Home / Romansa / Tak Seindah Malam Pertama / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Tak Seindah Malam Pertama: Chapter 11 - Chapter 20

68 Chapters

Bab XI Rasa Bersalah

Bab XI Tak Seindah Malam Pertama (Rasa Bersalah) "Dokter, bagaimana kondisi Dini?" Ibnu bertanya pada dokter.   Dokter memandang Ibnu dengan pandangan entah, Ibnu tak dapat mengartikannya. Jantungnya serasa mau copot menunggu jawaban dokter.   "Maaf, Pak, kami sudah berusaha mengupayakan yang terbaik, tapi kondisi bu Dini …."   *********************   Ibnu tak sabar menunggu keterangan dokter, saat tiba-tiba Dini menjerit histeris.   "Tidaaaaaaaak!" Tampak Dini begitu frustasi, ia melempar bantal juga selimut yang baru saja dirapikan oleh perawat. Setelahnya
last updateLast Updated : 2021-11-10
Read more

Bab XII Pemberian Maaf Bersyarat

Bab XII Tak Seindah Malam Pertama (Pemberian Maaf Bersyarat) Beberapa lama Dini kembali menangis. Ibnu dan Maya membiarkan Dini meluapkan kesedihannya, mereka pun bingung harus bersikap bagaimana. Tak berbeda dengan Ibnu dan Maya, sesungguhnya Dini pun juga bingung, di dalam dadanya saat ini, berkecamuk rasa marah, tapi dia juga sadar bahwa semua ini bukan kemauan Ibnu. Mereka bertiga sama-sama hanya menjalankan takdir yang telah Allah gariskan.   Setelah beberapa saat terdiam, akhirnya Dini kembali berucap, "Saya bersedia memaafkan Pak Ibnu, tapi dengan satu syarat …."   **********************   Dini tampak ragu, ia menghentikan kalimatnya, "hmm… Saya akan memaafkan Pak Ibnu
last updateLast Updated : 2021-12-13
Read more

Bab XIII Cemburu

Bab XIII Tak Seindah Malam Pertama (Cemburu) Dari dalam mobil, Dini memperhatikan semua tingkah Ibnu. Ada gelenyar aneh di dalam hati nya. Tak dapat dipungkiri, Dini begitu berkesan dengan semua perhatian Ibnu. Di matanya, Ibnu adalah laki-laki yang tampan, mapan, bertanggung jawab, romantis juga setia. Semua tipe suami yang ia idamkan ada di dalam diri Ibnu.   "Andai jodohku adalah Pak Ibnu, meski harus menjadi yang kedua, aku pasti akan sangat bahagia," bisik Dini dalam hati.   *********************** Dini berbaring di atas tempat tidur, ia memandang langit-langit kamar. Tidak sampai satu bulan, banyak hal yang berubah dalam hidupnya. Ia kehilangan ayahnya, kakinya lumpuh dan saat ini i
last updateLast Updated : 2021-12-14
Read more

Bab XIV Pengakuan Ibnu

Bab XIV Tak Seindah Malam Pertama (Pengakuan Ibnu) "Jawab jujur, Mas, apa Mas tertarik pada Dini?" Akhirnya Maya melontarkan pertanyaan yang sedari tadi dipendamnya.   Ibnu tergagap mendengar pertanyaan Maya, terlebih Maya menatapnya begitu tajam, tampak ada kemarahan di sana, membuat Ibnu semakin gugup. Entah kenapa, Ibnu merasa seperti kucing yang ketahuan mencuri ikan oleh tuannya.   "Dek … sebenarnya, mas …."   *************************   Maya tidak sabar menunggu jawaban dari Ibnu, mungkinkah apa yang ia takutkan benar adanya. Maya takut Ibnu mulai berpaling lantaran sampai hari ini ia belum juga bisa menjadi is
last updateLast Updated : 2021-12-15
Read more

Bab XV Egois

Bab XV Tak Seindah Malam Pertama (Egois) Apa kamu mencintai Dini, Le?" tanya Kakek.   "Aku bingung dengan perasaanku, Kek, tapi aku rasa, aku memang jatuh cinta pada Dini." Jawab Ibnu kemudian dengan kalimat yang terdengar tidak yakin.   "Jadi benar dugaanku selama ini, Mas?! Kamu tega, Mas?!"   Tiba-tiba terdengar suara Maya dari arah belakang. Ibnu berdiri dari duduknya, ia tak menyangka ada Maya di sana dan mendengar semua perkataannya.   "Dek … aku …"   **********************   Ibnu tak mampu be
last updateLast Updated : 2021-12-16
Read more

