Semua Bab Status Facebook Tetangga: Bab 21 - Bab 30

52 Bab

21. Ulah Ibu-Ulah Ibu Komplek

   Haduh, tepok jidat gara-gara Adit.  . . Sampai rumah, kubereskan semua barang belanjaan. Aku pisahkan barang milikku dan barang untuk menjenguk Khamila.    Beras, minyak, teh, gula, susu, roti, biskuit, detergent dan pewangi. Kalau kutaksir habisnya dua ratus lima puluhan.    Ku ambil gambar barang yang untuk mengirim ke Khamila, lalu ku kirim ke grup emak-emak komplek.    [Bu-ibu, ini sudah siap, jangan lupa besok jam sepuluh kumpul di Mama Rena.]    Setelah kukirim di grup, banyak yang membalas dengan emot jempol, ada juga emot love. Ada yang membalas, oke.    Sebenarnya ibu-ibu komplek sini sangat kompak, apalagi jik
Baca selengkapnya

22. Curhatan Dania

Aku? Bikin status apa enggak, ya, duuh, tanganku gatel, nih.   Aku menarik nafas panjang lalu kulepas pelan-pelan. ‘’Stop! Stop Dania, hentikan! Jangan bikin status lagi,’ batinku. Dari pada Mas Adnan memarahiku, lebih baik aku tidak bikin status.    Setelah acara selesai, kami pamit. Aku dan rombongan ibu-ibu kembali ke rumah Mama Rena untuk mengambil kendaraan.    “Ibu-ibu, terimakasih atas pertisipasinya, ya,” ucap Mama Rena.  Semua ibu-ibu telah kembali ke rumah masing-masing kecuali aku, aku masih di kediaman Mama Rena.    “Mama Rena, aku mau tanya,” ucapku sembari mengajak Mama Rena duduk. Kuedarkan pandangan untuk memastikan bahwa tidak ada ibu-ibu yang masih di sini.  
Baca selengkapnya

23. POV KHAMILA

POV KHAMILA   Seketika itu aku memutar otak bagaimana caranya agar aku bisa menggagalkan pernikahannya.    Selama kerja, aku mencoba mengakrabkan diri dengan Mas Burhan. Makanya aku sering ikut pulang bareng dengannya karena kebetulan kami searah. Sementara Dania, ia jarang ikut Mas Burhan karena pulang lebih awal.    Ketika aku pulang bareng dengan Mas Burhan, kutawari dia untuk mampir. Aku bilang padanya untuk sesekali turun dan mampir ke rumah sewaku.    Aku jatuh cinta dengan Mas Burhan karena orangnya care, gaul, baik. Wajahnya saat itu juga sangat tampan, nggak seperti sekarang, gendut. Haha ....   Saat ia mampir ke rumah sewa, aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Aku mencoba merangsangnya, menggodanya dan juga merayunya hingga
Baca selengkapnya

24. Kejujuran Mama Rena

POV KHAMILA 1   Gubrak!!! Kenapa Mama Rena bertanya seperti itu?   “Mama Rena, kenapa Mama bilang begitu?”  Aku penasaran dengan apa yang dikatakan Mama Rena. Selama ini tidak ada yang tahu bahwa aku dan Dania dahulu ada something.    “Hanya penasaran saja, Ma, kalau aku lihat, njenengan sama Bu Dania itu suka perang sosmed. Kalau njenengan bikin status apa, nanti dibalas apa sama Bu Dania. Makanya aku tanya seperti itu.”    Aku pikir Mama Rena tahu tentang masa laluku, huft.    “Dulu Dania sama Mas Burhan satu kampus,” jawabku.    “Benarkah?” desak Mama Rena seakan mengorek keterangan tentangku. &nbs
Baca selengkapnya

25. Kupas Tuntas!

[Aku sudah tahu banget karaktermu, Mama Azzah.]    Ugh .... ========================       BACK TO AUTHOR   Sesampainya di rumah, aku duduk di ruang keluarga, kuambil hapeku dan mulailah berselancar ke dunia maya, asyik memang.   Tadi aku ceritakan ke Mama Rena tentang masa lalu Khamila. Maksudku sebenarnya hanya ingin tahu apakah Khamila dan Burhan baik- baik saja.    Semoga ia tidak cerita ke orang lain.    Saat aku sedang membaca cerita di KBM, kulihat ada pesan masuk dari Khamila.    [Assalamualaikum, Mama Adit, kenapa Mama Adit harus cerita ke Mama Rena tentang ma
Baca selengkapnya

