Setelah mendapat pesanannya, Arga segera bergabung dengan Bram, Rossy, dan Valeri. Sambil bercanda mereka ber-empat menikmati sarapan.Saat makanan mereka tersisa setengahnya, Arga mendapati Bram dan Rossy yang menggenggam sendok mereka kelewat erat.Posisinya yang menunggungi pintu ke luar, membuat dirinya tidak tahu apa yang terjadi. Tetap menahan diri untuk tidak menoleh ke belakang, Arga pura-pura tidak tahu dan melanjutkan makan.Syukurnya, Valeri tidak terusik oleh aura sekitarnya yang mulai berubah. Atau hanya pura-pura tidak tahu saja, sampai kecupan di puncak kepala gadis kecil itu membuatnya membeku.Sendok di tangan Valeri lepas begitu saja, menghasilkan bunyi nyaring setelah beradu dengan lantai. Jemarinya mengepal erat dengan netra yang kembali berkaca. Dengan sekuat tenaga Valeri menelan semua perasaan itu, lalu meraih sendok baru dan melanjutkan makan yang sudah terasa hambar."Halo, Baby. Kamu makan apa?" tanya Arcala tanp
Baca selengkapnya