Arsy masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dia alami. Semalaman dia tidak bisa tidur lantaran memikirkan wajah Evan yang digadang-gadang adalah calon suaminya. Sangat tidak masuk akal mengingat ayahnya membuat keputusan sepihak itu hanya karena salah paham. Evan juga, laki-laki itu bukannya meluruskan kesalahpahaman, malah dengan bodohnya mengikuti kemauan orangtua mereka.Sejak berangkat setengah jam yang lalu, Arsy hanya mendiamkan Evan di dalam mobil. Dia bahkan tidak menyapa laki-laki itu saat Evan membukakan pintu mobil untuknya. Sekarang dia berpura-pura tidur. Ah tidak, dia memang mengantuk, karena tidak tidur sampai pagi.“Sy?” Rupanya Evan tidak tahan mereka hanya berdiam diri seperti itu, walau biasanya juga demikian. Namun setelah dia tahu bahwa Arsy adalah kekasih kecilnya di masa lalu, Evan tentu saja tidak bisa bersikap sama lagi. Apalagi sepenggal memori sudah mengisi kepalanya, yang membuat dia yakin bahwa mereka memang
Read more