JODOHKU PAK DOSENSEASON 2BAB 41B Siapkan StrategiSarah mengernyit, sepertinya mulai ada tawar menawar yang mau dilontarkan ayah dari perempuan yang mengejar Devan."Apa ayah dan ibu saya masih hidup? Mereka tinggal bersama?""Ckk, satu per satu pasti saya jawab. Tapi informasi ini jelas mahal harganya. Kamu berani bayar berapa, huh?""Saya tidak tahu, orang kaya seperti Pak Roni menggunakan cara seperti ini untuk mendapatkan uang. Ironis sekali." Senyum mengejek Sarah tunjukkan untuk melakukan tawar menawar dengan orang licik di depannya."Ciih, jelas tidak ada yang gratis di dunia ini. Saya yakin kamu sangat berharap tahu keberadaan orang tuamu, bukan? Bahkan saya yakin kamu sudah bertemu dengan mereka." Pak Roni membalas dengan wajah berseringai. Pikiran Sarah berkecamuk, siapa sebenarnya orang yang sudah pernah ditemuinya adalah ayah ibunya.Pak Roni meminta berkas dari laki-laki yang berdiri di sampingnya."Ini, baca saja! Saya bermurah hati memberitahumu meski imbalannya belum
JODOHKU PAK DOSENSEASON 2Bab 42A PertolonganAlfian duduk termangu di sebuah rumah makan sederhana tak jauh dari ujung jalan ke kontrakan Sarah. Hatinya masih ketar-ketir mendengar penuturan Sarah dan Devan yang akan segera menikah. Siapkah dia, mampukah merelakan. Jawabnya ternyata tidak, hatinya masih terpaut pada Sarah. Meski kata ikhlas dan rela mudah diucapkan lewat mulutnya. Namun dalam lubuk hatinya berkata lain. Menunduk seraya mengaduk-aduk teh panas, Alfian berusaha menenangkan hatinya. Sejenak dia menyeruput pelan minuman yang sudah dipesannya, setelah menghabiskan satu mangkuk soto daging. "Sarah. Mau kemana dia terburu-buru." Dari kejauhan tampak Sarah berjalan tergesa menuju ujung jalan kompleks kontrakan."Bu, ini uangnya.""Mas kembaliannya.""Nggak usah, buat ibu saja!"Alfian tergesa kawatir kehilangan jejak Sarah yang secepat kilat menjauh dari pandangannya.Benar saja, Sarah sudah masuk ke mobil cat hitam. Alfian mengerutkan keningnya, heran dari plat nomernya j
JODOHKU PAK DOSENSEASON 2BAB 42B PertolonganLaki-laki itu mengarahkan telunjukknya ke sebuah pintu kamar. Tanpa basa-basi, Devan masuk ke dalam sana. Dia tercengang, melihat penampilan Sinta yang berbusana minim kain dusuk di ranjang. Lebih tepatnya Sinta sedang memakai baju tidur seksi untuk menggoda imannya. Jemari lentiknya menyugar rambut hitam legam yang tergerai, senyuman menggoda jelas ditujukan untuk lelaki pujaan hatinya yang baru saja tiba.Seketika menelan ludah, jelas Devan laki-laki normal. Siapa yang tidak tergoda dengan apa yang disuguhkan wanita seksi itu.Devan memalingkan muka ke arah lain."Akhirnya kamu datang, Sayang." Devan mendecis, rasanya jij*k mendengar suara yang dibuat-buat Sinta."Apa maumu?" Devan masih berdiri dengan berkacak pinggang. Sinta pun berdiri mendekati laki-laki yang jarang dilihatnya menjamah wanita malam. Bahkan mungkin Devan tidak pernah melakukannya, meskipun berteman dengan Alexander. Laki-laki itu bak pengawal yang dikirim papa Devan
JODOHKU PAK DOSENSEASON 2BAB 42C Pertolongan"Jangan ganggu bos kalian sedang terlelap karena kelelahan dengan kenikmatan yang kuberikan, paham!""Siap, Pak.""Bangunkan saja menjelang magrib, jika dia belum terbangun sendiri."Devan berlalu dengan senyum penuh kemenangan. Gegas dia berlari ke parkiran dan segera menceri keberadaan Sarah.*****"Hai, bangun! Bangun!""Aargh." Sarah memekik terkejut walau tak jelas suaranya karena mulutnya disumpal kain, tangan dan kakinya sudah terikat tali yang amat erat. Menggerak-nggerakan tangan dan kaki, Sarah justru sedikit nyeri oleh ikatan tali itu."Sial, mereka sudah menjebakku. Ya Rabb, sungguh pertolongan dari-Mu sangatlah nyata. Semoga segera datang penyelamat untukku dari manusia licik ini. Kalaupun tidak, semoga aku bisa segera kabur dari sini.""Kamu berharap Devan kesini menolongmu, huh?"Tangan kanan Pak Roni mencengkeram dagu Sarah membuatnya mengernyit."Dia sedang bersenang-senang dengan putriku sekarang. Bagaimana kalau aku yan
