Tepat sebelum kabut hitam mencapai Gulzar Heer, panah api menghadang dan membakarnya. Ledakan terjadi, menyebakan goncangan kecil. Gulzar Heer memang selamat dari serangan sihir kegelapan, tetapi tubuhnya oleng, lalu meluncur menuju kawah.“Tidak, Gulzar!”Pangeran Fayruza refleks berlari. Namun, kakinya tersandung sesuatu dan jatuh terguling-guling, baru berhenti saat terantuk akar pepohonan. Tak peduli dengan tangan yang masih meneteskan darah, juga tubuh penuh memar, dia langsung bangkit dan kembali menuju kawah.“Gulzar! Gulzar!” panggilnya dengan putus asa.Dia mengedarkan pandangan ke seluruh bagian kawah. Tak ada tanda-tanda Gulzar Heer, hanya letupan lava yang mengerikan. Pangeran Fayruza menggeram marah. Tangannya mencengkeram tanah berbatu, membuat lukanya semakin menganga.“Tenanglah, Hai Pemuda, dia sudah saya selamatkan!”Seruan dari arah belakang membuat Pangeran Fayruz tersentak. Dia c
Last Updated : 2022-03-03 Read more