Plaaakkkkkk.Satu tamparan mengenai pipi kiri Ressi sampai membuat wajahnya berpaling ke kanan. Rasa nyeri menyebar sampai membuatnya memejamkan mata meresapi sakit yang membuat matanya terasa panas dan berkaca-kaca padahal dia tidak menangis.Velora yang ada di samping Ressi syok dengan wajah terkejut dia menutup mulutnya dengan kedua tangan sebelum berteriak lebih nyaring lagi.Dia tidak terbiasa dengan kekerasan semacam ini, masih dengan menutup mulut dengan sebelah tangan Velora berusaha membantu Ressi. Namun, ditahan oleh Ressi. Dia tidak mau terjadi apa-apa pada Velora dan janinnya."Tidak apa-apa Ve, kamu bisa menyingkir sebentar. Ini urusanku," cegah Ressi setelah mampu menguasai diri.Berdiri tegak, akhirnya dia melihat siapa yang telah menyerangnya. Senyum Ressi mengembang namun ia langsung berdesis saat pipinya kembali nyeri. Aish dirinya lupa jika habis ditampar, hal itu juga membuat Velora ikut berdesis khawatir namun menurut
Baca selengkapnya