Beranda / Romansa / Teman tapi Menikah / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab Teman tapi Menikah: Bab 21 - Bab 30

117 Bab

Bab21. Kissmark di Leher Angga

Mereka benar-benar menambahkan hari liburan mereka. Atau bisa dibilang bulan madu dadakan. Selama mereka di sana. Mereka sangatlah lengket. Atau lebih tepatnya Angga lah yang selalu menempel pada Riska. Angga benar-benar mengurung Riska di dalam villa. Bukan tanpa alasan Angga tidak mengizinkan Riska untuk keluar. Melainkan karena perasaan yang Angga rasakan semakin meluap-luap setelah malam pertama mereka. "Sudah beres Ris?" Angga menghampiri Riska yang tengah sibuk mengepak barang bawaan mereka. Karena siang ini rencananya mereka akan pulang ke rumah. "Iya." jawab Riska singkat. Bukan apa-apa. Sebenarnya Riska merasa kesal, apalagi jika mengingat kembali tingkah Angga belakangan ini, yang selalu menempel padanya.
Baca selengkapnya

Bab22. Cafe F&A

Hari-hari mereka lalui dengan penuh kebahagiaan. Terutama Angga, dia yang paling kentara bahagianya. Karena dia merasa jika sekarang, Riska sudah bisa menerimanya dengan sepenuh hati. Bahkan aura yang Angga pancarkan sangatlah positif. Bukan hanya keluarganya saja yang merasakan perbedaan Angga kini, melainkan karyawan perusahaan juga sangat jelas melihat perbedaan dari diri Angga. Jika biasanya ada karyawan yang menyapa Angga, dia hanya mengangguk saja. Kini selain mengangguk, dia juga balas tersenyum kepada karyawan yang menyapanya. Bahkan Siska sangat jelas melihat kebahagiaan yang terpancar dari raut wajah Angga. Dia bertanya-tanya, apakah yang membuat Angga terlihat begitu bahagia. Rasa cemburu menggerogoti hatinya. Siska merasa cemburu, karena Angga bisa sangat
Baca selengkapnya

Bab23. Membuat Siska Cemburu

Riska kini tengah menatap tajam sosok Siska. Riska merasa hatinya kesal entah karena apa.Riska duduk di seberang meja, tempat Angga dan Pak Juandi membahas proyek mereka. Riska mengaduk-aduk minumannya, sembari tatapannya tidak pernah lepas dari meja yang ditempati Angga.Jika hanya ada Angga dan Pak juandi saja, Riska tidak masalah. Tapi kenapa harus ada Siska juga. Apalagi Riska dengan jelas melihat, jika Siska tidak hanya sesekali mencuri pandang ke Angga."Kenapa dia harus ikut segala sih!" gerutu Riska.Selama menunggu pertemuan Angga dengan Pak Juandi, Riska merasa sangat ingin menghampiri mereka. Lalu mengatakan berhenti curi-curi pandang ke Angga, dia milikku. Ingin sekali Riska mengucapkan kata-kata itu.Hampir dua
Baca selengkapnya

Bab24. Boys Talk

Angga dan Fajar kini tengah berada di cafe. Mereka mengobrol ringan sembari menunggu Riska yang sedang bertemu dengan kliennya."Kapan kamu nyusulnya, Jar?" tanya Angga."Nanti, setelah kalian bahagia," jawab Fajar santai.Setelah Angga menikah. Ini pertama kalinya mereka berdua berbincang ringan."Aku dan Riska sudah bahagia. Aku juga ingin kamu bahagia, dengan menemukan wanita yang tepat untukmu," balas Angga."Iya, nanti akan tiba waktunya. Tenang saja!""Oh iya. Kalau aku lihat, Sekretaris kamu itu naksir sama kamu ya?" ucap Fajar.Fajar tengah tiduran di sofa sambil bermain ponsel. Sedangkan Angga duduk di sofa single yang berada
Baca selengkapnya

Bab25. Suami Idaman 1

Fajar menatap Sherly dengan pandangan menghina. "Memang ya! Kalau cewek matre pasti ada saja caranya," batin Fajar. "Kerjain ah!" "Kamu beneran nggak tahu siapa yang punya cafe ini?" tanya Fajar sok antusias. "Nggak tahu! Tapi yang aku dengar, yang punya cafe ini, cowok. Masih muda lagi," jawab Sherly dengan penuh keyakinan. "Masa sih?" Fajar mengaduk-aduk jus alpukat di depannya. "Iya! Masa kamu tidak percaya sih sama aku." Sherly bertingkah sok imut. Di mata Fajar, Sherly malah tidak terlihat imut sama sekali. Tapi dia malah terlihat menjengkelkan dengan muka sok imutnya itu. "Lah! Gimana aku mau percaya coba, orang yang punya
Baca selengkapnya

