Kevin agak menyesalinya, seandainya saja dia lebih cepat dari Ethan, pasti saat ini Grace sudah bahagia bersamanya. Perasaan itu masih bisa ditata ulang, Grace pasti bisa menerimanya seperti dulu. Keduanya menatap lurus ke arah langit-langit kamar, tak ada yang berbicara, mereka hanya terus memandangi langit-langit, sibuk dengan pikiran masing-masing. Kevin kemudian menggerakkan satu tangannya, dan menggenggam erat tangan Grace di balik selimut. Desiran halus dan hangat memenuhi rongga dada Kevin saat itu. Sebentar lagi, dia yakin dia akan segera berpisah dengan Grace. Grace telah membuat keputusannya sendiri, memilih dengan siapa dia akan bersama, bukan dengannya atau pun Edward. “Apakah kita akan bertemu lagi, Grace?” “Jika Tuhan berkenan, maka kita akan dipertemukan meski dalam waktu yang cukup lama. Aku sudah memutuskannya, dan tak akan mungkin mengecewakan Ethan. Meski aku tahu, aku harus memulainya kembali dari awal, tapi mungkin hanya dengan ca
Last Updated : 2022-01-12 Read more