Sesampainya di kamar, aku meminta tolong Mas Rafael untuk membuka resleting gaun yang kukenakan. Sesaat, dia menatapku, seperti sedang memikirkan sesuatu, sebelum akhirnya mendekat ke arahku dan membantu melepasnya. Aku merasakan hawa panas di sekujur tubuhku, dan seketika bulu romaku merinding, ketika tak sengaja tangannya menyentuh bahuku.Seketika kesadaran menyentakku, agar tak membiarkan dia melepas sepenuhnya gaun ini. Setelah resleting belakang gaun terbuka, segera aku memutar posisiku yang membelakanginya, dan menghadapnya."Udah, Mas, gak apa-apa, biar aku saja yang lanjutin membukanya," ujarku padanya sambil memegang bagian atas gaun itu agar tak melorot dan menampakkan bagian dadaku kepadanya, karena bagaimanapun aku tak sudi disentuh oleh pria yang ku anggap telah membohongiku ini, meskipun dia telah sah menjadi suamiku."Mas, tolong ambilkan aku minuman," pintaku padanya mencari alasan, agar dia tak melihatku ketika berganti pakaian. Ketika dia kelu
Read more