Home / Romansa / Jangan Salahkan Aku Pergi / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Jangan Salahkan Aku Pergi : Chapter 51 - Chapter 60

74 Chapters

51. Jawaban

"Bagaimana, Mer?" tanya Tuan Danu.Mer tersenyum mendengar pertanyaan dari tuan Danu, lalu dia menolehkan wajahnya ke arah sang ayah. Mer seolah bertanya kepada pria itu dengan keputusan apa yang harus dia ambil.Pak Adan tersenyum lalu menganggukkan kepalanya, Mer ikut tersenyum lalu kembali menolehkan wajahnya ke arah tuan Danu."Aku akan menjawab pertanyaan Ayah setelah Arga pulang," jawab Mer.Tuan Danu nampak menggelengkan kepalanya mendengar jawaban dari Mer, karena ternyata wanita itu tidak ingin mengatakannya dengan cepat kepada dirinya."Oke, Ayah akan menunggu walaupun merasa tidak sabar," ujar Tuan Danu seraya terkekeh.Pada akhirnya Mer, tuan Danu dan juga pak Adan nampak mengobrol sembari menunggu kedatangan dari Arga. Hingga tidak lama kemudian pria itu datang dengan membawa pembalut yang dipesan oleh Mer."Ini, Yang. Pembalutnya," ujar Arga.Pria itu terlihat tidak malu membawa pembalut untuk wanitanya, Mer menjadi yakin jika Arga adalah pria yang terbaik untuk dirinya.
Read more

52. Alhamdulillah Sah

Satu minggu kemudian.Arga dan juga Mer kini sudah duduk di depan pak penghulu dan juga pak Adan, keduanya sudah berada di KUA untuk melaksanakan pernikahan.Padahal Arga ingin memberikan pernikahan yang luar biasa untuk Mer, tetapi sayangnya wanita itu bersikukuh untuk menikah secara sederhana saja.Di dalam ruangan itu hanya ada pak penghulu, tuan Danu, Johan, Anggi dan juga beberapa pegawai Arga yang diminta untuk menjadi saksi pernikahan mereka.Baik Mer ataupun Arga, keduanya terlihat begitu tegang. Padahal, ini adalah pernikahan kedua untuk Mer. Namun, justru wanita itu merasa lebih gugup dari pernikahannya yang pertama."Sudah siap menuju sah?" tanya Tuan Danu."Siap, Yah," jawab Arga."Kalau sudah siap, jangan tegang seperti itu. Tegangnya nanti malam aja," ujar Tuan Danu."Yah!" protes Arga, karena dia merasa jika ayahnya itu sedang menggoda dirinya.Semua orang yang ada di sana nampak tertawa, karena setelah mendapatkan protes dari Arga, tuan Danu malah kembali menggoda putr
Read more

53. Lepas

"Jangan dilihat seperti, aku malu," ucap Mer.Arga mengusap pipi Mer, kini wanita itu sudah menjadi miliknya seutuhnya. Bahagia sekali rasanya, karena kini wanita itu sedang berada di bawah kuasanya."Jangan malu-malu, Sayang. Kita udah sah loh," ujar Arga seraya melebarkan kedua kaki istrinya.Mer nampak pasrah, karena menolak pun seakan percuma. Karena melayani Arga adalah kewajibannya, karena pria itu sudah menjadi suami sahnya."Aku mau cicipin yang ini, boleh ya?" tanya Arga seraya kembali mengusap milik wanita itu."Iya," jawab Mer seraya memejamkan matanya.Arga tersenyum dengan begitu lebar, lalu dia menunduk dan mengecup milik Mer. Mer langsung menggeliatkan tubuhnya, bahkan wanita itu terlihat mengangkat bokongnya.Arga yang merasa terganggu langsung menekan kedua paha istrinya tersebut, setelah itu dia mulai mencicipi hidangan pembuka tersebut.Daging kecil yang ada pada inti tubuh istrinya itu terasa begitu nikmat sekali, lembut dan begitu mudah dia hisap."Ouch! Arga! Gel
Read more

