Home / Romansa / Melahirkan Anak Ceo / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Melahirkan Anak Ceo: Chapter 11 - Chapter 20

34 Chapters

Bab 11 Persidangan

  Di ruangan yang luas ini lelakiku duduk berhadapan dengan ibunya. Posisinya bagai seorang terdakwa yang menunggu vonis hukuman mati. Tentu saja Nyonya Besar Kinanti harus menyelesaikan masalah kami karena dari dialah masalah ini berawal. Sekarang ini masalah yang timbul harus segera diselesaikan karena sudah muncul ke permukaan. Selama duduk di ruang bak persidangan ini aku dan juga Nyonya Nadia hanya saling diam dan menjauh dari Den Abimanyu. Jarak diantara kami terpisah oleh Nyonya Besar Kinanti dan Den Abimanyu. Netraku menatap lelakiku dengan miris, pria yang telah memberiku  sentuhan itu hanya menunduk menghadap ibunya. Aku hanya memperhatikan nyonya besar dengan fokus saat duduk berhadapan dengan Den Abimanyu. Bagai terdakwa pesakitan lelakiku disidang u
last updateLast Updated : 2021-10-07
Read more

Bab 12 Tak Kasat Mata

      Setelah persidangan itu selesai Den Abimanyu meminta kami untuk kembali ke kamar masing-masing. Lelaki berhidung mancung itu tak bisa berbicara apa-apa lagi selain menunggu perintah sang Ibunda tercinta. Begitu pun juga denganku dan Nyonya Nadia tak bisa berbuat banyak.   Karena dari Nyonya Besar Kinanti semuanya berawal hingga timbul gejolak Nyonya Nadia untuk memberontak pada suaminya.   Saat aku memasuki kamar telah banyak berubah dari mulai cat yang berganti hingga gorden yang diikat sisinya bergelembong. Tak lupa juga ranjang dengan sprei yang menjuntai ke bawah dan juga lemari jati yang terukir indah terlihat baru. Mata akan dimanjakan dengan pemandangan yang indah saat berada dalam nuansa kamar layaknya pengantin baru.   Saat aku sedang di kamar Ibu datang, namun tak bertanya hal apa pun tentang diriku. Mungkin ia tahu kalau kondisiku sekarang sedang tidak baik. Wanita
last updateLast Updated : 2021-10-11
Read more

Bab 13 Hati Ini Bukan Terbuat Dari Batu

  Lagi kukuatkan hati ini agar tak menangis di hadapannya. Sebisa mungkin aku tak menjatuhkan air mata bila melihat lelakiku bersanding dengan istri pertamanya.   "Sabar ya, Nduk. Jangan putus asa, tapi perbanyaklah zikir dan do'a mudah-mudahan semua akan berbuah manis suatu hari nanti."   Ibu menghiburku di saat aku sedang terluka dan bersedih. Hanya Ibu satu-satunya orang yang mengerti penderitaanku sebagai istri yang dimadu. Memang dalam kehidupan manusia tidak ada yang abadi apalagi kebahagian dan penderitaan. Semuanya pasti akan berakhir pada masanya yang tepat bila waktunya telah tiba.   Aku harus menguatkan hati ini ketika kudengar berita dari Nyonya Besar Kinanti lelakiku ak
last updateLast Updated : 2021-10-12
Read more

Bab 14 Namanya Saka

    Sore itu, kala senja hampir saja tengelam di ufuk barat aku duduk di bawah pohon akasia yang menjulang tinggi. Debaran angin sepoi-sepoi menyapu wajahku hingga mempermainkan rambutku yang sebatas bahu melambai-lambai tertiup angin.    Di bawah pohon ini aku membaca buku novel sebuah karya dari penulis terkenal Asma Nadia, surga yang tak dirindukan.    Anganku melambung tinggi memikirkan lelakiku nun jauh di sana. Lagi apakah dirinya di sana? Mungkin ia sama sepertiku yang di sini sedang merindukannya dan menanti kedatangannya?   Ah, mana mungkin ia memikirkanku. Sedangkan dirinya sedang menikmati bulan madu bersama pujaan hatinya. Mengapa aku masih mengharapkan lelaki itu yang sudah jelas-jelas tak bisa menepati janjin
last updateLast Updated : 2021-10-13
Read more

Bab 15 Istri Yang Tak Dirindukan

  Kuseret kaki ini menuju kamar sebisa mungkin aku bertahan agar tidak jatuh saat menuju taman belakang. Di ruang itulah aku sering menangis menumpahkan segela kekesalan yang ada dalam hati. Pandanganku mengablur, kepala terasa pusing dan pandangan juga berkunang-kunang. Aku berharap tidak akan pingsan saat berjalan menuju taman belakang tempat para pembantu biasa berkumpul. Jika sampai aku pingsan maka sudah pasti akan dituduh cari perhatian.   Lambat-laun kaki ini sampai juga di taman belakang. Aku duduk di bangku taman dengan menyandarkan kepala yang terasa berdenyut. Butuh waktu yang lama untuk tiba di sini dalam keadaan tak baik. Kurebahkan diri ini dia atas kursi panjang agar bisa merenggangkan kaki, namun sebuah suara mengagetkanku.
last updateLast Updated : 2021-10-14
Read more

