Home / Urban / Mendadak Kaya Raya / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Mendadak Kaya Raya: Chapter 51 - Chapter 60

778 Chapters

Bab 51

       "Bagaimana kamu bisa tahu?" tanya Soraya kaget.        Sans dengan cepat berbicara, "Ketika aku sedang membeli mobil sport untukmu, aku kebetulan bertemu dengannya. Aku menyuruh Maria untuk membungkam mulutnya, agar aku bisa memberimu sebuah kejutan," ucap Sans.        Soraya yang tau akan semua ini hanya menatap dengan dingin, "Baiklah!" ucapnya sambil melirik ke arah Maria.        Maria hanya tersenyum menyeringai sambil mengedipkan matanya berulang kali.        "Sudahlah, bagaimana jika kita melihat Villanya?" ucap Sans.        Maria akhirnya menarik tangan Soraya, "Ayo kita lihat bersama!" ucapnya. Merekapun akhirnya pergi berdua dan meninggalkan Sans yang sedang berjalan.        Sans hanya tersenyum melihatnya, kemudian ia menelpon ayahnya, "Aku sudah menerima hadiahnya, terima kasih ba
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 52

       Soraya kembali tersadar dalam pelukan Sans, "Maaf, aku sangat menyukai hadiah ulang tahun hari ini," ucapnya dengan perasaan bahagia.        Sans telah melakukan semuanya dengan benar. Hari ini adalah hari ulang tahun paling menyenangkan dan paling spesial yang pernah terjadi dalam hidupnya. Sans merasa sangat puas dengan kejadian hari ini, tidak sia-sia ia menyiapkan semua hadiah ini.        -------        Sebuah cafe di tengah kota.        Didalam cafe itu terdapat dua orang laki-laki sedang berbincang. Satu menggunakan stelan jas rapih, menunjukan wajah yang tampan. Dan satu orang lagi terlihat seperti preman jalanan, jaket compang camping dengan tempelan berbagai stiker di jaketnya.        "Ini targetnya, kamu akan mendapat 50 juta begitu menghabisinya," ucap pria itu sambil memperlihatkan foto targetnya. &
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 53

       Sore hari, Sans pergi mengendarai mobilnya pulang ke rumah.        Setelah sampai dirumah, ia melihat istrinya memakai baju kimono. Ia melihat lekuk tubuh istrinya dengan begitu jelas. Badannya yang ramping dan seksi begitu menggoda.        "Soraya ... " ucap Sans tanpa sadar menelan air liurnya.        Wajah soraya tampak tidak senang, "Sans, kau sudah pulang. Ayah dan Ibu sekarang ikut tinggal di Villa," ucap Soraya.        Sans duduk di sofa, "Bagus jika mereka sudah pindah, keluarga kita menjadi lebih lengkap jika bersama," jawab Sans.        Soraya mendengus kesal, "Tapi aku tidak ingin tinggal bersama dengan mereka," ucap Soraya.        Sans paham apa yang dibicarakan istrinya, Soraya hanya ingin tinggal berdua bersamanya. Mungkin untuk saat ini itu mustahil bisa terjadi. Soraya tidak
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 54

       "Bukankah ayah dan ibu sudah berada di sini? Apakah ini kunci cadangan? Ada apa ini?" tanya Soraya sedikit terkejut.        Sans tersenyum sambil berkata, "Nanti kamu akan tahu!"        Soraya menatap suaminya dengan bingung sambil terus mengikutinya menuju mansion. Tapi jalan menuju mansion ini berbeda dengan yang sebelumnya. Jantung Soraya tiba-tiba berdetak dengan cepat, otaknya mendadak traveling ke segala arah.        Sesampainya di depan mansion, Sans berkata, "Istriku, mansion itu kuberikan sebagai hadiah untuk ayah dan ibu. Tapi mansion yang ini, hari ini aku akan memberikannya untukmu!" Setelah mengatakan itu dia langsung memberikan kunci mansion kepada Soraya.        Begitu menerima kunci itu, Soraya tercengang. Setelah beberapa saat dia baru tersadar lalu berkata, "Kamu ..."        Sans kemudian tersenyum sa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 55

       Di sebuah ruang pribadi di Bar itu, Wans menatap Nalian di hadapannya sambil berkata, "Bantu aku menghabisi seseorang."        "Siapa?" Nalian bertanya sambil menengguk segelas bir.        Wans lalu memberikan sebuah foto kepadanya.        Nalian menatapnya sekilas lalu bertanya, "Apakah aku harus membunuhnya?"        "Tidak perlu, buatlah kedua tangan dan kakinya menjadi cacat," ucap Wans dengan penuh amarah.        "Kalau begitu berapa bayaran yang akan Tuan Wans berikan?" tanya Nalian. Kemudian ia meneguk kembali bir itu.        "50 juta!" jawab Wans.        Preman itu tersenyum sinis, "Tuan Wans, ini bukanlah masalah kecil, jika tidak berhati-hati, saudara-saudaraku bisa masuk penjara!"        "70 juta!" ucap Wans sedikit kesal.
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 56