JODOHKU PAK DOSENSEASON 2Bab 43A PenangkapanAlfian segera melepas ikatan tali pada tangan dan kaki Sarah juga kain yang menyumpal mulut."Mas Alfi...." Sarah menghamburkan diri di pelukan Alfian."Maafkan aku terlambat menolong."Alfian segera melepas baju luarnya untuk dikenakan Sarah. Tanpa mereka sadari manusia serupa monster itu bangkit dan melangkah mendekat dengan tangan kanan memegang benda tajam."Mas Alfian, awas!""Aargh." Teriakan Sarah langsung membuat Alfian sigap menangkis tangan bersenjata pisau yang mengarah dari belakang. Suara denting pisau beradu dengan lantai. Alfian tak tinggal diam, meski goresan pisau sempat melukai lengannya. Dia menyerang titik kelemahan lawan dengan jurus yang dimilikinya. Sementara itu, Sarah sudah menutupi tubuhnya dengan baju Alfian. Dia berjaga manatahu ada pengawal lain yang membantu Pak Roni. Alfian meraih lengan Sarah dan menariknya keluar kamar. Namun beberapa menit kemudian pria dengan badan tinggi besar bertato di sekujur lengan
JODOHKU PAK DOSENSEASON 2BAB 43B Penangkapan"Tuan, tuan bertahanlah!" Nico mengguncang pelan tubuh Pak Tama."Om, Om terluka. Tolong panggilkan ambulans," teriak Sarah. Hati Sarah mendadak hancur, mengingat pria di pangkuannya ini adalah ayahnya dan saat ini sedang meregang nyawa karena menolongnya. Dulu, sarah terbesit rasa membenci ayahnya karena membuat sang ibu pergi mencari kemana-mana dan tak kembali. Kini saat dihadapkan pada sosok ayah yang nyata di depannya, kondisinya terbujur kaku di pangkuannya. Bahkan dia belum sempat mengucap kata ayah."Sarah, kamu tidak apa-apa, kan? Maafkan ayah, ya! Kamu boleh membenci ayah, tapi jangan membenci ibumu!"Tangis Sarah pecah mendapati ayahnya tak bersuara lagi. Mata tertutup dengan tangan menggenggam telapaknya. Sarah merasa bersalah melihat ayahnya mengorbankan nyawa untuknya."Ayah...." Tak lama kemudian Devan bersama petugas kepolisian datang mengamankan Pak Roni dan suruhannya serta senjata yang digunakan.Kelelahan dan kesediha
JODOHKU PAK DOSENSEASON 2Bab 44 Sebuah Pertemuan "Masuk, Al!" seru Devan menyapa mantan Sarah yang terpaku di ambang pintu.Tersenyum paksa, Alfian melangkah pelan menuju sofa panjang."Bagaimana keadaan Sarah, Dev?" Ragu, Alfian akhirnya mengeluarkan tanya yang mengusik benaknya. Tak ingin menyembunyikan sesak di dada, dengan melontarkan tanya itu membuatnya sedikit lega. Perasaan canggung dan kaku pun berangsur surut. Senyum yang dia paksakan sedikit memudar seiring tubuhnya yang terhempas ke sofa."Sarah sudah sadar, kenapa kamu tidak tanya sendiri padanya?" Devan sengaja menggoda Alfian karena posisinya kali ini lebih banyak peluang untuk dekat dengan Sarah."Mas Alfian, terimakasih sudah menolongku.""Kemari, Al! Biar kalian ngobrol lebih nyaman." Devan gantian duduk di sofa san menyandarkan punggungnya."Kamu nggak kawatir membiarkan kami ngobrol berdua, Dev?""Kenapa harus kawatir, aku masih bisa mengawasi dari sini," ucap Devan dengan sudut bibir terangkat. Dia kembali mere
JODOHKU PAK DOSEN SEASON 2BAB 44B Sebuah Pertemuan"Oya, untuk pernikahanmu dengan Sarah, jangan lupa kabari aku! Sebisa mungkin aku akan datang menghadirinya.""Pasti, Al. Kamu wajib datang. Kami akan memarahimu andai kau tak datang."Alfian tersenyum masam sambil berlalu dari hadapan Devan."Ckk, kamu bahkan nggak berani menatapku saat mengatakannya, Al. Sebegitunya kamu menyerah untuk bersaing denganku," guman Devan."Kak, aku ingin melihat ayah.""Jangan sekarang, Ra! Nanti kalau dokter sudah selesai memindahkan papa ke ruang perawatan saja.""Baiklah. Kak...""Hmm." Devan menegakkan punggungnya di sofa. Mengucek mata dan mendengarkan dengan seksama ucapan Sarah."Apa ayah akan baik-baik saja? Gimana kalau sesuatu buruk menimpa papa?""Hush, kamu kok doanya jelek, Ra. Ucapan adalah doa. Berprasangkalah yang baik, Allah pasti akan menolong papa.""Maaf, Kak. Aku masih terbayang saat ayah tertembak dan jatuh tersungkur. Banyak darah keluar dari tubuhnya yang terkena peluru."Sarah