Bab XVI Poligami

Bab XVITak Seindah Malam Pertama(Poligami) Buat aku, Mas laksana bulan, selalu bisa menerangi hari-hari ku yang sesungguhnya telah gelap. Karena Mas aku bisa berdiri kuat hingga hari ini. Dan …." Maya menghentikan kalimatnya, membuat Ibnu penasaran. "Dan apa, Dek?" tanya Ibnu tak sabar menunggu kalimat Maya selanjutnya. "Dan … dan aku yakin, Mas bisa menjadi seperti bulan. Bukan hanya untuk aku, tapi juga untuk Dini." Maya menghembuskan nafas berat, susah payah ia menyelesaikan bicaranya. Kening Ibnu berkerut, ia tak tau apa maksud Maya mengatakan hal tersebut. Ia menggeser badannya menghadap Maya, ingin memandang wajah sang istri, memastikan Maya baik-baik saja.
last updateLast Updated : 2021-12-20
Read more

Bab XVII Dini Putus Asa

Bab XVIITak Seindah Malam Pertama(Dini Putus Asa)"Tok … tok … tok ….!" Maya mengetuk pintu kamar Dini dengan pelan, tapi tak ada jawaban. "Din, ini aku Maya, kamu sudah bangun belum, Din?" Ucap Maya kemudian, berharap mendapat respon dari dalam kamar, tapi ternyata nihil. Karena tidak mendapat respon dari Dini, akhirnya Maya memutuskan untuk membuka pintu dan masuk ke dalam. Setelah sampai di dalam kamar, betapa kagetnya Maya saat melihat Dini.  Dari tangannya Dini mengalir darah segar membasahi sprei juga lantai di sekitar tempat tidur. "Dini, Ya Allah, Din, Dini …."
last updateLast Updated : 2021-12-20
Read more

Bab XVIII Sesakit Inikah Berbagi Suami?

Bab XVIIITak Seindah Malam Pertama(Sesakit Inikah berbagi suami?)"Ada laki-laki yang saat ini justru jatuh cinta dengan kamu, Din. Kelumpuhan tak berarti apapun untuknya, perasaannya ke kamu tetap sama. Dia tetap mencintai kamu." Maya kembali berkata. "Siapa?" Akhirnya Dini terpancing untuk bertanya, pertanda bahwa ia mulai mempercayai Maya. Maya tidak langsung menjawab pertanyaan Dini, ia terlebih dahulu menoleh ke arah Ibnu, seolah meminta persetujuan suaminya. Ibnu menatap Maya, ia menggelengkan kepala, menandakan bahwa ia tak menyetujui keputusan Maya. Tapi sepertinya Maya tidak peduli, ia telah mengambil keputusan besar. 
last updateLast Updated : 2021-12-22
Read more

Bab XIX Pernikahan Kedua Ibnu

Bab XIXTak Seindah Malam PertamaMaya meletakkan tangan kanannya di dada, merasai nyeri yang begitu dalam. Ia ragu, apakah mampu bertahan dalam pernikahan poligami yang sebentar lagi akan ia jalani. "Apa aku bisa ikhlas berbagi suami dengan Dini? Apa aku bisa? Atau aku ikuti saja maunya Mas Ibnu untuk menghentikan rencana konyol ini?" Berbagai tanya muncul di benak Maya. Beberapa saat ia diam, mencoba berpikir jernih, juga meraba hatinya. Hingga akhirnya Maya berkata dengan mantap. "Bismillah …." *********************** “Bismillah …." Doa Maya dalam hati, selanjutnya ia menengok ke arah Dini. 
last updateLast Updated : 2022-01-12
Read more

Bab XX Dua Istri

Bab XXTak Seindah Malam Pertama“Kasihan, nasib istri tua itu dimana-mana selalu sama, cepat atau lambat akan dilupakan.”“Sudah yatim piatu, nggak punya keluarga, eh … sekarang malah dipoligami, kasian, ya.”“Cantik lo, kok mau-maunya dimadu, kalau aku sih ogah!”“Jangan-jangan Bu Maya mandul? Makanya Pak Ibnu menikah lagi.”Terdengar komentar para tamu, meski mereka hanya berbisik, tapi Maya dapat mendengarnya dengan jelas. Ibarat sebuah luka, belum juga sembuh telah ditaburi garam. Perih, dan semakin perih. Maya merasai setiap gores luka yang hadir, tapi ia tetap bertahan, memberi dukungan untuk sang suami, meski hatinya semakin berdarah.***************
last updateLast Updated : 2022-01-14
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status