Bab26. Rencana Kejutan Ulang Tahun Riska

Malam ini adalah malam ulang tahun Riska. Angga berencana untuk membuat kejutan untuknya.Angga sudah membicarakan masalah kejutan ini dengan keluarganya, dan juga Fajar. Mereka setuju dengan ide dari Angga.Ini akan menjadi perayaan ulang tahun pertama Riska setelah menikah.Sofia bilang akan membuat kue ulang tahunnya sendiri. Dan untuk Angga, dia harus bisa mengalihkan perhatian Riska sampai nanti malam."Ingat ya! Buat Riska sibuk. Biar kejutannya berhasil!" Sofia mewanti-wanti Angga."Iya, Ma! Tenang saja. Aman, sudah!" Angga yakin dengan kemampuannya. Dia pasti akan berhasil membuat Riska sibuk."Lho, Ga! Katanya tadi Fajar sudah menunggu di rumah. Kok malah kesini sih?" Ris
Baca selengkapnya

Bab27. Suami Idaman 2

Riska kini tengah menangis bahagia. Bagaimana tidak, keluarganya sangat menyayanginya, kini tengah berkumpul untuk merayakan ulang tahunnya. Angga, salah satu orang yang dipercayainya, kini menjadi Suaminya. Sedangkan Fajar, sudah seperti Kakaknya. Riska kini tengah menatap rumah yang penuh dengan dekorasi yang indah. Di umurnya yang genap dua puluh empat tahun ini. Dia merayakannya dengan status yang berbeda. "Kamu bahagia?" Angga memeluk Riska dari belakang. Riska menolehkan kepalanya ke belakang, Riska tersenyum menatap Angga. "Sangat bahagia!" Bagaimana mungkin dia tidak bahagia. Bahkan selama hidupnya ini, Riska tidak pernah merasa tidak bahagia. Bukan
Baca selengkapnya

Bab28. Taman Bermain

Sesuai dengan janji Angga. Akhir pekan ini, mereka bertiga akan pergi ke taman bermain. Pagi-pagi sekali, Riska sudah heboh. Riska sudah tidak sabar untuk pergi ke taman bermain. Apalagi mereka perginya bertiga. Setelah menikah, mereka bertiga jarang sekali hangout bersama. Paling-paling juga hanya bertemu di rumah atau di cafe Riska sudah bersiap dari jam tujuh pagi. Padahal rencananya, mereka akan berangkat jam sembilan pagi. Riska sudah berganti pakaian. Baju Angga juga sudah di siapkannya. Fajar juga tidak lepas dari rentetan pesan yang dikirim Riska. "Ya ampun! Ini masih pagi. Kenapa sudah ribut sih." Angga merutuk dalam hati, melihat kelakuan Riska ya
Baca selengkapnya

Bab29. Gara-Gara Bocil

Riska berjalan dengan cepat, begitu sadar jika perempuan yang berada satu meja dengan Angga, tidak lain adalah Sekretarisnya Angga. "Sayang!" Riska memeluk leher Angga dari belakang. Angga yang merasakan pelukan Riska, mendongak dan memberikan senyumnya. "Sudah." Entah Angga bertanya atau menegaskan. Riska mengangguk antusias. Dia lalu duduk di sebelah Angga. Fajar merasa heran, melihat tingkah Riska. Tidak pernah sebelumnya dia mendengar Riska memanggil Angga dengan sebutan sayang. Fajar menatap kedua sahabatnya bingung. Seolah bertanya, ada apa ini. 
Baca selengkapnya

Bab30. Panggilan Sayang

Sejak kejadian di taman bermain akhir pekan lalu. Sikap Angga kepada Siska jauh lebih dingin dari biasanya. Angga bahkan berpikir untuk mencari pengganti Siska. Angga ingin mencari Sekretaris laki-laki saja. Menghindari kejadian seperti Siska terulang lagi. Di kantor, Siska juga tidak tahan berlama-lama dalam satu ruangan dengan Angga. Jika biasanya dia sangat senang, kali ini dia merasa takut akan sikap dingin Angga. Siska bahkan setelah pulang dari taman bermain minggu lalu, memarahi keponakannya yang masih berusia lima tahun, yang bahkan sebenarnya tidak mengetahui apa-apa. Siska menyalahkan Chika, karena sudah bicara sembarangan. "Kamu ini kenapa sih. Masih kecil udah bikin masalah saja!" Siska marah-marah begit
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status