Home / Urban / Mendadak Kaya Raya / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Mendadak Kaya Raya: Chapter 151 - Chapter 160

778 Chapters

Bab 150

        Kata-kata Sans sangat jelas, itu sudah sangat menentukan, dan tidak ada ruang untuk berdiskusi lagi. Ini adalah saran dari Sans untuk masing-masing kubu, agar bisa melepaskan diri dan membiarkan mereka masing-masing untuk mengalah. Tetapi jika mereka tidak mendengarkan, Sans hanya bisa menggunakan tindakan paksaan.        Setelah Sans selesai berbicara, ruang rapat kembali sunyi, dan suasananya menjadi lebih berat dari sebelumnya. Linda dikejutkan oleh perkataan Sans, dia tidak menyangka Sans akan membuat keputusan yang begitu tegas. Tapi sejujurnya, jika keduanya terus keras kepala, iyu bukanlah jalan yang terbaik. Maka, cara terbaik adalah saling mengalah, tapi Sans yang telah menjadi pemberi nasehatnya dan membuat dua belah pihak tak bisa menentukan.        Tepat ketika Linda mengira semuanya akan terselesaikan ...        “Aku setuju dengan Direktur Utama.” Kakek Lindsa
last updateLast Updated : 2022-01-06
Read more

Bab 151

       Satu hari kemudian, Kantor Manajer Grup Lou. Zheng sedang duduk di belakang mejanya sambil menelepon.        “Kakak Nalian, halo, aku punya bisnis di sini ...”        “Selama anda setuju, setelah masalah ini selesai, saya tidak akan menolak jika anda membuka tawaran.”        “Baik ... Baik”        Ketika menutup telepon, Zheng tersenyum sinis, “Sans, kali ini, aku ingin lihat bagaimana keadaanmu. Kau berani menyinggung aku, hanya ada satu jalan buntu untuknya!"        Selesai berbicara, ada seseorang yang mengetuk pintu dan masuk.        “Manajer Lou, pelanggan sebelumnya memutuskan kontrak dengan kita tanpa alasan yang jelas, dan bahkan rela memberikan kompensasi atas memutuskan kontrak ini.”        “Apa katamu?” Zheng terkejut, “Apa yang terjadi?”  
last updateLast Updated : 2022-01-06
Read more

Bab 152

       Linda terkejut mendengarnya, ia melirik Sans yang berada di sebelahnya, dan menjawab, “Ada.”        “Baguslah jika ada.” Direktur Fauzi mengangguk, “Aku ada perlu dengannya, bukan, tidak perlu mencarinya, cukup kamu saja.”        Sans mengangkat alisnya dengan penasaran.        Linda bertanya dengan bingung, “Untuk apa Direktur Fauzi mencari Sans? Apakah ada masalah?”        “Aduh!” Direktur Fauzi pertama-tama menghela nafas, lalu berkata, “Aku punya seorang teman yang mengatakan bahwa ketika mendiskusikan bisnis dengan Grup Hour belum lama ini, dan bertemu dengan seorang manajer yang bernama Sans.”        “Sans sungguh telah menyelewengkan manajer Grup Hour, dan ternyata dia adalah pria yang licik, mengandalkan jabatannya sebagai manajer Grup Hour untuk mengajukan berbagai permintaan bisnis yang tidak masuk akal. Ia s
last updateLast Updated : 2022-01-06
Read more

Bab 153

       Fauzi Hole melirik Sans dengan tidak senang, “Apa jabatanmu? Kau berani ikut campur dalam urusan antara Asisten Linda dan aku? Buat apa masih berdiri disini? Mengapa kau tidak pergi saja untuk bekerja? Perusahaan tidak membayar kalian untuk bermalas-malasan!”        Sans berkata dengan acuh tak acuh, “Perkenalkan, nama saya Sans.”        “Yang aku tanyakan jabatan kamu apa, namamu siapa, apa hubungannya denganku? Kamu … Apa katamu? Namamu, Sans?” Sambil berkata Fauzi Hole membelalakkan matanya, lalu dia menatap ke arah Linda, Linda mengangguk dengan tak berdaya.        “Baik!” Fauzi Hole mendadak tertawa, “Bagus ya! Kamu sendiri disini! Kebetulan, kata-kataku tadi sudah jelas, kalau begitu mulai besok kamu tidak perlu datang ke perusahaan lagi! Kamu di pecat!”        Sans tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya.       &nb
last updateLast Updated : 2022-01-07
Read more

Bab 154

      Lumayan lama Fauzi Hole melamun sendirian di lorong dan masih bergumam, “Habislah ...”        Tiba-tiba dia melonjak berdiri, wajahnya berubah dengan tatapan jahat, “Sialan! Lou Zhangnam si bajingan ini, berani-beraninya dia mencelakai aku!”        Dan disisi Sans, ia mengetahui bahwa Grup Moon mengalami perubahan saat ini. Tidak tahu Grup mana yang sudah mengakuisisi Grup Moon, tapi Grup Moon mendapat investasi dana yang cukup besar. Dan sudah mulai beroperasi secara normal, serta sudah mulai menekan kembali Grup Lindsay, dan kali ini lebih dahsyat dibanding sebelumnya.        Sans mengerutkan keningnya, lebih dahsyat dari sebelumnya, berarti dananya lebih banyak dibanding sebelumnya. Sebenarnya siapa yang punya keahlian dan kemampuan seperti ini? Dan berani sekali melawan dengan Grup Hour? Lagipula Soraya sangat prihatin terhadap Grup Lindsay. Namun, Sans merasa serba salah, ia
last updateLast Updated : 2022-01-07
Read more