54. Mengulang Kembali

Keesokan harinya.Arga nampak terbangun dari tidurnya, dia merasa bahagia karena bisa menatap wajah cantik istrinya ketika dia membuka mata.Dia juga merasa bahagia karena bisa memperistri Mer, wanita itu memang seorang janda. Namun, Arga tidak menyesal sudah memilih wanita itu sebagai istrinya.Karena baginya gelar janda ataupun status Mer sebagai wanita yang terlahir dari keluarga biasa tidak jadi masalah bagi dirinya, yang penting Mer merupakan wanita baik dan mau mencintai dirinya dengan tulus."Kamu sangat cantik, Sayang. Cantik sekali, Arga cinta Mer."Arga mengusap pipi istrinya dengan penuh kasih, tidak lama kemudian dia mengusap bibir bawah wanita itu. Arga terkekeh ketika mengingat bibir itu terus saja menyebutkan namanya.Cup!Satu kecupan mendarat di bibir Mer, Arga nampak gemas ketika melihat wajah cantik istrinya. Wanita itu sepertinya merasa terganggu, karena tidak lama kemudian Mer nampak menggeliatkan tubuhnya."Ngh!" terdengar lenguhan dari bibir istrinya.Arga mengi
Read more

55. Ketagihan

Selama satu minggu setelah mereka menikah, keduanya lebih senang tinggal di dalam kamar saja. Lebih senang berpeluh dan berkasih sayang.Mer yang awalnya malu-malu justru sekarang mulai berani menggoda Arga, bahkan Mer sudah berani meminta nafkah batin kepada Arga jika dia yang terlebih dahulu menginginkannya.Seperti saat ini, Arga baru saja selesai berolah raga. Selepas shalat subuh memang pria itu suka sekali berolah raga, Mer yang melihat suaminya hanya memakai celana training saja merasa sangat tergoda.Arga nampak bertelanjang dada, keringat yang membasahi tubuh pria itu tidak membuat Mer merasa risih untuk berdekatan dengan suaminya. Justru, keadaan Arga yang seperti itu membuat Mer merasa benar-benar tergoda."Sudah selesai olah raganya?" tanya Mer yang langsung memeluk suaminya dari belakang.Lalu, tangan Mer dengan nakalnya mengusap dada Arga dengan gerakan sensual. Bahkan, tidak lama kemudian Mer nampak bermain dengan dua choco chip milik suaminya tersebut.Arga yang sedang
Read more

56. Kejujuran Mer

Setelah kejadian waktu itu, Arga semakin memberikan perhatian lebih kepada istrinya. Dia selalu mengawasi apa pun yang dilakukan oleh istrinya, karena dia takut jika Adi atau Hanum akan datang kembali untuk menemui istrinya tersebut.Arga tahu jika Mer bukanlah wanita yang pendendam, tetapi dia paham jika luka yang dialami oleh istrinya tersebut sangatlah besar.Hanum berlaku kasar dan membuat dirinya kehilangan calon buah hatinya, pastinya itu adalah hal yang menyakitkan bagi istrinya tersebut.Maka dari itu Arga selalu berusaha untuk membahagiakan istrinya, karena Arga sudah berjanji kepada dirinya sendiri bahwa dia tidak ingin melihat istrinya menangis karena sedih.Namun, satu hal yang sampai saat ini Arga anehkan. Sudah enam bulan mereka menikah, tetapi istrinya tidak kunjung hamil juga.Padahal, dulu hanya melakukan satu kali saja dengan Adi, Mer langsung hamil. Arga jadi berpikir jika dirinya perlu memeriksakan kondisi kesehatannya ke rumah sakit."Yang, besok kayaknya aku mau
Read more

57. Salah Sangka

Sebenarnya, Mer pada awalnya merasa tidak percaya diri karena menikah dengan Arga. Walaupun pria itu berkata tulus mencintai dirinya dan ingin membangun rumah tangga dengan dirinya, tetapi tetap saja ada rasa takut di dalam hatinya.Dia takut jika Arga akan berselingkuh dengan wanita cantik dan juga kaya, karena Mer begitu sadar diri dari mana asalnya dan seperti apa keadaannya.Jika Arga menghianati dirinya, setidaknya dia tidak akan begitu sakit hati karena tidak mengandung buah cintanya dengan Arga.Namun, setelah melihat kekecewaan dari sorot mata suaminya, Mer jadi berpikir untuk tidak melakukan suntik KB lagi. Karena Mer kini sudah sangat yakin jika suaminya itu benar-benar mencintai dirinya.Arga mengharapkan keturunan dari dirinya, terlihat sekali dari cara pria itu menatap Mer dan memperlakukan Mer seperti apa.Terlebih lagi ketika Arga berkata ingin memeriksakan kondisi kesehatannya, Mer semakin yakin jika suaminya itu memang sudah tidak sabar untuk memiliki buah hati.Sore
Read more

