Semua Bab Pemuda yang tidak terduga: Bab 41 - Bab 50

154 Bab

BAB 41

Akan menurutkah hendrik kecil? Dengan tidak berdaya, Hendrik menganggukkan kepala. “Kamu harus mengikuti perkataan saya, jika salah, pamanmu akan mencambuk kamu dengan ban pinggangnya.”Kata Margareta kejam. Hendrik hanya dapat menganggukkan kepalanya sambil menangis dengan air mata yang membasahi pipinya dan sudut mulut yang berdarah, karena tamparan tadi dan hendrik tidak berani mengusapnya. “Jangan menangis, nanti perkataan kamu tidak jelas, jika tidak jelas, kamu akan mendapat sabetan ban pinggang lagi.” Kata margareta lebih bengis lagi yang membuat Hendrik makin ketakutan. “Cepat , ikuti perkataan saya.”  “Saya Hendrik Snowander bersedia.” Kata margareta
Baca selengkapnya

BAB 42

SELAMAT MEMBACA   Hendrik berjalan gontai mengikuti paman dan bibinya ke kamar Hardy untuk main kekamar tempat main Hardy. Dia tahu, hari ini, dia pasti akan di dera atau dipukul oleh pamannya lagi.  Pamannya mempunyai dua orang anak Hardy yang berumur dua tahun dengan Harvey yang berumur satu tahun yang baru belajar jalan dan dia selalu ingin bermain bersama dengan Hendrik dan Hardy. Selama ini , mereka dapat main dengan akur dan rukun, tapi setelah Hendrik dijadikan budak sihir oleh Margareta, Margareta tidak senang jika Hendrik membuat anak anak nya menangis. Sedangkan Harvey adalah anak yang galak dan cengeng, jika dia mau apa harus cepat diberikan, jika terlambat dia pasti menangis dan jika dia jatuh juga menangis.
Baca selengkapnya

BAB 43

Dapatkah Hendrik membuat mereka tertipu? Hendrik menerima siksaan dengan diam, kadang kadang bukan saja di saat ayah ibunya pergi, bahkan didepan ayah ibunya juga mereka bisa menghukum Hendrik dengan membuat mereka melihat ilusi. Seperti saat ini, Harvey menangis tidak berhenti. “Main,” Harvey berkata sambil menunjuk Hendrik. Margareta menanyai ayah ibunya:” Bolehkah Harvey bermain dengan Hendrik di ruang bermain Hardy.” “Boleh, silahkan.” Kata ayah ibunya tanpa prasangka apapun dan mengijinkan bibinya membawa Hendrik untuk bermain. Hendrik kaget dan mau protes tapi melihat mata margareta , Hendrik menunduk pura pura membaca bukunya. Saat itu Hendrik telah berumur tiga tahun
Baca selengkapnya

BAB 44

Apa yang akan dialami Hendrik di ruangan itu? Hendrik menangis terisak isak sampai dia kecapean dan tertidur dalam tangisan di depan pintu sambil memegang daun pintu, jadi ketika Margareta dan Kastara masuk, dia terjatuh di bawah kaki mereka. Menjelang pagi, Hendrik terbangun dengan merasakan kesakitan di seluruh daerah yang ada rantainya dan luka baru yang tadi pagi didapatnya seperti di tusuk oleh beribu jarum. Hendrik membuka mata dan terlihatlah langit langit ruangan yang menyeramkan dan dia sadar bibi Margaretanya sedang melakukan ritual bertambahnya umur Hendrik kecil. Hendrik merasakan kesakitan yang luar biasa di seluruh badannya dan….. “Sudah bangun kamu, budak tolol, cepat berlutut dan bersoja tiga kali sambil
Baca selengkapnya

BAB 45

Apa rencana Mei Ling dan Hendrik? Setelah mengirimkan telepati, Hendrik memeramkan matanya untuk tidur dan terbangun dengan merasakan sakit yang menderanya di dadanya. Hendrik membuka mata dan terlihatlah Kastara berdiri dengan kemarahan yang luar biasa. Melihat itu, Hendrik secepatnya bangun dari ranjang dan berdiri dengan menundukkan kepalanya. “Kurang ajar kamu, budak yang tidak tahu diri, sekarang sudah jam berapa? Masih juga belum bangun, enak ya tidur di ranjang empuk sampai tidak bisa bangun.” Kata Kastara sambil mengayunkan cambuk memukul Badan Hendrik ber kali kali sampai selesai berkata. “Berlutut.” Kata Hardy galak. Hendrik berlutut dan siap menerima hukuman yang
Baca selengkapnya

