Sore sudah berganti malam, Rania sekarang sedang mencak mencak tidak jelas diruang tamu. Bagaimana bisa arya belum pulang sampai sekarang. Setelah membeli sate untuk rania, arya pamit pergi lagi, karena sedang ada urusan, katanya. Rania hanya mengangguk sebagai ucapan, karena menurutnya dia tidak berhak mengatur arya. Tapi sekarang, bolehkah dia menyesal karena tidak minta arya untuk membawanya. Sungguh, dia bosan sekarang. Rania menghembuskan nafasnya berkali kali, mendudukan diri diatas sofa dengan kaki yang diangkat keatas, tak lupa bibirnya yang manyun dengan mata yang berkaca. " Iss dimana si, ko ga pulang pulang " " Udah tau istri lagi hamil, malah ditinggal sendirian " Rania mengelus perutnya yang berbunyi, dia kembali melanjutkan ocehannya. " Kamu laper ya sayang, sabar ya kita tunggu daddy " " Hikss daddy lama sayang, mamah laper huaa hiks hiks " rania menangis seperti anak kecil ketika pertunya
Read more