Home / Fantasi / The Soul of 7 Crystals / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of The Soul of 7 Crystals: Chapter 21 - Chapter 30

45 Chapters

BAB XXI. Perselisihan

Tempat kali ini adalah tempat paling manakutkan dari semua tempat yang ia masuki di dalam memori kristal Aquamarine. Aret dikelilingi oleh hutan pepohonan tinggi yang gelap. Beberapa pohon itu tumbang dan terbakar. Tanah yang injak berlubang, jejak-jejak pertarungan tertinggal. Sesuatu sedang terjadi di sini. Refleks, Aret menghindar saat melihat cahaya biru di atas kepalanya. Ujung-ujung es nan tajam berjatuhan dari langit. Di antara kegelapan, seseorang berteriak di bawah, dekat kakinya. Aret terkejut. Viernix mendarat dari ketinggian. Sayap putih berbias biru di punggungnya membentang lebar. Rambut peraknya telah berubah warna menjadi biru muda, kedua irisnya juga telah berubah menjadi biru yang senada. Ia melemparkan pandangan yang sangat dingin dan kejam. Viernix sedang marah. Busur perak di tangannya menghilang, digantikan oleh anak panah yang langsung dihunuskan kepada tangan orang yang sudah tidak berdaya. “Serahkan kembali benda yang kau ambi
Read more

BAB XXII. Jatuhnya Fire Flame

“Kau berniat menyerang mereka? Bagaimana jika kita melakukannya tanpa kekerasan? Kita bisa berbicara dengan mereka. Tidak ada yang tahu bagaimana cerita sebenarnya tentang ke tujuh kristal. Kita dan Dark Obscure hanya sebuah kesalah pahaman. Bagaimana kita begitu percaya bahwa kristal lebih baik di bagi menjadi tujuh? mereka juga menganggap tujuh kekuatan itu lebih baik digabungkan.” Aret tidak tahu mereka sedang berada di mana. Hanya sebuah ruangan yang dipenuhi dengan buku dan meja kerja. Selebihnya kabur. “Tidak ada yang perlu dibicarakan dengan mereka, Quill, mereka harus menerima kenyataan dan menerima kekalahan.” “Aku percaya ada jalan lain selain kekerasan. Kita hanya perlu mencari tahu tentang kebenaran, lalu kita bisa mengatasi kesalahpahaman itu.” “Jika mencari petunjuk dari masa lalu adalah jalan keluar darimu, maka kau sendirian, Quill. Mereka mencuri kotak itu. Mereka tahu untuk apa kotak itu, mereka tidak berniat untuk berbicara dari hati ke hati seperti pikiranmu yang
Read more

BAB XXIII. Cerita

“Apa kau tahu jika kau baru saja masuk dalam ranah privasi orang lain, Aret Cleariver?” Aret mendongak. Manik abu-abu Viernix menatapnya dengan berbagai eskpresi. Aret menelaah Viernix dari atas hingga bawah. Baju yang dipenuhi darah, mata yang redup serta wajah yang dipenuhi luka beserta kotoran, tidak ada lagi, yang ada di hadapannya hanyalah seorang pria yang duduk di atas kasur pesakitan, bajunya bersih tanpa noda, wajah, berserta tangannya tidak terluka. Hingga bebereapa menit kemudian Aret baru menyadari jika saat itu ia tidak lagi berada di tengah kota yang habis dilahap api, tetapi di dalam sebuah ruangan putih bersih yang ia kenal setelah berulang kali harus berakhir di sana setiap kali selesai latihan. Viernix tidak berbicara apapun lagi, ia hanya membiarkan Aret yang masih belum mencerna keadaan sekitar mereka. Pria itu terlihat kesal, tetapi tidak sampai pada tahap dimana ia terlihat selalu ingin membunuhnya, wajahnya juga lelah dan letih.  “
Read more

