Apa yang akan dialami Hendrik di ruangan itu?
Hendrik menangis terisak isak sampai dia kecapean dan tertidur dalam tangisan di depan pintu sambil memegang daun pintu, jadi ketika Margareta dan Kastara masuk, dia terjatuh di bawah kaki mereka.
Menjelang pagi, Hendrik terbangun dengan merasakan kesakitan di seluruh daerah yang ada rantainya dan luka baru yang tadi pagi didapatnya seperti di tusuk oleh beribu jarum.
Hendrik membuka mata dan terlihatlah langit langit ruangan yang menyeramkan dan dia sadar bibi Margaretanya sedang melakukan ritual bertambahnya umur Hendrik kecil.
Hendrik merasakan kesakitan yang luar biasa di seluruh badannya dan…..
“Sudah bangun kamu, budak tolol, cepat berlutut dan bersoja tiga kali sambil
Apa rencana Mei Ling dan Hendrik? Setelah mengirimkan telepati, Hendrik memeramkan matanya untuk tidur dan terbangun dengan merasakan sakit yang menderanya di dadanya. Hendrik membuka mata dan terlihatlah Kastara berdiri dengan kemarahan yang luar biasa. Melihat itu, Hendrik secepatnya bangun dari ranjang dan berdiri dengan menundukkan kepalanya. “Kurang ajar kamu, budak yang tidak tahu diri, sekarang sudah jam berapa? Masih juga belum bangun, enak ya tidur di ranjang empuk sampai tidak bisa bangun.” Kata Kastara sambil mengayunkan cambuk memukul Badan Hendrik ber kali kali sampai selesai berkata. “Berlutut.” Kata Hardy galak. Hendrik berlutut dan siap menerima hukuman yang
Apa yang akan diterima oleh Hendrik, setelah ini? “Tunggu, Kastara, hukumannya cukup itu saja, mari kita ke kamar CEO, hukum dia disana, bukankah alat untuk menghukum itu komplit di kamar kamu?’ Kata Margareta. Mereka berjalan menuju kamar CEO, setelah Hendrik memakai bajunya. Sesampainya di kamar, kembali hendrik di hukum oleh Kastara dan anak anaknya. “Buka baju kamu, hadap ke dinding, jangan menjerit, setiap kali mengeluarkan suara, hukuman akan dilipatkan.” Kata Kastara sambil mengambil cambuk kecil bulat sebesar kelingking yang kasar kulitnya, setiap cambukan pasti meninggalkan luka robek yang dalam. Hendrik menempelkan dadanya di dinding dan cambuk mendera dirinya tanpa putus yang meninggalkan rasa sakit dan perih
Hendrik membawa barang barang itu dengan menahan sakit dan perih, tapi dia tidak dapat menggunakan kekuatannya sebagai titisan Jendral, karena dia takut bisa dideteksi oleh Margareta, jadi kali ini dia harus merasakan sakit yang luar biasa pada kedua tangannya. Dan sakit di punggungnya. Hendrik, Matius , Kevin dan Kaivan dalam satu mobil yang disetir oleh Matius. Hendrik duduk dibelakang dan di samping Kevin. “Bagaimana? Enak jadi orang biasa yang tidak memiliki kekuatan? Masih mau terusin permainan kamu? Bisik Kevin sambil tersenyum ketus. Hendrik hanya dapat melihatnya dan tidak berkata apapun, tapi setelah mereka agak jauh dari mobil Margareta, Hendrik menyalurkan kekuatannya untuk menghilangkan rasa sakit di seluruh badannya dan sambil tersenyum menggoda Ke
Apa yang akan dialami hendrik lagi? "Baiklah, Kevin bawa mereka ke ruang hukuman dan kamu Matius kumpulkan ke enam puluh budak, biar mereka melihat hukuman yang akan diterima Hendrik." Perintah Margareta kepada Kevin dan Matius. "Ya, nyonya besar." kata Kevin. "Ya, nyonya besar." kata Matius. Kevin dan Matius secepatnya mengajak Hendrik dan Kaivan menaruh barang belanjaan dan Kevin mengajak Hendrik dan Kaivan ke kamar hukuman sedangkan Matius memanggil pengawal untuk membantunya memanggil para budak yang masih tersebar di dalam kastil untuk bekerja di bagian mereka masing masing. Para budak dipekerjakan sebagai pelayan kasar, ada yang jadi tukang kebun, ada yang jadi tukang bersih bersih dan mereka terseba