Bab 16 Pengecut

    Malam yang kulalui sendiri tak pernah berharap Den Abi Manyu datang kembali. Lelah aku menanti janjinya yang tak kunjung ditepati.    Biarlah kusimpan kerinduan ini tanpa jeda, sementara yang kunanti tak kunjung tiba. Tidak mungkin juga aku minta pada lelaki itu untuk mendekatiku dan menemuiku sementara ia tak mau meninggalkan wanitanya. Nyonya Nadia terlalu berharga untuknya hingga ia tak rela berpisah atau menjauh dari pujaan hatinya.   Sudah lewat beberapa hari sejak ia menangis  bersama di kamar itu, dirinya tak pernah kembali menemuiku. Aku pun hanya bisa pasrah meratapi nasib seperti digantung statusnya  janda bukan, istri pun tidak digauli.  Di meja makan ini  kami bertemu, itu pun tidak  bertegur sapa hanya saling diam m
last updateLast Updated : 2021-10-16
Read more

Bab 17 Aku Bagai Terdakwa

  Aku tersentak ketika mendengar suara azan berkumandang. Kulirik jarum jam diatas dinding menunjukkan pukul empat sore. Selama lebih satu jam aku tertidur dalam posisi duduk hingga membuat kakiku terasa membeku dan kram.Berjalan tertatih sembari berpegangan menuju ke kamar mandi untuk melaksanakan salat asar. Aku mengambil air wudhu setelah selesai barulah menghamparkan sajadah dan menunaikan kewajiban.Selesai salat kupanjatkan rangkain doa dan memohon pada sang pencipta. Kembali air mata ini berurai memohon pada-Nya. Berharap bisa menyelesaikan masalah tanpa harus meninggalkan masalah.Lepas menunaikan kewajiban lima waktu, aku terduduk di tepi ranjang. Memutar otak agar bisa menghindari pertemuan dengan Den Abimanyu. Nyonya Besar Kinanti pasti akan memintaku untuk makan bersama di meja
last updateLast Updated : 2021-10-18
Read more

Bab 18 Senyum Saka

 "Kamu harus ikut bersamaku, Salma. Aku tidak bisa membiarkanmu ada di sini dengan laki-laki durjana seperti Saka. Hatiku tidak tenang meninggalkanmu sendiri bersama lelaki asing," tegas Den Abimanyu. Den Abimanyu menarik tanganku dengan paksa untuk mengikutinya. Aku terkesiap dengan kelakuannya yang tiba-tiba saja memaksaku untuk ikut. Atau jangan-jangan ia cemburu pada saudara sepupunya. Ah, entahlah. Lelaki itu sulit ditebak jalan pikirannya. "Aku tak Sudi, Abimanyu bila babu itu ikut liburan bersama kita," ucap Nyonya Nadia melengos pergi. Nyonya Besar Kinanti hanya menggelengkan kepala saja saat melihat anak dan menantunya berdebat. Kali ini, Den Abimanyu tak berniat mengejarnya seperti yang biasa
last updateLast Updated : 2021-10-19
Read more

Bab 19 Ngidam

  Tubuhku terkulai lemas bersandar di samping tempat tidur. Kepalaku terasa pusing diiringi kerongkongan yang terasa pahit. Ditambah perut yang terasa mual ingin memuntahkan kembali isi dalam perut. Kumuntahkan semua apa yang ada dalam lambungku hingga tak ada lagi yang tersisa di dalamnya untuk kukeluarkan lagi. Sampai kedatangan Ibu ke kamar mengantarkan makanan aku belum bisa bangkit dari tempat dudukku.Samar kudengar Ibu mengetuk pintu kamarku. Aku tak mampu bangkit walau sekedar membuka pintu saja. "Salma, kamu kenapa, Nduk? Apa yang terjadi denganmu?" tanya Ibu gusar.Ibu lantas membantuku berbaring di atas ranjang dengan mensejajarkan kaki. Namun, belum lagi aku naik ke atas ranjang tubuhku sudah ambruk ke lantai.
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more

Bab 20 Pungguk Merindukan Bulan

  Saka adalah laki-laki periang, ramah dan tidak sombong. Berbeda dengan suamiku Den Abimanyu yang pendiam dan dingin. Sikapnya yang merakyat tidak menjadikan derajatnya rendah di mata orang lain. Ia juga tak pernah menyombongkan diri meski keturunan dari darah biru dan berpendidikan. Darah ningrat yang mengalir ke tubuhnya tidak menjadikan ia  meninggikan diri. Bahkan pada kalangan pelayan ia tak segan-segan untuk menyapa. Baginya derajat pembantu dan dirinya sama. Hanya yang membedakan adalah iman di mata Tuhan. Saka terkenal ramah dan tampan diantara para pelayan hingga namanya terkenal dan disebut sebagai tuan muda yang dermawan. "Aku bawakan buku cerita tentang kesehatan ibu dan anak. Kamu bisa belajar dari buku
last updateLast Updated : 2021-10-22
Read more
PREV
1234
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status