Leona mendongakkan kepala sehingga tatapannya bertemu dengan mata biru milik West. Dia tersenyum kecut.“Jangan bercanda, West. Tidak lucu,” katanya melonggarkan pelukan.West meraih kedua tangan Leona, kemudian mengusap punggungnya dengan ibu jari. Kepalanya menggeleng pelan ketika dia menatap lurus wanita itu.“Apa aku terlihat sedang bercanda?”Wanita itu menelan ludah mendengar perkataan West. Matanya berkedip cepat, lalu bergerak ke tempat lain.“Aku ini wanita yang masih berstatus sebagai istri orang lain,” desisnya memutar balik tubuh menghadap meja dapur.“Aku bisa menunggu sampai kau resmi bercerai.”Leona mendesah pelan. “Aku tidak ingin dijadikan pelarian dan tidak ingin menjadikanmu sebagai pelarian,” tanggapnya mengulangi lagi perkataan sebelumnya.West maju selangkah, sehingga berada tepat di belakang Leona. Dia menumpu kedua tangan di pinggir meja, kemud
Read more