“Dia terlalu sombong dan mendominasi.” Bisik pria yang duduk di sudut ruangan pada teman pria di sebelahnya.“Yah, dia tidak sadar akan kemampuan dirinya. Biarkan saja, nanti kalau dia kalah baru tau rasa kalau ternyata dia hanyalah butiran debu.” Balas pria yang dibisikin temannya tersebut. Ternyata tidak wanita, tidak pria di tim ini semua sama julidnya.“Hufftt, kamu masih berani mengajukan persyaratan denganku. Tapi aku sepakat dan tolong kerahkan semua kemampuanmu agar nanti aku tidak dianggap mengintimidasi pemula, dan aku akan mencoba mengurangi kemampuanku untuk memberimu wajah.” Liza tersenyum sarkas karena bagaimana pun dia adalah salah satu programmer hebat untuk ukuran wanita di tim ini, itu mengapa dia bertindak sombong setiap harinya.“Tidak perlu memikirkan wajahku, pikirkan saja wajahmu. Jangan menahan kemampuanmu atau mereka akan menganggapku menang hanya karena kamu mengalah, padahal memang dasarnya kau
Read more