Home / Urban / Mendadak Kaya Raya / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Mendadak Kaya Raya: Chapter 261 - Chapter 270

778 Chapters

Bab 260

     Kemudian, orang yang berada dalam mobil membuka jendela mobilnya. Lalu mengulurkan tangannya, terlihat ia memegang pistol hitam dan membidiknya ke arah Sansan Carell. Ketika Sansan Carell melihatnya, dia langsung berteriak.      "Itu adalah pistol, pistol sungguhan, pistol itu bisa membunuh orang!"      “Dorrr!”      Terdengar suara tembakan.      Pistol itu menembak ke arah pintu mobil Sansan Carell. Sansan Carell menarik napas dalam-dalam, seandainya saja jika bukan karena Matt Busby membanting setir ke pinggir, mungkin sekarang kepalanya sudah tertembak oleh peluru itu.      Matt Busby mengerutkan kening, ia menarik setir dan berkata, “Ganti posisi.”      Sansan Carell tidak banyak bicara dengannya, dan keduanya langsung berganti tempat duduk. Setelah Matt Busby duduk, ia menyetir dan menginjak pedal gas, mobil itu langsung
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Bab 261

     Kejadian berikutnya, Sansan Carell juga sudah tahu.      Sansan Carell mendengus dan dengan waspada berkat, “Hari ini kamu tidak akan membunuhku, kan?”      Matt Busby melirik Sansan Carell. Sekarang dia tidak punya energi, jika dia ingin membunuh Sansan Carell itu agak sulit.      Sansan Carell melihat pisau tajam yang ada di tubuh Matt Busby, dia diam-diam menelan ludah, dan berkata, “Kalau begitu aku akan menelepon Hyorin.”      Matt Busby tidak menanggapi.      Sansan Carell langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon Hyorin, “Diseberang Bar Zipper.”      Setelah berbicara, Sansan Carell menutup telepon.      Sansan Carell mengemudikan mobil ke Bar Zipper, tetapi masih butuh setengah jam untuk sampai disana, jadi Sansan Carell dengan ragu-ragu bertanya, “Kenapa kamu bisa menjadi seorang pembunuh?”
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Bab 262

     Karena rumah Matt Busby dan Sansan Carell tidak searah, jadi Matt Busby pulang lebih dulu. Lalu ketika Sansan Carell dan Hyorin juga hendak pulang. Didepan mereka muncul seorang wanita dengan rambut bergelombang yang mengenakan gaun merah dengan atasan sebahu.     Wanita itu menunduk dan berjalan dengan terhuyung-huyung. Awalnya Sansan Carell tidak melihatnya, tetapi wanita itu langsung terjatuh ke pelukan Sansan Carell.     “Eh ...”     Sekujur tubuh wanita itu bau alkohol, dan Sansan Carell memapahnya dengan sekuat tenaga, “Dia sedang mabuk!”     “Apa kamu baik-baik saja? Apa boleh tahu sekarang ada di mana?”     Wanita itu menggumamkan beberapa kata, suaranya sangat kecil sehingga Sansan Carell tidak mendengarnya dengan jelas.     Bagaimana ini?     Apakah kita harus
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Bab 263

     Namun pada akhirnya, Sansan Carell tetap menyerah. Walau dia sangat menarik, tapi dia tidak akan melakukan kesalahan pada Soraya Lindsay, Soraya Lindsay adalah wanita yang paling dia sayangi.      Sansan Carell berusaha keras melepaskan tangan wanita itu hingga akirnya terlepas, dan kemudian dengan cepat meninggalkan kamar.      Di dalam kamar, setelah wanita itu mendengar pintu ditutup, dia tersenyum menawan, “Menarik ...”      -----      Keluarga Lindsay saat ini berada di ambang kematian, tetapi mau bagaimanapun juga, Grup Lindsay adalah perusahaan besar. Bahkan jika tidak bisa, perusahaan itu tetap harus dijalankan.      Meskipun Wans Lindsay tidak bersedia, tetapi dia tetap mengendarai mobil ke perusahaan. Meskipun perusahaan sudah tidak punya apa-apa, tetapi dia masih seorang CEO, dan itu lebih baik daripada tidak punya apa-apa.  
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Bab 264

     Setengah jam kemudian, Wans Lindsay keluar dari mobil dan dia dipakaikan kantong hitam, lalu dia didorong masuk ke sebuah ruangan.      Wans Lindsay duduk di lantai, dia sangat ketakutan, dan menangis dengan kepala dibungkus kantong, “Jangan pukul aku, jangan pukul aku ...”      Pada saat ini, diikuti beberapa suara Tuk...tuk...tuk... sepasang sepatu hak tinggi berwarna merah muncul di depan Wans Lindsay. Wans Lindsay perlahan mengangkat kepalanya dan dia menelan ludah. Wanita itu memiliki wajah yang cukup membuat orang gila, dan gaun merah terang membuatnya sulit untuk berpaling.      “Tutup matamu, jika tidak, aku tidak bisa menjamin apakah kamu masih bisa melihat matahari besok atau tidak!”      Mendengar ini, Wans Lindsay gemetar ketakutan, dia segera menundukkan kepalanya, dan tidak berani melihat lagi, “Aku tidak akan melihatnya lagi, tidak akan. Jangan bunuh aku, ja
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Bab 265

