Kahida meremat ponselnya, ini sudah hampir seminggu dan Arie tidak satu pun membalas semua email yang dia kirim atau pun chat. Bagaimana dengan adiknya? Tentu saja kepopuleran Dewi nampak di mana-mana salah satunya televisi nasional, Irena hanya terdiam tatkala netranya melihat Arie dan Dewi di TV. Dia hanya mampu menggigit bibirnya dan berkata, “Tidak apa-apa, itu pasti hanya salah paham semata.” Irena berusaha meyakinkan nuraninya agar tidak percaya pada kabar yang beredar. Baginya, dia mempercayai sang kekasih seutuhnya. Kahida mencoba menghubungi nomor Arie namun, pria itu tidak mengangkat ponselnya. Kahida benar-benar kesal setengah mati.“Apa yang harus aku lakukan?” Hida menatap langit-langit kantornya, semua teman keluar untuk makan siang, hanya dia yang berkutat dengan dokumen dan pikiran yang tertuju pada sang adik. Hida hanya takut, Irena akan seperti dulu lagi.Sementara itu, di kampus mulai terdengar desas-desus perihal Arie dan Dew
Read more