Home / Fantasi / Legenda Galuh Tapa / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Legenda Galuh Tapa: Chapter 231 - Chapter 240

244 Chapters

231. Galuh Tapa Vs Janggala. 2

Sehingga pendekar Janggala terkekeh kecil, dia menggaruk kepalanya sambil berusaha mengatur keseimbangan tubuhnya. "Ini jurus kuat, anak muda. Jika kau tidak berhati-hati, bisa saja baluk kayu itu membunuhmu!"Galuh Tapa tersenyum pahit, dia hanya mengeluarkan serpihan batu mustika sebagai senjata yang bermata pendek. Menurutnya akan lebih efektip jika berhadapan dengan orang mabuk seperti lawan di depannya.Pertarungan kembali terjadi dengan sengit, baru beberapa menit saja sudah terjadi pertukaran puluhan serangan.Galuh Tapa masih berada di situasibertahan, dia belum bisa menemukan titik lemah dari teknik mabuk lawannya.Tap..tap..tap,Suara Pendekar Janggala melompat dengan pola tidak menentu, kemudian melepaskan pukulan kosong di tubuh Galuh Tapa.Pukulan itu sangat mudah dihindari, tapirupanya ada serangan susulan dengansundulan kepala yang tanpa didugamenyerang dadanya.Galuh Tapa tidak sempat menghindar,sehingga tubuhnya melayang beberapabelas meter dan mendarat dengan k
last updateLast Updated : 2023-07-21
Read more

232. Galuh Tapa Vs Janggala 3

Sehingga Galuh Tapa hampir memutuskan urat besar di pergelangan itu. Pendekar Janggala mengerahkan sedikit tenaga dalam untuk menghentikan pendarahan, dia juga mencari sesuatu di dalam sakunya sebuah ramuan lalu menegaknya.Sehingga baru beberapa detik ramuan itu ditelan, dia bisa bergerak seperti sedia kala, seolah kakinya yang terluka sudah sembuh total."Pak tua ***** kau meminum ramuanpereda sakit." Galuh Tapa terkekehkecil. "Ramuan itu hanya memiliki satu kegunaan, yaitu menipu dirimu.""Jangan berkata seperti kau tahu apa yang akan kuperbuat, Kunyuk Jahanam." pendekar Janggala terkejut bukan alang kepalang, bahkan muridnya sendiri tidak tahu mengenai ramuan itu."Mulutmu benar-benar berbisa pak tua!" Galuh Tapa menggelengkan kepala.Meski serangan pemuda itu tidak berhasil melukai bagian vital, tapi kaki adalah hal paling penting bagi seorang pendekar. Jika kaki terluka cukup parah, gerakan kuda-kuda tidak akan terlalu baik. Bukankah kuda-kuda menyumbang setengah kekuatan d
last updateLast Updated : 2023-07-23
Read more

233. Galuh Tapa Vs Janggala 4

Sial sekali, tenaga dalam yang di gunakan Galuh Tapa dalam jurus itu hanya satu level -itu adalah tenaga dalam terakhir yang dia miliki. Jika saja mengerahkan sekitar dua level tenaga dalam, mungkin luka yang didapatkan Pendekar Janggala lebih parah lagi, mungkin juga bisa membawa nyawa.Di satu sisi, pendekar Janggala mencarisesuatu lagi di dalam saku bajunya -obatperedam rasa sakit yang lain, tapi dia tidak menemukan benda yang dia cari. Sementara wajah orang tua itu semakinmemprihatinkan.Pak tua itu sudah mengerahkan banyaksekali tenaga dalam untuk menghentikanpendarahan, tapi entah kenapa darah yang keluar tidak kunjung berhenti. Pendekar Janggala pernah mendapatkan serangan dari Ki Santa, Jurus Tarian Dewa Bulan pula tapi pendarahan yang terjadi tidak separah ini."Luka itu akan terasa panas, karena itulah darah tidak akan berhenti." Galuh Tapa menjawab kerisauan di benak Pendekar Janggala. "Pedangku bukan tercipta dari tenaga dalam seperti yang kau pikirkan, bukan sepert
last updateLast Updated : 2023-07-23
Read more

