"Alhamdulillah bukan dari si misterius itu." Kunyalakan motorku dan kulajukan menuju ke rumah Mama Azzah. Aku ingin menemui Burhan sebentar. Saat ditengah jalan tepatnya di persimpangan, Pak Dayat--suami dari Bu Ning mencegatku. Terpaksa aku berhenti dan mematikan motorku. "Maaf Bu RT, mengganggu," ungkapnya sembari mematikan motor. Sepertinya baru beli sesuatu "Iya, Pak, tapi maaf, saya mau beli lauk," jawabku. "Sebentar saja, Bu RT. Saya pusing dengan Mama Adel, dia tidak mau mengaku kalau berhutang dengan Mama Azzah."Hadeh, curhat kok di jalan. Itu bukan urusanku sebenarnya. "Eh, coba bapak bicara dari hati ke hati, Pak. Bu Ning maunya apa, barangkali ada yang ingin dimiliki tetapi tidak kesampaian," ucapku berusaha menyembunyikan kekesalan. "Nah itu, Bu RT. Keinginannya banyak. Mama Adel pingin punya rumah di sini, padahal
Read more