Bab 33 "Cantik," pujinya dalam hati. Dia memandang gadis itu tanpa berkedip. Dia baru menyadari, little girl-nya ini mirip sekali dengan mommynya. Airin memastikan putrinya tumbuh menjadi gadis yang sederhana, cerdas, penuh perhatian dan juga cantik, bukan hasil polesan tetapi cantik alami. "Daddy," tegur Salwa. Dia merasa jengah dengan cara Regan menatapnya. Regan yang tersadar buru-buru memalingkan wajahnya. "Iya, ayo kita berangkat!" "Aku pamit dengan Dewi dulu. Daddy duluan saja ke mobil, nanti aku menyusul," sahutnya. Regan mengangguk. Dia bergegas keluar dari rumah itu, menuju mobilnya. Sementara Salwa masuk lagi ke dalam, menuju ruang makan. "Aku berangkat dulu, Wi. Sampai jumpa di kampus," pamit Salwa. "Pagi-pagi amat. Bukannya kita masuk kuliah siang?" Kening gadis itu berkerut "Daddy mengajakku ke kantor, Dewi," ujarnya. "Oh iya, hati-hati ya." Salwa mengacungkan tangan, lantas berlari kecil meninggalkan ruang makan. Dia segera masuk ke mobil, duduk di samping Rega
Terakhir Diperbarui : 2022-03-08 Baca selengkapnya