Home / Rumah Tangga / Satu Syarat Sandra / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Satu Syarat Sandra: Chapter 61 - Chapter 70

86 Chapters

Bab 61. Keguguran yang Disengaja?

Jam jenguk pasien sudah hampir habis, namun Moses sama sekali tidak masuk ke kamar untuk melihat istrinya sendiri. Phoebe keluar dari kamar dan melihat hanya ada Moses seorang, dia masih duduk di kursi tunggu rumah sakit. Sepertinya yang lain sudah pulang duluan.   Apa yang ada di dalam benaknya? Phoebe memperhatikan sosok pria yang menatap lurus dalam kekosongan. Semakin dilihat, semakin Phoebe menemukan kesamaan dalam diri mereka.   “Bagaimana keadaannya?”   Phoebe tersentak kaget. “Sandra terlihat masih sangat syok. Dia tidak mengucapkan satu kata pun.”   Tidak ada seorang ibu yang rela kehilangan anaknya. Apalagi Sandra sangat menantikan kehadiran anak ini dan dia sudah bersemangat memper
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more

Bab 62. Life Must Go On

“Kamu yang telah membunuh bayiku! Aku kehilangan bayiku karena kamu! Kamu yang telah merenggut Guppy dariku!!”   Tangan Sandra terangkat ke atas dan menampar wajah Felysia sebelum Moses dapat mencegahnya. Parsel buah di tangan Felysia jatuh ke lantai.   “Sandra!” bentak Moses sambil menahan tubuh rapuh istrinya agar tidak menyerang sasarannya. “Hentikan ini sekarang juga!”   Felysia mundur ketakutan sambil memegang pipinya yang merah karena tamparan Sandra. Nadanya bergetar saat Felysia berkata, “Saya… Saya tidak melakukan apa yang dituduhkan Nyonya Sandra, Tuan. Sumpah… Saya hanya membantu saat anda pingsan, Nyonya.”   “Apa yang kamu taruh ke dalam jus jeruk itu? Kamu ingin mencelakakanku? S
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more

Bab 63. Melepas Tanpa Syarat

Sandra’s POV   Kepingan-kepingan salju turun dari langit, menyelimuti halaman mansion bagaikan selimut putih yang lembut. Langit terlihat suram dan kabut begitu tebal sehingga sinar matahari tidak bisa menembus permukaan bumi di hari pertama musim dingin.   Aku duduk dalam kamar yang hangat dari alat pemanas ruangan yang mungkin dihidupkan Tina pada malam hari sewaktu salju pertama turun.   Namun aku bisa merasakan dinginnya cuaca di luar seakan badai salju lebat sedang melanda hatiku.   Seseorang membuka pintu kamarku. Dari langkah kakinya yang berat, aku bahkan tidak perlu menoleh untuk mengetahui siapa yang telah masuk, menginvasi ruang pribadiku.  
last updateLast Updated : 2022-01-23
Read more

Bab 64. Fakta Baru

Third POV   “Kamu harus hamil lagi. Dan kali ini aku akan memastikan bahwa anak yang ada di rahimmu adalah anakku.”   Mendengar perkataan itu, wajah Sandra yang tadinya merah karena ciuman dari Moses, langsung berubah pucat. Ada ketakutan dan ketidakberdayaan di mata hazelnya. Moses merasa puas telah meretakkan topeng dingin penuh kepalsuan istrinya.   Mau bercerai katanya? Sebaiknya Sandra melangkahi mayat Moses terlebih dahulu sebelum dia berpikir dia dapat lari ke pelukan pria lain.   Karena Sandra hanya menatapnya bagaikan tersambar petir, Moses melepas cengkeraman tangannya.   “Tidak…,” bisik Sandra sambil bangkit dari ka
last updateLast Updated : 2022-01-26
Read more

Bab 65. Siksaan Setiap Malam

Perkataan Tuan Bates terngiang-ngiang di telinga Tristan. Dia sedang dalam perjalanan ke rumah Moses dengan hati yang kacau. Bukan hanya gagal untuk mendapat kepastian isi dokumen Sandra, namun juga karena kabar kematian Felysia yang tak terduga. Dia ditemukan meninggal karena overdosis obat-obatan terlarang di sebuah klub malam murahan? Tidak terdengar seperti sifat Felysia yang mau mengunjungi tempat seperti itu. Sebuah mobil Ford hitam melaju dengan kecepatan tinggi, melintasi mobil Tristan, hampir menyerempet badan mobilnya. “Fucking asshole!” umpat Tristan yang hampir menabrak pembatas jalan di sebelah kanan. Jiwa muda dalam diri Tristan tertantang untuk mengejar mobil yang b
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

