Lahat ng Kabanata ng Jodohku Pak Dosen: Kabanata 111 - Kabanata 120

JODOHKU PAK DOSENSEASON 2BAB 39B Mencari SarahSatya tidak mampu melanjutkan kata-katanya mengingat begitu kejamnya Sinta dibalik kecantikannya yang menarik kaum Adam. Seperti dirinya yang awal mula bertemu di lorong hotel malam itu."Mas, bisa minta tolong cek kamar saya ada sedikit masalah dengan TVnya!" Rayuan maut Sinta yang begitu tenang dalam berucap pun ditanggapi Satya. Berusaha memberi pelayanan yang terbaik, Satya menuruti permintaannya karena dia sebagai kepala divisi housekeeping sesekali mengobservasi pekerjaan anak buahnya termasuk Sarah dulu. Satya tidak menaruh curiga dengan permintaan kecil Sinta. Justru wanita seksi dan cantik itu bertanya-tanya tentang pelayanan di hotel mewah tempatnya menginap. Sinta juga menyodorkan minuman tanpa disadari Satya entah benda apa yang tercampur di dalamnya.Beberapa menit setelah meneguk habis tak bersisa, Satya mulai merasa pandangannya kabur. Dia tidak mengingat apa-apa lagi. Paginya, betapa terkejut Satya mendapati dirinya bers

JODOHKU PAK DOSEN SEASON 2 Bab 40A Siapa dalangnya "Kep*r*t. Dasar pengawal nggak becus. Kalian semua bod*h, nggak bisa diandalin." Sumpah serapah sudah keluar dari mulut wanita cantik yang memegang gelas wine di tangan kanannya. "Pergi dari sini kalian! Cari keduanya sampai dapat!" Amarah terlukis di wajah ayu Sinta yang sudah merah padam. "Sampai ke ujung dunia, aku akan membalasmu wanita si*lan. Br*ngs*k kamu Satya. Dasar laki-laki plinplan. Aku akan menghancurkan wanita idamanmu." "Sabar, Sayang! Apa yang terjadi? Maaf, Papa baru pulang dari luar kota kenapa wajahmu tak mengenakkan dilihat." Laki-laki paruh baya tak lain Pak Roni papa Sinta mengamati lekat putri semata wayangnya. Sejujurnya ia bersedih melihat putrinya tergila-gila dengan anak rekan bisnisnya. Namun perasaan putrinya tidak terbalaskan. Harta yang diounya ternyata tisak bisa bersaing dengan cinta sejati. "Sinta gagal dapatin Devan, Pa," ucap Sinta dengan wajah masih ditekuk. "Apa kurangnya Sinta, Pa? Ga

JODOHKU PAK DOSENSEASON 2BAB 40C Siapa Dalangnya"Baiklah." Alfian melorotkan bahu. Mendengar Sarah mengucapkan kata Kak pada Devan membuat hatinya makin ngilu. Saat ini bukan lagi dirinya yang menjadi tumpuan Sarah, melainkan Devan. Dia tiba-tiba sadar diri."Maaf, Al. Bisa minta tolong antarkan Sarah pulang ke kontrakannya dulu! Nanti aku yang jemput Sarah untuk ke rumahku. Aku harus mengurus kepulangan mama dulu. Kamu nggak apa-apa kan, Ra? Nanti kamu bisa ketemu mama di rumah sekalian.""Ya, Kak."Devan tersenyum simpul, sesekali melirik wajah Alfian yang kusut. Dia mengamati sorot mata Alfian menyiratkan cemburu dengan interaksinya bersama Sarah."Rara, andai kamu tahu kalau papa dan mamaku adalah orang tua kandungmu. Entah apa yang akan terjadi pada hubungan kita. Aku juga ragu apa kamu mau menerima mereka. Pastinya aku tidak ingin memikirkannya sekarang. Aku harus membuat perhitungan dulu dengan Sinta.""Aku pamit dulu, Dev.""Ya, Al. Titip jaga calon istriku, ya!" ucap Devan

JODOHKU PAK DOSENSEASON 2BAB 41B Siapkan StrategiSarah mengernyit, sepertinya mulai ada tawar menawar yang mau dilontarkan ayah dari perempuan yang mengejar Devan."Apa ayah dan ibu saya masih hidup? Mereka tinggal bersama?""Ckk, satu per satu pasti saya jawab. Tapi informasi ini jelas mahal harganya. Kamu berani bayar berapa, huh?""Saya tidak tahu, orang kaya seperti Pak Roni menggunakan cara seperti ini untuk mendapatkan uang. Ironis sekali." Senyum mengejek Sarah tunjukkan untuk melakukan tawar menawar dengan orang licik di depannya."Ciih, jelas tidak ada yang gratis di dunia ini. Saya yakin kamu sangat berharap tahu keberadaan orang tuamu, bukan? Bahkan saya yakin kamu sudah bertemu dengan mereka." Pak Roni membalas dengan wajah berseringai. Pikiran Sarah berkecamuk, siapa sebenarnya orang yang sudah pernah ditemuinya adalah ayah ibunya.Pak Roni meminta berkas dari laki-laki yang berdiri di sampingnya."Ini, baca saja! Saya bermurah hati memberitahumu meski imbalannya belum

JODOHKU PAK DOSENSEASON 2BAB 42B PertolonganLaki-laki itu mengarahkan telunjukknya ke sebuah pintu kamar. Tanpa basa-basi, Devan masuk ke dalam sana. Dia tercengang, melihat penampilan Sinta yang berbusana minim kain dusuk di ranjang. Lebih tepatnya Sinta sedang memakai baju tidur seksi untuk menggoda imannya. Jemari lentiknya menyugar rambut hitam legam yang tergerai, senyuman menggoda jelas ditujukan untuk lelaki pujaan hatinya yang baru saja tiba.Seketika menelan ludah, jelas Devan laki-laki normal. Siapa yang tidak tergoda dengan apa yang disuguhkan wanita seksi itu.Devan memalingkan muka ke arah lain."Akhirnya kamu datang, Sayang." Devan mendecis, rasanya jij*k mendengar suara yang dibuat-buat Sinta."Apa maumu?" Devan masih berdiri dengan berkacak pinggang. Sinta pun berdiri mendekati laki-laki yang jarang dilihatnya menjamah wanita malam. Bahkan mungkin Devan tidak pernah melakukannya, meskipun berteman dengan Alexander. Laki-laki itu bak pengawal yang dikirim papa Devan