angkatan yang pas kamu magang masuk. Kamu datang ya.” “Eh,” aku makin tergagap, “nggak enak ah, Bu. Saya kan cuma magang di sana. Sebentar banget.” “Nggak apa-apa. Kamu ingat Vlad kan? Angkatan dia yang paling heboh. Kamu loh yang dampingin angkatan itu. Memang nggak mau ketemu sama anak-anak itu?” “Eh, mau sih, Bu….” Aduuuhhh… satu anak angkatan itu ada di dalam di belakang Ibu. “Ya su
Last Updated : 2022-04-20 Read more