“Pak, Ibu saya berangkat dulu.” Zahra berpamitan kepada Baskoro dan Widya.“Tidak makan dulu?”‘Tidak usah, Pak. Nanti makan di kantin saja. Sudah kesiangan,” jawab Zahra.“Iya, hati-hati.”“Mari aku antar, Kak. Kebetulan kita satu arah.” Ucap Yunus dengan menyudahi makan paginya. Matanya berbinar kala melihat wanita yang lebih tua darinya tapi membuat hatinya bergetar. Yunus tahu ini salah karena dia menyukai istri dari kakaknya. Namun perasaan tak bisa dibohongi. Benih-benih cinta tumbuh begitu saja saat sering mengobrol dengan kakak iparnya itu.“Jangan macam-macam, Yunus! Dia itu istriku!” Elang mengebrak meja makan. Selera makannya menghilang saat mendengar adiknya begitu berani.“Aku tahu Kak Zahra memang istrimu. Tapi Kakak membiarkan Kak Zahra berangkat kerja sendiri bahkan terkadang memakai kendaraan umum. Lalu apa aku salah jika ingin mengantarnya menggun
Last Updated : 2022-03-28 Read more