234. Galuh Tapa Vs Janggala. 5

Namun Galuh Tapa membalas tudingan itu dengan tawa kecil. "Kalian benar-benar bodoh, apa kalian tidak lihat!" Galuh Tapa menyapukan pandangan ke setiap sisi Markas ini. "Pendekar Janggala hanya menyerang pendekar yang berasal dari sekutu Kelabang lblis, alias Prajurit Negri Singunan. Dia tidak menyerang prajurit yang memang benar-benar berasal dariKelompoknya, kalian tahu kenapa?""Kenapa?""Ya kenapa?"Sehingga Galuh Tapa tersenyum kecil sebelum dua larik cahaya melesat ke arahnya. "Karena bagi Kelompok Kelabang lblis, sekutu tidak lebih sebuah alat, akan di buang jika tujuan mereka berhasil!"Baru setelah perkataan itu keluar darimulutnya, pemuda Pedang Pusaka Lintang Kuning itu melompat terbang dan hinggap di atas atap Markas. Tidak ada lagi tenaga dalam yang tersisa, jadi sejak dia menggunakan ilmu meringankan tubuh, maka energi alam yang telah digunakannya.Pedang pusaka lintang Kuning menyala di genggaman tangan kanan pemuda itu. Dia terbang cepat dan berhasil melepaskan tebas
last updateLast Updated : 2023-07-25
Read more

235. Galuh Tapa Vs Janggala. 6

Sementara pak tua itu menahan taring naga bayangan hanya dengan satu tangan kanannya dan masih tidak bergeming.Galuh Tapa sudah mengerahkan segalaenergi alam yang tersisa di dalam tubuh,tapi rupanya tidak cukup kuat untuk mematahkan 'hanya' satu jari Pendekar Janggala."AHKKK!" Galuh Tapa terpekik, bersamaan dengan itu Naga Bayang meledak menjadi butiran-butiran energi, seperti kunang-kunang.Hingga membuat Galuh Tapa terpental hampir Ratusan meter di udara, kemudian menyasar di tembok kayu.Ratusan pasang mata yang tertinggal didalam tembok kayu mendapati tubuhpemuda itu tidak bergerak. Tapi merekatidak ada yang berani mendekatinya, tidak setelah melihat Pendekar Janggala melayang ke arah mereka."Sialan, iblis itu datang ke sini." Orang-orang menjadi khawatir."Cepat, kita harus pergi, atau nyawa akanmelayang!"Sontak saja ratusan orang itu berdesak-desakan menjauhi Galuh Tapa. Beberapa orang yang memiliki ilmu meringankan tubuh tidak terlalu hebat-memilih memanjat tembok da
last updateLast Updated : 2023-07-26
Read more

236. Kekalahan Janggala

Belum sampai kuku tajamnya di wajahGaluh Tapa, tiba-tiba gerakannyaterhenti seketika. Wajah bangganya mulai menyurut.lima detik kemudian dia berteriak kesakitan, tubuhnya tersungkur di permukaan tanah, kedua tangannya mencengkram dada dengan kuat. Pak tua itu berguling tak karuan, darah segar keluar menodai pakaian.Ketika hal itu terjadi, Galuh Tapa tidakingin menunggu lama, segera dia melesat di udara. Dia melepaskan beberapa serpihan batu mustika sebagai senjata tepat mengenai kaki orang tua itu, hingga tubuhnya terpasak di tanah, lalu dua buah lagi senjata secara bersamaan mengenai bahu kiri dan kanan.Pendekar Janggala dalam kondisiterlentang, serpihan tertancap dalam dan terasa panas membara. Tangannya berusaha melepaskan dua pedang yang menancap di bahunya tapi tidak mampu.Nampak belum menyerah, kilatan ungumemancar sesaat lalu dua larik cahayamelesat menuju Galuh Tapa, tapi kali inipemuda itu dapat menangkisnya.Beberapa saat kemudian, suasana ditempat itu menjadi pa
last updateLast Updated : 2023-07-28
Read more

237. Pada Batasnya

Hingga terang benderang pikiran Pendekar Janggala setelah tiga benda kegelapan itu hilang dari kepalanya. Sekarang pikirannya terasa lebih jernih, kepalanya terasa lebih ringan dari sebelumnya.Seperti yang di ketahui, susuk Magalahtidak akan bisa di cabut kecuali penggunanya akan mengalami kematian.Tapi Galuh Tapa bisa melakukan hal itu,mungkin saja karena energi alam yangbercampur dengan berkah batu mustika yang ada, atau pula karena nasib baik Pendekar Janggala untuk menebus dosa-dosannya.Lidah Pendekar Janggala terasa kelu untuk beberapa saat, dia hendak mengatakan rasa syukur dan terima kasih tapi suaranya terasa terhenti di kerongkongan. Hanya air mata yang menjawab perkataan Pemuda Pedang Pusaka Lintang Kuning."Terima kasih...terima kasih..." Merah Jambon Barat sujud tiga kali di telapak kaki Galuh Tapa, lalu buru mengangkat tubuh Janggala."Kau harus merawat gurumu dengan baik, lukanya perlu diobati!" ucap Galuh Tapa."Kami akan mengingat kebaikan ini, suatu saat nanti j
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more

