Setelah pulang, Bayu segera masuk ke kamar Asti, tanpa berpamitan dengan Mawar. Pria itu terlanjur kesal dengan ulah istri keduanya. Bayu berganti pakaian, lalu salat, kemudian merebahkan diri di samping Asti."Aa, kenapa, kok suntuk?" tanya Asti.Bayu membalikkan badan ke arah Asti, hingga mereka saling bertatap. "Gimana Aa nggak sebel, Mawar bilang sakit perut, ya udah ayo, Aa anter ke dokter. Di jalan tiba-tiba katanya udah nggak sakit, bilang laper. Ngajak makan, eh, Aa tinggal ke toilet, Mawar ngilang."Asti mengerutkan kening. Wanita itu berpikir mengapa Mawar selalu menunda ke rumah sakit saat Aa Bayu mau mengantarnya?"Sabar, ya, Aa.""Aa kesel, Ti."Asti memeluk sang suami agar mereda emosinya. Lagi, Asti kembali memikirkan alasan Mawar. Sepertinya dia harus mencari tahu semuanya.Tidak lama Bayu tertidur pulas dan mulai mendengkur. Segera Asti mengambil ponsel untuk mengirim pesan pada Ayumi.[Yum, sudah tidur, blum?]
Read more