       Sans kembali berbicara, "Hubungi dia, kita menyetujui kontraknya, tapi ganti jumlahnya menjadi 2 miliar, dan aku menginginkan 60% saham mereka."        Linda begitu terkejut mendengarnya, "Direktur, apa kau serius?"        Sans mengangkat alisnya sebelah dan berkata,, "Kenapa? Apakah kamu tidak mendengarnya dengan jelas?"        Linda hanya menatap Direkturnya dengan ragu, kemudian ia mengeluarkan pendapatnya, "Direktur, 2 miliar bukan jumlah yang kecil, tidak apa-apa jika kita hanya berinvestasi di industri Lindsay. Tapi sekarang, perusahaan mereka itu akan segera bangkrut, jika kita berinvestasi sebanyak 2 miliar sama saja seperti ikut melompat ke air yang keruh. Jika begini, Tuan hanya akan membuat kita bangkrut."        "Apakah Direktur melakukan hal ini karena wanita itu? Bagaimanapun juga dia hanyalah seorang wanita! Grup Hour tidak bisa ja
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 57

       Semua orang langsung menatap kedatangannya dan menyambutnya. Hanya Steve Jobs saja yang tidak menyapanya. Begitu melihat Sans datang, Hiden Louis langsung menyuruhnya duduk di sampingnya.        "Hiden, kamu benar-benar rendah hati ya! Mendirikan perusahaan tapi tidak mengatakannya pada saudaramu ini."        Setelah Sans berbicara itu, semua orang langsung terdiam.        Hiden Louis juga terdiam, lalu segera berkata, "Omong kosong apa yang kamu katakan?"        Sans mencolek tangan Hiden Louis, "Jangan terlalu naif, mendirikan perusahaan adalah hal yang sangat istimewa. Tapi kamu malah malu, mengapa kamu menyembunyikannya?"        Setelah mendapat isyarat dari Sans, Hiden Louis langsung mengerti maksudnya, lalu dengan canggung tertawa.        Dalam sekejap semua orang terdiam. &nbs
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 58

       Semua orang terkejut dan satu demi satu orang mulai berdiri. Mereka membuka pintu ruangan itu dan segera keluar untuk melihat apa yang terjadi. Hiden Louis dan Sans juga ikut keluar.        Di luar orang-orang sudah berkerumun, terdengar suara pecahan gelas dan bantingan meja, dan suara keributan. Ternyata, ada yang sedang mencari seseorang, karena tidak menemukannya mereka langsung ingin pergi. Tapi saat mereka baru saja berjalan, ada orang yang dengan sengaja menabrak mereka, dan mulailah terjadi pertengkaran. Barang-barang di sekeliling mereka di banting ke lantai.        Tidak lama kemudian, keluarlah Nalian, dia tersenyum sambil meminta maaf lalu berkata, "Aku benar-benar minta maaf, sangat meminta maaf pada kalian."        "Bukankah itu, Kak Nalian? Orang itu, apakah sama dengan pikiranku?"        "Itu benar-benar orang yang kamu pikirkan,
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 59

       Terlihat seorang pria jangkung dengan tinggi sekitar 1.9 meter berdiri di depan Sans seperti tembok yang kokoh. Sans terlihat tenang dari tadi karena keberadaan Hyorin. Jika bukan karena Hyorin, dia pasti sudah pingsan karena rasa takut.        Nalian menatap orang yang sudah menjatuhkan saudaranya, lalu berkata, "Siapakah nama saudara ini?"        "Aku? Hei Bro, Hyorin." Hyorin menjawab dengan tatapan membunuh.        Nalian sedikit ragu, dia sama sekali tidak pernah mendengar nama Hyorin itu di sini. Tapi aura orang ini, dengan sekali lihat saja orang bisa langsung tahu, jika dia adalah orang yang sudah biasa bertarung. Sungguh, sangat mengerikan jika harus melakukan pertarungan dengan orang ini!        "Saudaraku, kita di sini untuk menyelesaikan urusan pribadi. Apa yang kau inginkan? Jangan ganggu kami."        Hyo
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 60

       Sans hanya terdiam mendengar ucapan Hyorin, ia hanya menatap ke arah Nalian dengan tajam. Kepribadian Hyorin sangat tegas, jika ia memutuskan sesuatu, maka tidak ada yang mampu menghalangi keinginannya.        "Apa kau akan menghabisi mereka?" tanya Sans menjawab ucapan Hyorin.        Hyorin kemudian meraih pergelangan tangan Nalian dan meremasnya dengan keras.        "Ah!"        Terdengar suara jeritan, semua orang menutup mata mereka, itu sangatlah mengerikan. Hanya dengan meremas tangannya, Nalian hingga meringis kesakitan.        Sans terkejut melihatnya, ia dengan cepat menghentikan Hyorin. "Tunggu, dia tidak melakukan apapun padaku, lepaskan saja orang brengsek ini," ucap Sans.       "Hari ini nyawa kalian selamat, jika bukan karena Tuan Sans, kalian akan mati!" ucap Hyorin dengan lantang.
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
45678
...
78
DMCA.com Protection Status