Di antara butiran salju tipis yang menghujani, dua orang manusia masih saling bertatapan. “Bagi sensei, aku ini apa?” Kata-kata itu terdengar seperti suara angin lembut yang berhembus tepat di telinga. Arata bisa mendengarnya dengan jelas, tapi ia sendiri tak tahu jawabannya. Kalau ditanya status, mungkin ia akan menjawab ‘dosen dan mahasiswa’ atau bahkan ‘tunanganku’. Tapi masalahnya, Hasumi malah menanyakan hal yang belum bisa Arata jawab dengan pasti. Ia menganggap Hasumi apa? adik? tunangan? atau mahasiswa didik? Hasumi berusaha mencari jawaban itu dalam mata Arata, tapi yang ia lihat hanyalah kebingungan. Mungkin benar kata Risa, Hasumi yang tak tahu apa-apa ini mungkin akan kecewa, dan tak sepantasnya ia berharap apa pun. “Kalau aku menganggapmu adik, kau marah tidak?” Hasumi terpaku. Dadanya terasa seperti ditusuk jarum, agak perih. Meskipun begitu, gadis itu berusaha tersenyum lebar. “Aku bercanda, kok. Kenapa muka sens
Terakhir Diperbarui : 2022-02-06 Baca selengkapnya