26. Adu Kekuatan Mulut

Kamu bilang Burhan yang  mencintaimu padahal, kamulah yang merebut Burhan dariku.  “Mama Azzah, kenapa njenengan tidak mau mengakui kalau sebenarnya njenenganlah yang dulu merebut Burhan dariku, bener kan, Mama Rena?” ucapku lalu meminta pembenaran pada Mama Rena. Mama Rena diam saja, mungkin tidak enak hati. “Njenengan bilang ke Mama Rena, katanya Pak Burhan yang mencintaimu, dan aku yang mengejar-ngejar, apa nggak salah?” Khamila garuk-garuk kepala dan  salah tingkah. “Ta, tapi, Mama Adit, harusnya njenengan nggak menceritakan itu ke Mama Rena. Makanya aku membela diri dengan mengatakan seperti itu.” Mama Azzah membela diri. “Sudah aku katakan diawal, aku cerita ke Mama
Baca selengkapnya

27. Jangan Bilang-Bilang

Part 27 #StatusFacebookTetangga Gosip Merajalela Hadeh, tepok jidat aku. Gila bener Mama Rena, berani amat bikin status seperti itu.“Bu, motornya sudah jadi,” ucap Pak Kholik pemilik bengkel motor. Setelah kubayar, kuucapkan terimakasih, lalu pulang. Sampai di rumah, aku langsung ke ruang keluarga untuk ngadem sebab di ruang tersebut ada AC-nya. Di jalan sangat panas, panas raga juga panas jiwa. Kurebahkan badanku di kasur untuk meluruskan punggung. Kuambil ponselku yang ada di tas, langsung kubuka aplikasi warna hijau. Aku balas dulu status Mama Rena. [Ma, statusnya syerem amat.] Itu balasan untuk status Mama Rena. Centang dua biru, sedang mengetik, wah langsung dibalas. [Hehe, selama aku berteman dengannya, kukira Bu Khamila itu orangnya bener. Nyatanya, dia itu pecalakor=perebut calon laki orang, kan parah. Terus,  chatting suaminya njenengan, itu sanga
Baca selengkapnya

28. Gosip Makin Merajalela

  Part 28  #StatusFacebookTetangga     Sepertinya aku harus ke Mama Rena lagi supaya Mama Rena menghapus statusnya dan siapa saja yang sudah ia kasih tahu kebenaran tentang Khamila.        Usai belanja aku langsung pulang. Rencananya setelah sholat Zuhur, aku mau ke Mama Rena lagi. Sesampainya di rumah, belum juga membuka pintu pagar, Mama Ais sama Mama Kinan mendatangiku.        “Dari mana Bu Dania,” ucap Mama Kinan.       “Dari warung Bu Sulastri, ini pada mau ke rumah?” tanyaku, “Kok tumben bareng-bareng.”
Baca selengkapnya

29. Takut

Part 29 #StatusFacebookTetangga================= Besok sore ada arisan di rumah, semoga ibu-ibu komplek tidak ada yang membicarakan.____________ Sungguh, persoalan hari ini membuatku sangat pusing. Mama Rena yang tak bisa menjaga rahasia, lalu ibu-ibu komplek dengan jiwa kekepoannya selalu mencari berita untuk dijadikan bahan rumpian. Oh My God, Ya Allah, aku harus bagaimana. Sekesal apapun aku dengan Khamila, tetapi aku juga tidak enak jika keburukannya terbongkar. Namun, terkadang ada benarnya dengan apa yang disampaikan Mama Rena, bisa jadi ini karma untuknya. Rasanya jadi malas untuk ngapa-ngapain. Kuambil ponselku lalu aku buat status. Lama aku tidak membuat status semenjak Mas Adnan melarangku, tetapi aku yakin status ini tidak akan dilarang. [Bete!] Setelah ku kirim status itu, aku melihat-lihat status orang.
Baca selengkapnya

30. Menjauhi

Part 30#StatusFacebookTetangga_________________________________Hy, sebelum baca ceritaku ini, jangan lupa, subscribe ya juga follow akunku. Terimakasih .... 😘😘😘😍🥰===========================."Yang kasihan adalah Mama Azzah. Ia menjadi bahan gunjingan orang.""Iya, Pa," balasku. Sambil mengangguk."Pa, apa mungkin benar yang dikatakan Mama Rena bahwa ini balasan atas perbuatan dia? Bukankah dulu Khamila pernah memfitnahku, katanya aku selingkuh dengan Burhan, kenyataannya kan tidak," ucapku sambil mengingat-ingat kejadian beberapa bulan lalu saat Khamila membuat status di facebooknya, juga saat chat sama Mas Adnan dengan mengirim fotoku sama Burhan di cafe sehingga suamiku marah."Saat itu yang memberitahu ke Khamila adalah Mama Rena juga," lanjutku."Kurang tahu, Ma, yang penting sekarang Mama, tuh, harus hati-hati dan jangan asal curhat sama orang," ujar Mas Adnan menasehatiku.Kini hatiku lebih
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status