Setelah itu Adiwilaga segera menaiki punggung Garaga sembari terus melihat mata ibunya. Adiwilaga selalu tak tega saat melihat ibunya seperti itu, tak berdaya! Tapi Adiwilaga harus lebih bisa menahan hal itu terlebih dahulu, ia harus fokus dengan apa yang harus ia lakukan nanti saat menghadapi raja Xie Graha di sana. Garaga mulai berjalan pergi meninggalkan mereka semua, Adiwilaga duduk di atas punggung Garaga. Semuanya melihat kepergian Garaga dan Adiwilaga, terlihat ada kepanikan dan sedikit ketakutan di wajah mereka semua, terutama pada wajah Dewi Suhita, terlihat begitu sedih tak rela jika anaknya harus berjuang sendirian seperti ini. Semakin jauh Garaga pergi, semakin sedih pula Dewi Suhita. Air mata sudah tak terbendung lagi, mulai menetes dari mata Dewi Suhita, tanda dirinya benar benar sedih akan kepergian anaknya itu. Cemas! Khaw
Terakhir Diperbarui : 2022-01-26 Baca selengkapnya