Semua Bab Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas: Bab 21 - Bab 30

175 Bab

Part 13B

  Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu Menyesal Part 13: Malaikat Kecil Telah Pergi   Aryo tidak kuasa menahan sakit di ulu hatinya pada saat mendengar perkataan putri kecilnya. Andai saja dia tahu akhir dari sebuah perselingkuhan mendera buah hatinya yang tidak bersalah. Mungkin, Aryo tidak akan menoreh luka ini untuk memporak-porandakkan rumah tangganya. "Bo-boleh sayang. Apa yang tidak boleh buatmu." "Saya harap, ayah dapat mengabulkan permintaan terakhir putri kecilmu ini. Sebelum semuanya terlambat." "Ma-maksud kamu apa, Nak?" tanya Aryo tidak mengerti maksud perkataan putrinya. "Jika ayah tidak mengabulkannya. Saya harap jangan pernah menyesal. Karena ...." Aryo meneguk salivanya terasa pahit juga getir. Dia mencoba mencerna perkataan anaknya, tapi dia tidak mengerti sama sekali pesan yang tersirat. Pada saat ini otaknya tidak jernih berpikir.
Baca selengkapnya

Part 14A

 Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 14: Kehadiran Meli di Pemakaman Dhea"Karena Mas Aryo sudah tidak bersama perempuan itu?" jawab Alia."Ma-maksudnya?" tanya Dhea, dia tidak mengerti maksud dari perkataan tantenya."Sudahlah! Lupakan saja! Pokoknya tante berusaha untuk menghadirkan Mas Aryo di hari ulang tahun, Mbak Santi."Alia memeluk tubuh Dhea sambil mengelus punggung keponakannya."Oh iya, Dhea mau seperti apa nanti kejutannya dibuat?" tanya Alia."Pokoknya, saya serahkan kepada tante."Senyum bahagia membersamai mereka berdua di dalam ruangan itu."Kalau begitu biarkan tante menyusun semua rencana yang akan kita berikan kepada Mbak Santi," ucap Alia."Pokoknya harus waw dan keren, Tan. Aku mau permintaan terakhirku ini tercapai."Alia mengerutkan da
Baca selengkapnya

Part 14B

 Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 14: Kehadiran Meli di Pemakaman Dhea Cuma Alia lah saudara kandungnya yang menyaksikan prosesi pemakaman buah hati Santi dan Aryo. Sisanya, tetangga rumah dan ada juga beberapa gurunya yang datang. Sedangkan Ardi dan Shela sedang sibuk mengurus Santi di rumah sakit, sementara Aryo sedang menjalani proses hukum di balik jeruji besi.Satu persatu pelayat pergi, prosesi pemakaman sudah selesai. Berakhirnya fardu kifayah ke empat, usai sudah hak dan kewajiban masyarakat mengurus jenazah."Mbak, sabar iya atas kepergian Dhea. Kamu harus ikhlas dan sabar menerima kenyataan ini. Dhea sudah tenang di sana bersama anak-anak lain penghuni surga," ucap ibu RT mencoba menasihati Alia.Alia masih meratap pilu, isak tangisnya pecah. Tidak menyangka kepergian keponakannya
Baca selengkapnya

Part 15A

Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 15: Sesal Mendera AryaDi sudut pojok jeruji besi, Aryo meratapi nasibnya. Baru tiga hari ia berada di penjara, rasa tidak enak. Air matanya terus mengalir tiada henti."Laki kok hatinya barbie," ledek salah satu tahanan penjara.Di dalam sel tahanan, ada empat orang penghuninya. Mereka mendekam di balik jeruji besi bermacam kasus."Sudah! Nggak usah mewek! Paling nanti keluar dari sini berbuat salah lagi," ucap pria berambut gondrong.Aryo menerima cacian dan hinaan yang diberikan kawan satu sel. Mau mengadu pun tidak tahu mau kemana. Aryo hanya bisa meratapi nasibnya yang malang."Bisa diam nggak!" amuk pria bertato. Semua tubuhnya penuh tato. Tatapan matanya yang tajam membuat Aryo kikuk.Aryo tidak menyangka kalau hidupnya getir. Selama ini hidupnya bergelimang harta, mewah. Setiap malam tidur
Baca selengkapnya

Part 15B

Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 15: Sesal Mendera Arya  Bram berPikir keras seketika tanpa mengikuti bisikan jahat yang baru saja dia dengar.Ayu bergeming dan memutar otak untuk melahirkan ide cemerlang. Namun, tidak ada sama sekali muncul di benaknya."Sudah lah! Biarkan aku mengatasi istri udikmu," ucap Ayu.Ayu menuang minuman alkohol ke dalam wine glass kemudian dia berikan kepada Bram. Bram tidak bisa menolak pemberian Ayu. Pelan dia teguk, walaupun hati kecilnya menolak. Tidak cukup satu gelas, Ayu terus menuang wine sampai benar benar habis saru botol. Tidak berapa lama kemudian, Bram sekarang antara sadar dan tidak.Suara pintu rumah terbuka, Ayu terkejut mendengar langkah kaki semakin mendekat. Ayu dan Bram sedang menikmati kemesraannya di dalam ruang tamu."M
Baca selengkapnya

