"Kalian sungguh tega meninggalkanku sendiri?" Aira menahan tangan Yu, menatap wajah sahabatnya dan dokter Kaori bergantian."Kamu tidak sendirian, Ai-chan. Lagipula, bukankah Ken akan segera kembali? Urusannya di Fukuoka seharusnya sudah selesai. Dia tidak akan membiarkan istri dan anaknya terlalu lama menunggu. Dan lagi, aku tidak ingin menjadi perusak momen romansa kalian berdua."Telunjuk dan jari tengah Yu menjepit hidung minimalis Aira, membuatnya menggeleng seketika. Kaori tersenyum, merasakan kehangatan dua wanita yang jauh lebih muda darinya. Saking sibuknya dengan pekerjaan masing-masing, dia dan sahabatnya tidak pernah bertemu beberapa tahun terakhir."Ai-chan, jangan terlalu lama berada di luar. Pastikan tubuhmu selalu hangat, ya!""Baik, Dokter. Aku akan segera masuk setelah mengantar kalian. Terima kasih karena sudah membawa Yu ke sini."Kaori mengangguk, memeluk Aira sebelum menyuguhkan senyum tulus di bibirnya. Yamada Yu juga melakukan hal yang sama. Bedanya, gadis itu
Baca selengkapnya