Semua Bab Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK: Bab 131 - Bab 140

210 Bab

Bab 131. Malam Pertama Alisya

Bab 131.  Malam Pertama  Alisya =====  “Boleh aku masuk?”  Tanya Deva saat keduanya berdiri  di  depan  pintu kamar.   “Boleh, dong. Ini  kamar kita berdua  mulai sekarang,”  jawab Alisya menggenggam handel pintu, dan mendorongnya  dengan pelan.  Senyum   mengulas  di bibir ranumnya.   Pintu kamar  terbuka. Alisya   membeku menatap ke dalamnya.   “Mas … ini, kamu …?”   Alisya terbata-bata.  Sudut matanya   mengembun seketika.   “Kamu suka, Sayang?”  Deva  menatapnya  sambil  menarik   kedua sudut bibir.  Deva sangat  puas melihat 
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-17
Baca selengkapnya

Bab 132. Kesepakatan di Malam Pertama

Bab 132. Kesepakatan di Malam Pertama ========== Bayangan  saat dia   memergoki   Fajar,  mantan  suaminya    bersama Desy   di  ranjang  miliknya  waktu  itu,  telah torehkan rasa sakit  yang hingga kini berbekas  parah.  Ada seperti  trauma yang  membuat  hatinya  menolak  melakukan itu.  Rasa sakit  itu  semakin  mencekik  kalbunya.   Alisya belum bisa.  Adakah Deva akan bersabar?   “Sya, aku  udah  rapi, nih. Sekarang gantian, kamu mandi, Sayang! Biar  letihnya  hilang. Perlu aku bantu untuk  mandi?”   “Tidak usah!  Aku bisa mandi sendiri,  Mas.”   Alisya beringsut  turun dari ranja
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-17
Baca selengkapnya

Bab 133. Menghisap Tuntas Madu Asmara

Bab 133.  Menghisap Tuntas Madu Asmara ===========  “Kau setuju, Sayang?”   “Hem.”   “Baiklah.  Sini!”  Deva  merengkuh  tubuh  Alisya, mendekapnya dengan  erat. Pria itu  berusaha  mendamaikan   hati  wanita  yang  kini  sudah sah  menjadi pendampingnya. Mengecup  lembut  pucuk  kepala  Alisya berulangkali,   membelai  dan mengusap punggung istrinya.   “Sekarang,  tidurlah! Kau  sepertinya sangat lelah!  Yuk!”  Deva  membimbing  Alisya menuju  peraduan  ukuran  big  size itu.   “Mas,  kenapa?”  Alisya  mendo
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-17
Baca selengkapnya

Bab 134. Raja Bermalam di Hotel Dengan Alisya

Bab 134.  Raja Bermalam di Hotel Dengan Alisya  ==========  “Hey, kok sendirian?”  seseorang  menepuk  pundak Raja.  Hampir  saja  gelas berisi  minuman   beralkohol  itu  lepas  dari  tangannya.   Raja  menoleh  ke sipemilik suara.   “Boleh ditemanin?”    Pemilik suara merdu itu menghenyakan  bokong besar dan seksinya persis  di samping   Raja, padahal  Raja belum memberinya  izin sama sekali.    Raja  terpana.  Kenapa  Alisya  ada  di sini. Bagaimana bisa  sang  pengantin   berada di  café ini?  Bukankah seharusnya dia malam ini  berada di dalam peluk
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-17
Baca selengkapnya

Bab 135. Wanita Bayaran Itu Bukan Alisya

Bab 135. Wanita Bayaran Itu Bukan Alisya =============  Raja tersentak,  melompat  dia turun dari  ranjang.  Berlari  menuju kamar mandi, menenggelamkan kepalanya di dalam bak. Air  dingin  itu mengembalikan  kesadaran Raja  seutuhnya.  Semuan  kejadian  yang  telah  lewat,  terbayang  kembali  di  benak.  Seperti  sebuah  kaset  yang  diputar.   Ucapan  ijab  Kabul  saat  akad  pernikahan  Kakak kandungnya  bersama Alisya, wanita pujaan  hatinya,  terngiang di  telinga.  Lalu  diakhiri   dengan kata ‘Sah’  dari  mulut  para saksi  dan  keluarga dekat serta kerabat.  Dilanjutkan dengan acara resepsi  pernikahan  super mewah  di  gedung 
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-17
Baca selengkapnya