58. Tidak Sabar Menunggu

Setelah dipijat oleh istrinya, Arga bisa kembali tertidur dengan pulas. Namun, tidak lama kemudian Arga kembali merasakan perutnya serasa diaduk-aduk, terasa mual dan ingin muntah.Kepala Arga bahkan terasa begitu sakit, badannya sangat lemas dan membuat Arga kesusahan untuk beraktivitas.Hal itu bukan terjadi sebentar saja, tetapi hal itu terjadi sampai seharian penuh. Arga terasa begitu tersiksa, bahkan pria itu sampai tidak bisa berangkat bekerja. Pria itu meminta orang kepercayaannya untuk mengurus perusahaan selama beberapa hari.Waktu sudah hampir malam, karena merasa tidak tega akhirnya Mer menghubungi dokter dan meminta dokter tersebut untuk memeriksa kondisi kesehatan dari suaminya.Sebenarnya Mer ingin memeriksakan kondisi kesehatan suaminya itu sejak dari pagi, tetapi suaminya bersikukuh jika dia baik-baik saja dan tidak perlu memanggil dokter.Setelah diselidiki ternyata suaminya itu takut disuntik, maka dari itu Arga tidak mau jika Mer sampai memanggil dokter. Mer sampai
Read more

59. Kado Untuk Mer

Stelah cukup lama menunggu, Arga dan juga Mer terlihat begitu bahagia sekali karena tidak lama kemudian muncul garis dua berwarna merah pada test pack tersebut.Arga dan Mer langsung berpelukan, karena itu artinya Mer benar-benar positif mengandung benihnya. Arga berkata kepada istrinya jika dia rela mengalami kehamilan simpatik, karena sebentar lagi dia akan memiliki keturunan.Mer sempat bertanya apakah Arga ingin memiliki anak laki-laki atau perempuan, pria itu langsung berkata jika jenis kelamin tidak penting. Yang penting dia memiliki keturunan yang sehat dan tidak kekurangan suatu apa pun.Mer sangat bahagia, karena itu artinya dia tidak takut jika anaknya nanti berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Karena Arga akan menerima apa pun jenis kelamin anaknya."Besok kamu harus periksa ke dokter kandungan pokoknya, aku temani. Aku nggak mau kerja dulu," ucap Arga.Arga bahkan sudah berencana ingin menghubungi ayahnya dan juga mertuanya besok pagi, karena dia benar-benar bahagia
Read more

60. Mulas

Mer merasa jika hidupnya benar-benar sempurna dan juga membuat dirinya bahagia, karena kini dia memiliki suami yang begitu mencintai dirinya dan kini dia sedang hamil.Dia juga merasa bahagia karena memiliki keluarga yang begitu menyayangi dirinya, keluarga yang mengerti akan sikapnya.Setelah mengetahui jika Mer tengah hamil, akhirnya Arga membawa Mer ke rumah yang sudah diberikan oleh sang ayah. Rumah baru yang ternyata begitu megah dan juga mewah.Tuan Danu bahkan sudah menyediakan satu pelayan yang akan membersihkan rumah dan mencuci, satu pelayan yang bertugas untuk memasak dan juga tukang kebun beserta satu orang security.Sungguh Mer tidak menyangka jika dia akan diberikan hadiah yang begitu istimewa, walaupun dirasa berlebihan, tetapi dia sangat berterima kasih kepada ayah mertuanya.Ayah mertuanya bahkan berkata jika Mer tidak boleh bekerja lagi, tetapi wanita itu ternyata selalu ingin menempel kepada suaminya. Begitupun dengan Arga.Jika Arga bekerja sendirian, pria itu akan
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status