BAB 46

Apa yang akan diterima oleh Hendrik, setelah ini? “Tunggu, Kastara, hukumannya cukup itu saja, mari kita ke kamar CEO, hukum dia disana, bukankah alat untuk menghukum itu komplit di kamar kamu?’ Kata Margareta. Mereka berjalan menuju kamar CEO, setelah Hendrik memakai bajunya. Sesampainya di kamar, kembali hendrik di hukum oleh Kastara dan anak anaknya. “Buka baju kamu, hadap ke dinding, jangan menjerit, setiap kali mengeluarkan suara, hukuman akan dilipatkan.” Kata Kastara sambil mengambil cambuk kecil bulat sebesar kelingking yang kasar kulitnya, setiap cambukan pasti meninggalkan luka robek yang dalam. Hendrik menempelkan dadanya di dinding dan cambuk mendera dirinya tanpa putus yang meninggalkan rasa sakit dan perih
Baca selengkapnya

BAB 47

Hendrik membawa barang barang itu dengan menahan sakit dan perih, tapi dia tidak dapat menggunakan kekuatannya sebagai titisan Jendral, karena dia takut bisa dideteksi oleh Margareta, jadi kali ini dia harus merasakan sakit yang luar biasa pada kedua tangannya. Dan sakit di punggungnya. Hendrik, Matius , Kevin dan Kaivan dalam satu mobil yang disetir oleh Matius.  Hendrik duduk dibelakang dan di samping Kevin. “Bagaimana? Enak jadi orang biasa yang tidak memiliki kekuatan? Masih mau terusin permainan kamu? Bisik Kevin sambil tersenyum ketus. Hendrik hanya dapat melihatnya dan tidak berkata apapun, tapi setelah mereka agak jauh dari mobil Margareta, Hendrik menyalurkan kekuatannya untuk menghilangkan rasa sakit di seluruh badannya dan sambil tersenyum menggoda Ke
Baca selengkapnya

BAB 48

Apa yang akan dialami hendrik lagi?   "Baiklah, Kevin bawa mereka ke ruang hukuman dan kamu Matius kumpulkan ke enam puluh budak, biar mereka melihat hukuman yang akan diterima Hendrik." Perintah Margareta kepada Kevin dan Matius. "Ya, nyonya besar." kata Kevin. "Ya, nyonya besar." kata Matius. Kevin dan Matius secepatnya mengajak Hendrik dan Kaivan menaruh barang belanjaan dan Kevin mengajak Hendrik dan Kaivan ke kamar hukuman sedangkan Matius memanggil pengawal untuk membantunya memanggil para budak yang masih tersebar di dalam kastil untuk bekerja di bagian mereka masing masing. Para budak dipekerjakan sebagai pelayan kasar, ada yang jadi tukang kebun, ada yang jadi tukang bersih bersih dan mereka terseba
Baca selengkapnya

BAB 49

Hendrik menarik nafas, menunggu mereka semua meninggalkan kamar hukuman dan setelah dia merasa sudah tidak ada aura sihir Margareta, Hendrik menggunakan energi sekitar membersihkan sihir pada dirinya dan untuk menghilangkan sakit yang dideritanya sekarang. Setelah menyembuhkan dirinya sendiri Hendrik berusaha tidur dan dia sadar lukanya di badannya paling cepat sembuhnya sekitar tujuh atau delapan hari dan jika dia harus dihukum lagi luka ini sepuluh hari juga tidak akan sembuh terutama luka di telapak tangannya. Hendrik terbangun ketika merasakan mukanya sangat panas dan dia sadar margareta telah menggunakan air hangat yang menyengat untuk disiram ke mukanya dan itu pasti akan membuat muka itu bengkak tapi tidak sampai melepuh, karena Hendrik telah menggunakan sihir tingkat tinggi , sihir diatas Margareta sehingga Margareta tidak menyadarinya, untuk melindun
Baca selengkapnya

BAB 50

Bersediakah Hendrik menerima hukumannya atau dia akan mengakhiri sandiwara dia? Mengakhiri sandiwara ini, hmmm, itu bukan kamus Hendrik, justru dia ingin melihat sampai dimana kekejaman keluarga Kastara ini. Matius mengajak Hendrik ke belakang kastil ini dan terlihatlah hamparan rumput yang setinggi pinggang manusia dewasa. “Kapan lapangan rumput ini ada disini.” Tanya Hendrik. "Tanah ini telah milik Kastil ini setelah orang tua Hendrik meninggal, Kastara mengusir pemilik kastil sebelah dan ini merupakan salah satu aset keluarga Kastara di luar kastil Snowander." Matius menjelaskan. “Lalu pemiliknya mana?” Tanya Hendrik. “Pemiliknya telah meninggal dan anaknya merupakan sala
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
16
DMCA.com Protection Status