238. Bersiap, Musuh Datang.

Setelah kepergian Galuh Tapa. Bagas Sanjaya adalah orang yang bertanggung jawab penuh atas Markas Periangan. Dia mengatur segala hal sendirian, kecuali jika Tiran Putih sedang memiliki waktu luang untuk memberikan masukan untuknya.Galingga Tirta memang petarung hebat,tapi dia tidak memiliki otak. Kecualibertarung dan menggoda gadis-gadiscantik di tempat ini, tiada hal lain yangdilakukan pemuda itu.Tidak beberapa lama, derap langkah kakikuda tiba-tiba memasuki gerbang Markas Periangan. Ada sekitar dua puluh orang penunggang kuda, dan salah satu dari mereka jelas dikenali Bagas Sanjaya, Rangga rajasa."Patih Bagas Sanjaya" Rangga Rajasa memberi hormat. "Setelah mendengar kalian berhasil menaklukkan markas ini, aku segera menyusul bersama dengan beberapa orang yang lainnya. Jangan khawatir, markas kecil di seberang sungai sangat aman terkendali, sekarang Buja Surut beserta pendekar pemanah dan beberapa pendekar lain bertugas mengatur markas itu."Bagas Sanjaya menarik napas lega.
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more

239. Perang Pasmah

Sehingga sontak saja semua prajurit yang mendengar perkataan pria itu berteriak penuh semangat, seolah tubuh mereka mendidih karena marah. Dada mereka berdetak lebih cepat dari sebelumnya, mata mereka nanar tajam menyambut derap penjajah."Teriakan keberanian" Pekik Candi Jaya. "Hidup kita untuk mati, mati kita untuk hidup.""Hidup kita untuk mati, mati kita untuk hidup."Sontak pula para prajurit Jalang Pasmahmengikuti teriakan yang bergema darimulut prajurit Bumi Besemah, hingga dalam hitungan detik saja seisi benteng pertahanan dipenuhi teriakan bergema.Ki Santa dan dua orang bersamanya tersenyum kecil di atas tiang menara tertinggi, sebuah kata bijak yang membangkitkan semangat juang, pikirnya.Lalu dua menit kemudian, terdengar suara terompet dari tanduk kerbau berbunyi di sisi paling selatan kemudian disusul suara terompet di sisi paling utara. Lalu setelah itu, genderang perang bertabuh-tabuh, tanda musuh sudah berada di depan mata.Bak semut hitam, musuh berbaris rapimele
last updateLast Updated : 2023-08-05
Read more

Perang pasma 2

"Senjatamu besar sekali, tapi bergeraklambat." Kerangka Ireng berkata datar, lali melepaskan kembali dua serangan hingga dua larik cahaya keluar dari matatombaknya, melesat cepat.Damar Tirta harus rela merebahkantubuhnya, menopang dengan telapaktangan kanan. Dua larik cahaya tipis itulewat satu jengkal di atas wajah, terusnyasar dan mengenai lima tubuh di belakang Damar Tirta.Hingga lima detik setelah tubuh orang itu dilewati cahaya -meledak seperti terpanggang.Damar Tirta berdecak kesal, dia memutartubuhnya kemudian secara bersamaanmenjentikkan jari telunjuk. Pedang cahaya miliknya melesat ke arah Krangka Ireng, tapi pria itu memiliki tubuh yang licin, dengan mudah dia menghindari serangan Damar Tirta.Tidak menarik kembali pedangnya Damar Tirta terus melajukan pedang hingga menembus dua puluh orang bawahan Kerangka Ireng. empat kali lipat lebih banyak dibandingkan serangan Pria berzirah perang itu.Baru dalam beberapa menit saja, telahterjadi pertukaran ratusan serangan
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more
PREV
1
...
202122232425
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status