Hendrik menarik nafas, menunggu mereka semua meninggalkan kamar hukuman dan setelah dia merasa sudah tidak ada aura sihir Margareta, Hendrik menggunakan energi sekitar membersihkan sihir pada dirinya dan untuk menghilangkan sakit yang dideritanya sekarang. Setelah menyembuhkan dirinya sendiri Hendrik berusaha tidur dan dia sadar lukanya di badannya paling cepat sembuhnya sekitar tujuh atau delapan hari dan jika dia harus dihukum lagi luka ini sepuluh hari juga tidak akan sembuh terutama luka di telapak tangannya. Hendrik terbangun ketika merasakan mukanya sangat panas dan dia sadar margareta telah menggunakan air hangat yang menyengat untuk disiram ke mukanya dan itu pasti akan membuat muka itu bengkak tapi tidak sampai melepuh, karena Hendrik telah menggunakan sihir tingkat tinggi , sihir diatas Margareta sehingga Margareta tidak menyadarinya, untuk melindun
Bersediakah Hendrik menerima hukumannya atau dia akan mengakhiri sandiwara dia? Mengakhiri sandiwara ini, hmmm, itu bukan kamus Hendrik, justru dia ingin melihat sampai dimana kekejaman keluarga Kastara ini. Matius mengajak Hendrik ke belakang kastil ini dan terlihatlah hamparan rumput yang setinggi pinggang manusia dewasa. “Kapan lapangan rumput ini ada disini.” Tanya Hendrik. "Tanah ini telah milik Kastil ini setelah orang tua Hendrik meninggal, Kastara mengusir pemilik kastil sebelah dan ini merupakan salah satu aset keluarga Kastara di luar kastil Snowander." Matius menjelaskan. “Lalu pemiliknya mana?” Tanya Hendrik. “Pemiliknya telah meninggal dan anaknya merupakan sala
Apakah yang dilihat Hendrik? Ruangan budak hanyalah ruangan yang kosong, tanpa alas apapun dan para budak tidur berjejer tanpa ada ruang kosong , mereka saling bersentuhan tidur dengan telentang berjejer dua puluh orang dan ke depan susun tiga , jadi pas enam puluh orang dan di depan pintu ada tiga bakul yang berisi ubi rebus, mereka tiap orang mengambil satu butir dan langsung ke tempat masing masing istirahat sambil menahan lapar. Tiap sudut ada kamar kecil yang ada kran untuk mengalir air tawar bersih, jika mereka masih lapar, mereka mengisi perutnya dengan air tawar. Bagi yang luka, lukanya dibiarkan keluar darah dan ada yang sudah bernanah tapi tetap tidak diobati sebelum mereka pingsan dan dapat dibayangkan rasa sakit itu. Hendrik diam diam berbalik menuju ke k
Apa yang ditunggu oleh Hendrik? Ya, Hendrik sedang menunggu kesempatan untuk melaksanakan rencananya dan dia sedang memperhatikan sekitarnya. Menjelang pagi, para budak kembali dikumpulkan di pekarangan depan untuk dibagikan tugas yang harus mereka lakukan hari ini. Dan Hendrik disuruh membersihkan kolam air panas yang ada di sisi timur dari kastil ini. Matius mengajak Hendrik ke kolam itu. Terlihatlah kolam yang penuh lumut dan sampah itu, airnya pun berwarna kehijauan. “Itu di kamar kecil itu ada alat alat untuk membersihkan kolam ini, kamu dikasih waktu tiga hari untuk membersihkan kolam ini, tidak perlu balik ke kamarmu, jika kolam ini belum bersih” Kata Matius menjelask