Bab 136. Wanita Itu Adalah Sahabat Alisya

Bab 136.  Wanita Itu Adalah Sahabat Alisya ============ “Ini, yang kau minta!  Ambil!  Berhenti  mengikutiku!  Anggap kita  tak  pernah  bertemu!”  Uang  itu kini diletakkan  pria  itu   di pangkuannya.  Lalu  berjalan  menuju   lif dengan langkah  terburu.   Wanita itu  bangkit,  menggenggam erat  uang  pemberian itu, lalu  berlari  menuju  lif.   Hampir  saja pintu  lif  tertutup  sempurna, ketika dia tiba di  depannya.  Pintu lif  kembali  terbuka.  Gegas dia masuk  ke dalamnya.   Raja tak meggubrisnya,  seolah  mereka tak pernah bertemu  sebelumnya.   “Mas, uangnya  keba
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-17
Baca selengkapnya

Bab 137. Madu Asmara di Kamar Mandi

Bab 137.  Madu Asmara di Kamar Mandi =====   “Apa?”  Rika tersentak  kaget.   “Kamu  gak apa-apa masuk  ke dalam  gang sempit  itu  sendirian?”  Raja  mengalihkan  pembicaraan.   “Udah  biasa,  Pak.  Tapi, Bapak  tadi  bilang apa, ya?  Saya  seperti  salah  dengar atau  bagaimana?”   “Sana  kamu  pergi,   aku  akan  memantau  dari  sini sampai  kamu  masuk  ke dalam  rumah  kamu!”  perintah  Raja  tak menghiraukan  pertanyaan Rika.   “Gak usah, Pak.  Bapak  pergi  saja!  Saya gak
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-19
Baca selengkapnya

Bab 138. Pengantin Baru Turun ke Pabrik

Bab 138. Pengantin Baru Turun ke Pabrik ======= “Bik,  pinjam handuk bersih, dong, aku  mau  mandi!  Pinjam baju kerja  Mas Deva sekalian!”  perintah  Raja saat  Bik  Warsih  mengantarkan   kopi hangat ke ruang   keluarga.  Kopi  untuk  Raja.   “Oh,  di  kamar Buk  Alisya,  Pak.  Di dalam lemari pakaian  mereka.”  Warsih  menjawab ragu.   “Ya, ambilin, dong,  Bik, tolong!”   “Mereka belum   bangun, Pak.  Segan saya mau bangunin.”   “Ya, sudahlah!”  Raja mendengus.  Bayangan sepasang pengantin di  dalam kamar  itu  kembali menggangg
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-19
Baca selengkapnya

Bab 139. Pertemuan Pilu Di Pabrik

Bab 139. Pertemuan  Pilu Di Pabrik ===============  Sang  mandor dan Rika melangkah masuk  dengan  wajah  tertunduk.    Alisya menatap  keduanya  dengan serius.  Sepertinya  Alisya  mengenal  kedua wanita itu.  Seragam  pabrik  membuat  dia kesulitan  untuk  memperjelas dugaannya.  Topi yang membungkus kepala  keduanya  menutupi  sebagian  wajah karena menunduk.   Tetapi  Alisya sangat  hapal  dengan  perempuan yang  satunya.  Rika,  Alisya  yakin    itu  adalah  Rika. Dia  mengenal  gadis itu  sejak  di  bangku  SMA.  Mereka  bersahabat  dalam  suka dan duka.  Keduanya  berasal  dari  kelua
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-19
Baca selengkapnya

Bab 140. Kecurangan Keuangan di Pabrik

Bab 140. Kecurangan Keuangan di Pabrik ============  “Siapa bendahara  di pabrik ini?”  tanya Alisya  dengan suara tetap  pelan,  dingin, tetapi  terdengar  begitu  tajam.   “Bu Roza, Buk.”  Kepala pabrik  menjawab  dengan menunduk.   “Bisa Anda  hadirkan dia di sini, sekarang juga!”  tegas suara Alisya.   “Dia- dia, dia, hari ini berhalanagn hadir, Buk. Dia ….”   “Saya tunggu  paling lama lima menit!”   “Tapi, Buk?”   “Sudah berkurang lima detik!”   
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
21
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status