     “Menghancurkan Grup Hour ...” Wans Lindsay bergumam dan mengulangi gumamnya, dengan sedikit ketakutan di hatinya. Tapi, di saat yang sama dia juga sangat bingung, apakah Grup Hour telah membuat masalah pada Grup Sapta?      Tapi semua ini tidak masalah, setelah menjatuhkan Grup Hour, apakah Sansan Carell masih berani bersikap sombong di hadapannya? Yang terpenting adalah Grup Lindsay akan menjadi perusahaan terkemuka di Kota Ryuu. Kelak siapa yang masih berani memberi mereka ekspresi itu?      Nurul Sapta melirik Wans Lindsay, “Kamu tidak perlu bertanya lebih banyak tentang hal-hal lain, kamu hanya perlu melakukan sesuatu sesuai dengan instruksiku, paham?”     “Ya, aku sangat paham.” Wans Lindsay mengangguk, “Proyek 1 Milyar itu ...”      “Nanti ada orang yang akan menemuimu.” Kata Nurul Sapta dengan enteng.      Kemudian, Wans Lindsay pergi dan ketika me
last updateLast Updated : 2022-02-27
Read more

Bab 266

     Zam Lindsay mengangkat tangan ingin menampar Wans Lindsay, namun satpam yang ada di depan pintu langsung menggenggam tangan Zam Lindsay saat melihat ini.      Wans Lindsay tidak takut pada Zam Lindsay, “Ini adalah perusahaan, bukan tempat yang bisa seenaknya kalian lakukan.”      “Kamu!” Zam Lindsay tidak menyangka Wans Lindsay bisa berubah menjadi seperti ini. Bahkan, ia tidak menghormati dirinya sebagai ayahnya, tapi dia juga tidak hormat pada Kakek Lindsay.      Dulu Kakek Lindsay sangat pilih kasih pada Wans Lindsay, tetapi sekarang Wans Lindsay sangat tidak menghormatinya?      Wans Lindsay mendengus dingin, “Ayah, aku mengadakan rapat ini agar Grup Lindsay kita dapat terus bertahan, tolong jangan buang waktumu di sini!”      Kakek Lindsay sedikit terkejut, “Kamu bisa menyelamatkan Grup Lindsay?”      “Tentu saja, tadi sia
last updateLast Updated : 2022-02-27
Read more

Bab 267

     Mendengar ini, Hyorin mengeluarkan ponselnya dengan tenang dan memeriksa lokasi ponsel Sansan Carell.      “Berjarak tiga kilometer dari kita, dan sedang bergerak menuju ke pasar modern.”      Sansan Carell tercengang sejenak, “Pasar modern? Apa jangan-jangan pencuri itu berniat menjualnya?”      Fakta membuktikan bahwa tebakan Sansan Carell benar. Mereka mengikuti sampai ke pasar modern itu, tetapi karena hari masih subuh, tidak ada orang di pasar. Sekilas dilihat, tempat itu gelap dan tidak bisa melihat apa-apa.      Keduanya mengikuti orang itu sampai ke sebuah rumah kecil. Orang itu mengetuk pintu, dan dengan cepat pintunya terbuka.      “Apakah dia akan masuk?” Tanya Sansan Carell, “Jelas pasti mereka melakukan sebuah kejahatan.”      Hyorin mengangguk dan pergi.      Di dalam ruangan.  
last updateLast Updated : 2022-02-27
Read more

Bab 268

     Riswan Budiana mengangguk, “Ya ...”      Meskipun Riswan Budiana sedikit marah pada kata-kata Ramzan Halmahera, tapi memang dialah yang mencurinya.      Melihat Riswan Budiana sangat tahu diri, Ramzan Halmahera langsung berkata kepada Hyorin, “Cepat lepaskan aku, masalah ini tidak ada hubungannya denganku.”      Hyorin mengabaikannya, melainkan menatap Sansan Carell. Sansan Carell berpikir sejenak, bagaimanapun ponsel itu ada di tangan Riswan Budiana. Dialah yang mencurinya, dan Ramzan Halmahera dilepaskan saja, jadi dia mengangguk.      Begitu tangan Hyorin mengendur, Ramzan Halmahera terjatuh ke lantai, lalu dia berlari.      “Aku tidak menjanjikan apapun padamy!” Sansan Carell mencibir.      Riswan Budiana gemetar dan berkata, “Um ... Tolong maafkan aku. Aku akan mengembalikan ponsel itu kepada kalian, jangan lapor polisi ..
last updateLast Updated : 2022-02-27
Read more

Bab 269

     “Hah?” Riswan Budiana tertegun, “Bukankah kalian bilang tidak akan lapor polisi? Aku tidak ingin pergi ke kantor polisi. Tolong lepaskan aku!”      “Kamu benar-benar takut pada polisi ya. Tapi aku tidak bilang mau mengirimmu ke kantor polisi. Untuk apa panik?”      “Hah?” Riswan Budiana semakin bingung.      Sansan Carell menjawab, “Maksudku, kedepannya kamu akan bekerja denganku, aku akan memberimu uang yang cukup besar. Ya, aku juga akan mengobati ibumu, dan aku akan membayar semua biaya pengobatan ibumu."      Riswan Budiana bisa mencuri ponsel di hadapan Hyorin dengan sekejap mata, ini menunjukkan bahwa kemampuan orang ini tidak biasa. Jadi orang yang sangat cakap seperti ini harus diambil dan dimanfaatkan sebaik mungkin. Riswan Budiana menatap Sansan Carell, wajahnya penuh ketakutan.      Sansan Carell menjelaskan, “Jangan khawatir, aku tidak ak
last updateLast Updated : 2022-02-27
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
78
DMCA.com Protection Status