BAB XXIV. Orang Asing yang Terluka

Tubuh Aret terhempas. Lututnya terasa sakit. Tangannya mengusap memar pada kakinya. ini aneh, tidak seperti sebelumnya, seharusnya ia tidak merasakan apapun, dia hanya sebuah memori. “Tidak bisa berdiri dengan benar, Aret?” Aret menoleh, Viernix di sampingnya berdiri dengan tegap sambil memutar matanya sebelum membawa pandangannya ke depan. Aret mengamati dimana ia saat itu, terakhir kali masuk dalam memori ia telah melewati berbagai macam tempat. Hutan. Ok, sekarang dia berada di tengah hutan di siang hari, pepohonan tinggi, rumput liar beserta hewan buas yang menempati. Ok. “Berhati-hatilah pemula, memori kali ini berbeda dengan memori yang kau masuki sebelumnya. Jika sebelumnya kau menerobos masuk, sekarang kau datang bersama sang penjaga kristal Aquamarine, kau bukann lagi sebuah hologram kasat mata, tetapi seorang Obscure yang bisa mengubah masa depan.” “Eh, apa maksud anda, tuan Vier-” Viernix berhenti. Aret baru sadar jika penampilan Viernix tidak sepe
Read more

BAB XXV. Cerita dari Masa Lalu

Aret berdiri seperti seorang prajurit di depan pria perak yang terlihat begitu nyaman menyeruput teh paginya tanpa beban. Sudah lima menit ia berdiri memasang sikap layaknya seperti seorang prajurit, tetapi Viernix masih belum berbicara apapun. Aret juga melihat keadaan tuan Viernix sekarang jauh lebih baik dari minggu lalu. Wajahnya tidak lagi seputih kapas, pucat, lemah beserta energi negatif lainnya. Mungkin karena kristal Aquamarine yang telah kembali padanya. Yang berarti sifatnya yang dingin, tidak banyak bicara juga ikut berubah. Aret sudah menyiapkan dirinya sebelum memasuki ruangan ini. “Apa kau akan berdiri saja di sana seperti patung, Aret?” “Apa aku boleh duduk?” “Apa aku melarangmu duduk?” Ok, berbicara pada Viernix terkadang memang butuh kesabaran serta pengertian yang tinggi, ia tidak menolak tawaran itu, Aret duduk di kursi yang berhadapan dengan Viernix. Meja kayu persegi panjang menjadi pemisah mereka berdua, sang pemilik kristal Aqu
Read more

BAB XXVI. Anugerah dan Kutukan

“Apa aku harus menutup mataku?” Viernix tersenyum, “terserah padamu.” baik. Kedua mata coklat madu Aret tertutup secara perlahan, gelas keramik di tangannya ia genggam dengan kedua tangan. Tidak terlalu erat, tetapi juga tidak begitu lemah agar gelas itu tidak terjatuh dari kedua tangannya. Di hadapannya, Viernix mengucapkan kalimat yang sama berulang-ulang. Pelan dan jauh. Aret membuang nafas, mencoba merasakan perasaan hangat yang bersumber dari kristal merah yang tergantung di lehernya.   Perasaan hangat. Aret membayangkan bagaimana rasa hangat ketika ia memegang gelas teh yang masih hangat di udara yang dingin. Ah benar, ruangan ini sebelumnya begitu dingin. Beberapa saat yang lalu nafasnya bahkan seperti asap. Musim dingin seakan datang lebih cepat. Membayangkan sesuatu yang dingin, Aret ingin memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bahkan Ignis di memori yang ia kunjungi mampu menghangatkan tubuhnnya setelah terjebak dalam balok es, tentu saja ia juga
Read more

BAB XXVII. Menentukan Jalan

“Di hutan. Jika bukan karena saat itu kita menyelamatkan Jupiter, dia pasti sudah mati dan kristal itu tidak akan di temukan. Ok, setidaknya tidak di temukan saat itu, tentu saja seseorang akan menemukannya, tetapi bukan itu yang ingin aku katakan—” “Aku mengerti maksudmu, Aret.” Viernix menghentikan racauannya. “Jika kau merasa ini adalah karena ulahmu, maka itu berarti kau harus bertanggung jawab. Jika kau mengawalinya, maka kau yang harus mengakhirinya.” Peluh dingin mengalir di pelipis Aret. Tubuhnya menggigil mendadak, panik adalah respon utamanya setelah menyadari ucapan yang lebih tua. Sebelum Aret benar-benar tenggelam di dalam kepanikan, udara dingin menyapu wajahnya, menghilangkan kepanikannya, “aku tidak bermaksud untuk menakutimu. Semua yang telah terjadi, kau hanya perlu menganggapnya sebagai takdir yang harus terjadi. Sekarang, yang perlu kau lakukan adalah memutuskan langkah selanjutnya. Menentukan dimana kau akan berdiri.” Ya, benar. Setelah m
Read more