Bab 66. Goodnight Kiss

“My goodnight kiss.”   Sandra tidak sempat lari karena Moses sudah duluan mendorongnya ke dinding, tubuh mereka saling menempel. Bukan ciuman kasar yang Sandra takutkan seperti saat pertama kali Moses melakukannya.   Karena ketika Sandra merasakan bibir hangat itu, dia lebih takut Moses akan menciumnya dengan kelembutan dan kesabaran. Sandra takut tubuhnya akan mengkhianati dirinya sendiri.   Lidah Moses menjelajahi setiap sudut bibirnya, membujuknya untuk membalas ciuman itu. Bagai gunung Everest yang diguyur lahar panas, Sandra mengerang, membuat bibirnya sedikit terbuka.   Moses langsung mengambil kesempatan untuk memperdalam ciuman mereka. Lidah mereka bertemu di dalam. Sandra tidak menya
last updateLast Updated : 2022-01-28
Read more

Bab 67. Damn You

Moses mengajak Sandra makan siang di Graham Elliot Bistro. Sepertinya dia melakukan reservasi sewaktu menunggu Sandra karena walaupun restoran mewah tersebut penuh, mereka langsung mendapat meja. “Kenapa? Kamu tidak selera makan?” Pisau dan garpu Sandra berhenti memainkan makanannya. Foie gras yang dimasak dengan sempurna itu sama sekali tidak menggugah selera Sandra. “Kalau kamu mau ganti, aku akan menyuruh pelayan membawakan buku menu.” “Tidak. Tidak perlu.” Sandra dengan berat hati memakannya. Sebenarnya Sandra sudah lama tidak makan Foie gras setelah tahu fakta mengerikan dalam proses pr
last updateLast Updated : 2022-01-29
Read more

Bab 68. The Serpent aka…

Lega karena hanya ada dia di kamar itu, Sandra merenggangkan kakinya dari bawah selimut hangat. Sandal rumah dengan bulu sintetis berwarna hitam yang selalu dia pakai, sudah tersedia di atas lantai. Sembari duduk di sisi kasur, Sandra mengusap matanya dan memakai kacamatanya yang terlipat dengan sempurna di atas nakas. Dia masih merasa aneh terbangun di kamar yang berbeda. Oh, dia terbangun beberapa kali semalam—atau lebih tepatnya dibangunkan. Moses terus berkata bahwa dia akan segera memberi apa yang selama ini Sandra inginkan. “Jangan menangis, Sandra,” katanya. “Kita akan membuat seorang anak yang lucu seperti Nathan. Kita pasti bisa menjadi keluarga yang bahagia.” Bergerak dengan kecepatan seperti siput ke kamar mandi, Sand
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more

Bab 69. Bisikan Menggoda

“Aku capek. Aku mau istirahat sebentar,” keluh Phoebe sambil memegang pegangan di ujung arena agar tidak terjatuh. Dia baru saja diajari Sandra meluncur dengan sepatu roda dan sudah terjatuh dua kali saat mencobanya sendiri.“Are you okay? Kamu mau balik aja?” tanya Sandra khawatir.“No, no. Kita sudah datang kesini. Jadi lebih baik kamu nikmati waktu bebasmu, San.”Mereka sedang berada di arena ice skating dengan pemandangan gedung-gedung pencakar langit menjulang tinggi, membuat Maggie Daley Park salah satu arena bermain seluncur es yang paling digemari.Tadinya Phoebe ingin mengucapkan sepatah dua patah kata untuk menyadarkan Moses atas sikapnya yang sudah kelewatan batas, namun Sandra malah mencegahnya.Dia bilang dia ingin berjalan-jalan sebentar. Jadi diam-diam mereka pergi dengan mengendarai salah satu mobil Moses.“Are you sure? Aku ingin meluncur satu putaran lagi dan setelah itu kita balik.
last updateLast Updated : 2022-02-01
Read more

Bab 70. Merenggut Mimpi

“Kamu akan percaya ketika kamu melihatnya sendiri.”Sandra menggelengkan kepalanya. “Tidak. Kalau kamu pikir aku akan memberitahu keberadaan Andrew, kamu salah besar!”Apa yang bisa Alfonso lakukan di tempat terbuka seperti ini? Dia tidak mungkin bisa menyakiti Sandra. Perlahan-lahan, Sandra melangkah mundur.“Berhenti kalau kamu masih peduli dengan teman kecilmu itu.” Alfonso mengeluarkan sesuatu berbentuk persegi dengan tombol merah di tengah—dari saku mantelnya. “Atau dengan sekali tekan, mobil itu akan hancur berkeping-keping beserta isinya!”Mengalihkan pandangannya dari wajah Alfonso, Sandra menatap mobil Ford hitam di ujung sana. Jantungnya berdegup kencang. Entah mengapa dia percaya bahwa Alfonso tidak berbohong. Ada sesuatu pada diri Alfonso De Renzo yang berteriak: Jangan main-main denganku.“Atau perlu aku beritahu sebuah rahasia agar kamu percaya kalau aku berani m
last updateLast Updated : 2022-02-01
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status