“Bu, Maafkan Lestari. Maaf, Buk’e.” Lestari beringsut turun, dan memegangi kaki Bu Fitri.“Bu, ndak ada salahnya kasih kesempatan sama Lestari sekali lagi. Maaf sebelumnya, karena sekarang saya menetap di desa ini. Saya putuskan menalak Lestari, Bu. Saya rasa, tanggung jawab saya sampai di sini. Saya sudah memenuhi janji saya pada Kamila. Mohon, Ibu bisa membuka hati Ibu,” kataku sembari menenangkan Dirga yang ikut menangis.“Ya Allah, Nak Fajar! Kenapa tidak dijadikan istri yang sebenarnya saja Lestari ini untukmu, Nak? Insyaallah, bersamamu kami percaya,” pinta Ibu sambil mengusap air matanya dengan punggung tangan.“Maaf, Bu, perasaan saya pada Lestari hanya sebatas adik dan kakak. Saya merasa bertanggung jawab terhadapnya karena ia adiknya Kamila, sahabat dekat saya.” Dirga sedikit tenang, setelah kuberikan kunci sepeda motor sebagai mainan. “Meskipun kami berpisah, Dirga tetaplah anak saya, Bu.” Aku duduk di kursi, meletakkan Dirga di sampingku.Bu Fitri memandang Dirga dengan
Last Updated : 2022-11-14 Read more