BAB XXVIII. Pernyataan Perang

Pria tertua berdehem beberapa kali sebelum memulai, “seluruh pemerintahan di setiap wilayah telah di kuasai oleh Dark Obscure, banyak dari para pejabat yang akhirnya bergabung dengan mereka, baik karena terpaksa ataupun dengan sukarela. Orang-orang seperti ini biasanya adalah orang-orang yang hanya mengikuri alur, tidak peduli siapa yang berkuasa selama mereka masih mendapatkan keuntungan, mereka akan berdiri di mana saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari orang-orang ini, kita juga bisa memanfaatkannya.” Nama-nama beserta wajah para pejabat kerajaan muncul di tengah meja melalui hologram, tidak semua yang Aret tahu, beberapa wajah masih ia kenali. “Bagi yang menolak atau memberontak, Dark Obscure mengurung mereka.” tentu saja, kau tidak bisa membiarkan pemberontak berkeliaran dengan bebas. “Tidak bisa kita pungkiri jika keberhasilan Dark Obscure menguasai Crystal Beam secara cepat karena banyaknya pengkhianat di antara kita semua. Baik mereka yang sejak awal d
Read more

BAB XXIX. 2 Tahun Berlalu

Setelah semua prajurit dibubarkan, kini tinggal mereka bertiga— para kaisar beserta para penjaga. Di awal-awal, setiap kali terjebak dengan orang-orang ini, Aret selalu akan merasa gugup, tetapi akhir-akhir ini, setelah terbiasa, ia tidak lagi segugup saat di awal. “Kelihatannya kata-kata anda barusan cukup bagus, aku yakin para prajurit akan membantu anda semaksimal mungkin.” sebagai seorang kaisar, tuan Greenwood memberikan ruangan pribadi untuk Aret, untungnya ia tidak perlu lagi terjebak di ruangan pesakitan yang membosankan. “Tentu saja. Aku percaya dengan para prajurit.” Mereka berhenti di lapangan arena D. Arena itu telah di atur menjadi sebuah arena yang di penuhi oleh es. Salju turun dari atas, gunung es, air es, hanya dari melihat, seluruh tubuh Aret sudah menggigil lebih dahulu. “Aku tidak mempermasalakan prajurit. Aku lebih mengkhawatirkan Aret.” Bagus, sekarang mereka menargetkannya lagi. “Fisik masih minus, bertahan minus, pengendalian minus, ya
Read more

BAB XXX. Serbuan Dark Obscure

Ledakan kembali terjadi, hologram Ify muncul dari alat komunikasi. Kecemasan di tekan dari raut wajahnya, ia masih berbicara tanpa panik berlebihan. “Krescire di serang. Mereka menemukan kita.” hanya seperti itu sebelum komunikasi mereka terputus. Ledakan terus terjadi. Dari arah markas utama Krescire. “Akhirnya mereka menemukan kita.” “Dua tahun. Mereka membutuhkan waktu dua tahun untuk menemukan kita.” “Cukup lamban.” Mereka bergegas menuju markas. Setelah dua tahun ia bisa menghadapi Dark Obscure dengan seluruh kekuatannya. Pelindung Krescire sudah hancur. Para prajurit bertarung menghadapi musuh yang sekarang tidak lagi berpakaian hitam dan menggunakan topeng. Setelah dua tahun menguasai Crystal Beam, para Dark Obscure telah terlihat seperti Obscure pada umumnya, mereka tidak lagi menyembunyikan identitas mereka, mereka tidak lagi merasa kelompok terasingkan yang perlu bersembunyi, sekarang mereka adalah penguasa Crystal Beam.
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status