Home / Romansa / MENOLAK NAFKAH BATIN / Chapter 41 - Chapter 45

All Chapters of MENOLAK NAFKAH BATIN: Chapter 41 - Chapter 45

45 Chapters

Bab 41. Serba Dilema

SUAMI MENOLAK MEMBERIKU NAFKAH BATIN BAG 41 Beberapa pria berpakaian seragam membuat kami bertiga menoleh. Semua tampak gusar dan ku alihkan pandangan ku kearah Marsya. Wajahnya terlihat pias. Seperti ada tekanan dalam dirinya.  "Assalamualaikum. Permisi Bapak dan Ibu sekalian. Kami dari pihak kepolisian, akan bertanya sekilas pada korban tentang kecelakaan yang menimpa saudara Prabu," kata Polisi itu tegas.  "Siapa yang lapor polisi?" tanya Marsya dengan wajah tegang.  "Saya yang lapor. Karena penasaran dengan kasus kecelakaan yang menimpa anakku, Prabu," ucap Bu Arum dengan nada pasti. Wajah Marsya seketika pias. Aku bisa melihat ekspresi nya berubah.  "Kecelakaan kecil aja pake lapor polisi segala, lebay." Kudengar Marsya bergumam. Aku merasa heran dengan beberapa ekspresi yang terlihat di wajah Marsya. 
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

Bab 42. Aku Akan Berubah

SUAMI MENOLAK MEMBERIKU NAFKAH BATIN BAG 42.   "Vania, maukah kamu memaafkan aku," kata Mas Prabu dengan suara parau. Aku terhenyak ku tatap manik matanya. Ku hembuskan napas gusarku, aku sudah memaafkannya namun begitu sulit melupakan perselingkuhannya dengan Marsya. Andai aku bisa lupa namun sulit bagiku, namun melihat wajahnya yang menahan sakit akupun tak tega.    "Aku sudah memaafkanmu, Mas. Sudah ku maafkan sebelum kamu minta maaf," kataku padanya, wajah Mas Prabu nampak senang. Dia kemudian memberanikan diri memegang tanganku. Aku tercenung saat dia menyatukan tangan kami.    "Vania, artinya aku bisa kembali bersamamu lagi?" katanya dengan tatapan penuh harap. Aku berusaha melepaskan tangan itu. Dia nampak tak senang.    "Memaafkan artinya belum tentu aku sanggup bersama. Aku sulit melupakan apa yang ka
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

Bab 43. Titik Terang

SUAMI MENOLAK MEMBERIKU NAFKAH BATIN BAG 43. **"Siapa Vania?" tanya Bu Arum dengan raut wajah ingin tahu. Dia dari tadi mendengarkan aku dan pengacaraku berbicara, dia pasti sudah tahu siapa yang menghubungi namun mengapa bertanya lagi. Atau lebih tepatnya dia ingin tahu permasalahan kecelakaan yang dialami Mas Prabu. "Aku ada urusan. Aku harus selesaikan," kataku memandang Bu Arum sejurus. Ketika hendak berlalu, dia dengan sigap memegang tanganku untuk menghentikan langkahku.  "Ada perkembangan tentang kasus Prabu?" tanya nya menatap lekat manik mataku berharap ada titik terang dalam kasus Mas Prabu. "Mungkin, namun aku belum bisa pastikan. Berdoa saja, Bu," ucapku melihat nya dengan wajah datar.  "Vania, Ibu sebenarnya kesal sama kamu karena kamu sudah membuat Prabu kepikiran tentang nasib rumah tangga kalian. Namu
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

Bab 44. Pilihan

SUAMI MENOLAK MEMBERIKU NAFKAH BATIN BAG 44.   Mas Prabu nampak tidak suka saat Auriga hadir. Aku juga heran dengan Riga, sudah kusuruh dia buat tidak menjumpai aku dulu namun dia masih saja ngeyel.    "Kamu lagi ada tamu?" katanya sedikit ketus padaku.   "Bapak Auriga, sudah sejauh mana hubungan anda dengan istri saya!" kata Mas Prabu dengan penekanan.    "Istri, dia akan menjadi mantan istri Bapak Prabu!" kata Auriga sengit. Mereka berdua saling melihat satu dengan yang lainnya secara tajam, ada kebencian yang membuncah di hati keduanya.    "Aku gak akan menceraikan Vania. Tidak akan. Aku gak sebodoh itu melepas wanita yang kucintai untuk anda."    "Mencintai, sadarlah. Kamu selingkuh sama mahasiswa mu sendiri. Kecelakaan memb
last updateLast Updated : 2021-11-02
Read more

Bab 45. Bertemu (End Session 1)

SUAMI MENOLAK MEMBERIKU NAFKAH BATIN BAG 45. Semua nya sudah jelas sekarang. Marsya adalah dalang dari kecelakaan yang menimpa Mas Prabu. Mas Prabu sudah mendapatkan balasan dari perbuatan yang dilakukannya padaku. Begitupun Marsya yang akan menjadi tahanan dipenjara.  Beberapa kali orang tua Marsya meminta keringanan agar anak mereka setidaknya janganlah dihukum dengan hukuman yang terlalu berat bahkan kalau bisa berdamai saja. Namun Bu Arum dan Mas Prabu tetap pada pendirian mereka, memenjarakan Marsya.  Aku menatap luar rumahku lewat balkon kamarku. Keputusanku sudah final. Aku akan meninggalkan kota ini dan berjuang hidup disana. Aku sudah pikir kan dengan dalam agar suasana hatiku menjadi tenang.  Aku dan Mbak Farah membuka cabang di kota lain, bisnis yang semula hanya iseng belaka, tak sangka menjadi sukses. Tentang S2 ku, aku akan pindah kampus.
last updateLast Updated : 2021-11-02
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status