"Kres, kamu mau ke mana?" sapa Kanti saat baru saja menaiki teras rumah Kresna. Tampak Kresna memang sedang menutup pintu hendak pergi. "Eh, Mbak, Kan." Kresna mendekati Kanti. "Ini aku ada urusan sama temen." "Oh, tadinya aku mau ajak kamu ke salon," sahut Kanti tersenyum canggung. Kanti mulai bisa membaca raut wajah Kresna yang kebingungan. "Eu ... maaf lho, Mbak," lirih Kresna. "Enggak bisa, ya?" "Iya, Mbak. Enggak bisa. Mbak coba ajak Tessa aja. Dia biasanya enggak ada kerjaan, cuma ongkang-ongkang kaki doang." Kresna melukis senyum paksa. Ya, karena dia punya firasat, takut madunya ini curiga dan menanyakan dengan siapa Kresna pergi. "Iya deh. Emang kamu mau ketemu temen siapa? Setahu aku, kamu enggak punya temen perempuan di Surabaya. Kamu kalau main cuma sama kita-kita aja," selidik Kanti. Nah, benar, kan? Kresna memang sudah menduga ini, Kanti pasti akan bertanya begitu. Lalu, dengan cepat Kresna menjawab. "Ada, Mbak, kebetulan temen dari Jakarta ke Surabaya, katanya p
Last Updated : 2022-05-23 Read more