Part 16A

 Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 16: Tidak Mau'Bram!'Meli mengucek kedua matanya. Dia tidak percaya kalau itu Bram."Meli!" ucap Aryo.'Sepertinya aku mengenali wanita ini.'Bram mencoba mengingat perempuan yang berdiri di depan sel. Aryo melihat tubuh Meli yang sexi. Kedua bola matanya ke arah perut istri keduanya. Pikirannya mulai negatif.'Ke-kenapa perutnya datar? Bu-bukannya dia sedang mengandung anakku?' tanya Aryo dalam hati.Aryo mengusap wajah kasarnya. Dia melihat wajah Bram. Bram meneguk salivanya kasar. Jakunnya naik turun.Meli berbisik ke daun telinga Bambang, 'Tolong bebaskan Aryo. Aku tunggu di depan saja."Meli melangkah pergi menuju ke depan. Sementara Bram menarik lengan Aryo."Siapa wanita itu? Sepertinya tidak asing. Ka
Baca selengkapnya

Part 16B

Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 16: Tidak Mau "Pulang! Lagi pula aku nggak sabar menunggu terlalu lama di sini. Sudah panas tidak ada kipas angin atau AC lagi," umpat Meli.Ayu mengekor di belakang Meli. Mereka pergi.****Di atas brangkar santi sudah siuman. Air matanya terus mengalir. Buah hatinya tidak ada lagi seperti sedia kala. Tidak ada lagi dia mendengar panggilan ibu."Mbak!" sapa Alia.Alia mengucap hamdalah, karena Santi sudah siuman."Syukurlah kalau Mbak sudah sadar."Santi mengusap air matanya dengan punggung tangannya."Alia! Tolong bawa aku ke pusara Dhea. Aku mau ziarah," ucap Santi memecahkan suasana hening."Mbak, aku mohon jangan terlalu stress. Tolong jaga kesehatanmu juga janin ya
Baca selengkapnya

Part 17A

 Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 17: Pulang Ke Rumah"Aku tidak ada sama sekali berakting! Aku datang kemari mau mencabut laporanku, agar Mas Aryo bisa bebas seperti dulu."Alia terpaksa mencabut laporannya, demi kebaikan Santi."Sejak kapan kamu berubah baik?" cecar Aryo."Dari awal aku tidak ada berniat jahat. Aku hanya kasihan kepada Mbak Santi dan Mas Aryo. Apalagi kamu kerja banting tulang setiap hari, tapi hasilnya dikuras habis sama Meli. Dia itu cinta karena harta, bukan karena benar-benar tulus dan cinta menerima apa adanya, Mas."Aryo mendengus kesal, dia tidak percaya apa yang dikatakan Alia. Aryo sudah terjebak satu kali dalam drama Alia dan Santi."Aku harap, Mas Aryo bisa mengembalikan sayap Mbak Santi yang patah setelah kamu menceraikannya dan setelah kepergian Dhea buah hati Mas dan Mbak," jelas Alia.
Baca selengkapnya

Part 18A

 Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 18: Arwah Laili GentayanganAyu bergeming, tidak ada suara yang keluar dari sudut bibirnya. Dia mencoba menghidupkan kran air. Di saat melangkah, tiba-tiba dia merasa ada tangan yang menyentuh kakinya."Siapa kamu?" ucap Ayu. Dia mengarahkan netranya ke bawah.Sesekali Ayu mengucek matanya, tidak ada sama sekali tangan yang memegang kakinya. Bulu judulnya merinding. Dia mencoba mengucek matanya kembali. Tidak ada sama sekali tangan di kakinya.'Apa aku berhalusinasi?' ucapnya dalam hati.Ayu mengurungkan niatnya ingin memutar kran air. Dia mulai panik dan rasa takut menghantui pikirnya sampai dia menggigil."Meli!" panggil Ayu.Ayu sudah tidak kuasa mengayunkan langkah kakinya keluar dari kamar mandi."Meli ...!" teriak Ayu kuat.Pikirnya sudah tidak
Baca selengkapnya

Part 18B

Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 18: Arwah Laili Gentayangan Ayu melepaskan tangan yang menggenggam kakinya. Dia berlari kencang masuk ke dalam kamar. Lampu mati, petir menghiasi langit nan gelap. Lengkap sudah penderitaannya."Meli! Kamu di mana?" teriak Ayu sambil mencari adiknya ke segala penjuru ruangan. Hasilnya nihil, tidak ada sama sekali membuahkan hasil. Aroma tidak sedap kini hadir di lubang hidungnya."Bau darah?""Jika hidupmu tenang, tolong kembalikan semua hartaku dan sedekah 'kan kepada anak yatim piatu!"Aroma darah segar sangat jelas tercium hidungnya. Suara itu membuat Ayu meringkuk dan tidak mampu mendongak."Tidak! Aku tidak ada merampas harta kekayaanmu. Semua harta yang aku miliki pemberian Mas Bram."Ayu meracau tidak berani mendongak.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
18
DMCA.com Protection Status