Aiden akhirnya setuju pada rumah kos yang menjadi rekomendasiku. Sebelumnya, aku juga sudah melalui pencarian panjang tentang rumah-rumah kos yang berada tidak terlalu jauh dari tempat kosanku. Jadi, Aiden hanya memilih dua rekomendasi paling atas dan tidak lama dia sudah bisa langsung memutuskan.“Oke, gue mau yang ini,” putus Aiden.Aku mengedarkan padangan ke segala penjuru ruangan. Ukurannya sedikit lebih kecil dari kamarku. Tidak ada dapur dan pendingin ruangan. Lagi pula aku sendiri jarang menyalakan pendingin ruangan untuk udara Bandung yang sudah dingin ini. Selebihnya cukup bagus dan pas di kantong.“Tapi kosan ini campur. Lo enggak apa-apa?” tanyaku memastikan. Karena rumah kos tempatku tinggal memang khusus untuk wanita saja.Aiden menyeringai mendengar pertanyaanku. “Enggak apa-apa. Bagus malah.”“Heh, berani macem-macem gue gantung lo di pohon mangga,” ancamku begitu menyadari isi dari ke
Terakhir Diperbarui : 2022-04-07 Baca selengkapnya