Bab 155

       Pertama kali Lou Zhangnam melihat Inggrit, dia tertarik dengan penampilannya, kemudian dia mengetahui bahwa Inggrit memiliki keterampilan dalam bekerja. Jadi ia lebih menyukainya lagi, lalu dia mengejar Inggrit. Inggrit sudah putus dengan Raka Erlangga, Inggrit, menghadapi pengejaran Lou Zhangnam, awalnya dia menolak, kemudian setelah dipikir dengan seksama, Lou Zhangnam adalah kepala Grup Lou dan tampangnya juga lumayan. Jadi dia menerima lamaran Lou Zhangnam.        Lou Zhangnam membawa Inggrit ke restoran kelas menengah untuk makan siang.        Setelah duduk dan selesai memesan makanan, Inggrit bertanya dengan prihatin, “Apakah Grup Lou menyinggung seseorang? Baru-baru ini ...”        Lou Zhangnam sedikit mengernyit setelah mendengarnya, “Apa yang kamu ketahui?”        “Investor kami menyuruh kami berhenti memasok barang untuk Grup Lou dua ha
last updateLast Updated : 2022-01-08
Read more

Bab 156

       Jadi Soraya memutuskan untuk kembali.        “Kembali pun kamu jangan kebanyakan mikir, tanyakan dengan baik-baik, bagaimanapun juga, dia ayahmu,” Maria menasehati.        Soraya mengangguk, sebenarnya dalam hati dia masih bimbang dan tidak tahu bagaimana menghadapi ayahnya, Ken Lindsay, untuk sementara waktu.        “Sudahlah, jangan bicarakan ini lagi, ayo makan dulu!” Maria melihat Soraya seperti itu jadi dia mengalihkan perhatiannya.        Soraya mengangguk sambil tersenyum mendengar ini. Setelah keduanya selesai makan, mereka pergi ke tempat parkir, baru saja tiba di tempat parkir bawah tanah. Muncul dua orang di depan mereka dan menghentikan mereka.        “Nona, silakan ikut dengan kami sebentar."        -------        Di restoran Fourty X.  
last updateLast Updated : 2022-01-08
Read more

Bab 157

      Setelah pintu ditutup, Lou Zhangnam tersenyum dalam-dalam, dan berbalik pergi ke kantor sebelahnya. Terlihat, Soraya dan Maria sedang duduk di sofa tamu, dikelilingi oleh lima atau enam pengawal yang mengenakan pakaian hitam dan kacamata hitam. Begitu Lou Zhangnam masuk, keduanya menoleh dengan kewaspadaan dan hati-hati.        Lou Zhangnam berjalan kesana dan tersenyum: “Tidak perlu gugup, kami hanya mencari seseorang.”        “Kamu mencari siapa?” Maria bertanya dengan gugup.        “Istri Sans, Soraya.”        Setelah berbicara, keduanya saling memandang, dan kemudian menatap Lou Zhangnam dengan waspada. Nyatanya, setelah dia masuk dan melihat Soraya dan Maria, Lou Zhangnam sudah tahu yang mana Soraya, tapi dia harus berakting sampai akhir.        Soraya bertanya dengan tenang, “Untuk apa kamu mencari Soraya?” &nb
last updateLast Updated : 2022-01-08
Read more

Bab 158

       Disisi lain, Lou Zheng melihat Soraya dan Maria sudah pergi, ia mengulurkan tangan ingin mengatakan sesuatu. Tiba-tiba teringat ayahnya masih disebelahnya, wajahnya seketika memucat.        “Ayah, Anda dengarkan saya…”        “PLAAAAK!”        Belum selesai bicara, Lou Shanders sudah menamparnya!        “Dasar keparat kamu!”        Lou Shanders emosi tingkat dewa, “Aku menyuruhmu mengurus perusahaan, jadi seperti ini ya kamu mengurusnya? Membuat masalah terus, bahkan wanita sudah menikah pun kamu berani merayunya, kamu tidak tahu malu ya?”        “Kenapa kamu tidak bisa belajar dari kedua kakakmu? Lihat mereka, begitu baik dan mampu membuat orang tenang. Dan lihat dirimu sendiri, hanya bisa membuat masalah untukku! Haah! Mulai hari ini, perusahaan di Grup kamu tidak perlu urus lagi!”
last updateLast Updated : 2022-01-08
Read more

Bab 159

       Terlihat di lantai bawah gedung Grup Lou, Sans dan Hyorin sedang berdiri di aula. Lou Zheng berulang kali menyentuh batas kesabarannya. Terakhir kali Lou Zheng membius Soraya, untung saja Sans datang tepat waktu. Jika tidak, entah apa yang akan terjadi, Sans tidak berani membayangkannya!        Kali ini, Lou Zheng langsung merebut Soraya, jika ini bisa ditahan, maka Sans bukanlah seorang pria sejati dalam pikirannya. Untung saja setelah masalah sebelumnya, Sans meminta Hyorin memasang alat pelatak kecil di ponsel Soraya, agar dia biasa mengontrol keberadaan Soraya kapanpun. Jika terjadi sesuatu, dia juga bisa datang dengan segera.        Dan ini baru dipasang berapa lama, Lou Zheng bertindak lagi. Sans berdiri di aula itu dan tidak bergerak, bukan karna dia tidak bisa membawa Hyorin langsung menerobos masuk. Tapi bagaimanapun disini adalah Pusat Grup Lou, pengawalnya jauh lebih banyak dibanding cabang
last updateLast Updated : 2022-01-08
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
78
DMCA.com Protection Status