Azmi gelisah, dari tadi dia mondar-mandir sambil sesekali mengecek ponselnya. Saat dia pulang, dia tidak mendapati Jenar di rumah. Azmi semakin gelisah ketika dia ke kampus, ternyata Jenar tidak ada. Hanya motornya saja yang masih ada di parkiran.“Kamu kemana sih, Je?”Umi Aisyah dan Caca pun tak kalah cemas. Firasat kedua wanita itu tiba-tiba tidak enak.“Jeje kemana ya, Ca?”“Mboten ngertos, Umi. Tadi Caca, kan, gak ada jadwal di kampus. Seharian Caca di SMA.”“Duh, firasat Umi kok gak enak ya.”“Kita berdoa saja Umi. Semoga Jeje baik-baik saja.”Sebuah dering telepon mampir ke ponsel Azmi. Azmi melongoknya dan tertera nama Ning Hafsah. Ingin sekali Azmi tak mengangkatnya. Tapi karena Ning Hafsah berkali-kali meneleponnya, dengan enggan Azmi pun mengangkatnya.“Assalamu’alaikum.”“Wa’alaikumsalam. Gus, bisa njenengan
Read more