Home / Fantasi / Jerat Cinta Tuan Vampire / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Jerat Cinta Tuan Vampire: Chapter 121 - Chapter 130

154 Chapters

Koma

"Rey…," panggil Clara. "Ada apa, Mom?"  "Bisa kita bicara sebentar?" tanyanya lembut. "Mommy ingin bicara apa? Aku sedang sibuk, Mom."  "Sebentar saja Rey. Ada yang harus kita bicarakan juga dengan ayahmu." Rey mengernyit, menatap bergantian ibu dan juga ayahnya yang baru saja tiba di dekat mereka. Entah apa yang ingin mereka bicarakan, tapi wajah mereka terlihat sangat serius. Rey yakin ada sesuatu yang sangat penting dilihat dari mimik wajah keduanya. Rey akhirnya pun mengangguk, mengikuti Clara dan Olympus yang melayang menuju ruang pribadi anak mereka dalam kastil. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul tiga dini hari. Tepat pukul tujuh pagi nanti rencananya Suci akan di operasi oleh Elish bersama satu asisten manusia yang selama ini menjadi bawahannya dalam bekerja sebagai dokter.  Rey sedan
Read more

Harapan Palsu

"Bagaimana Thomas, kau sudah mendapatkan informasi tentang keadaan wanitaku?"  Thomas membuang nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan pemimpinnya.  King seperti orang yang tidak waras sejak seminggu yang lalu terus bertanya tentang keadaan Suci yang sampai saat ini masih belum juga bangun dari komanya. King terus berkata wanitanya yang jelas-jelas adalah istri dari musuh mereka Klan Vampire. Thomas merasa pria ini sebentar lagi akan benar-benar menjadi gila karena begitu menginginkan Suci. "Ratu Vampire masih belum sadarkan diri, Tuan. Menurut informasi yang aku dapatkan dari salah satu Vampire penjaga di sana, Ratu Vampire telah di operasi sejak Minggu yang lalu namun belum juga menunjukkan tanda-tanda akan sadar. Seluruh Klan Vampire masih berduka sampai saat ini."  King mengernyitkan dahi, tidak puas mendengar laporan kaum kepercayaannya.  
Read more

Upaya

"Michael, di mana ramuan yang pernah kau tunjukkan padaku waktu itu?!"  Michael beranjak, kaget melihat Rey tiba-tiba masuk ke ruang di mana semua ramuannya berada.  Michael yang tengah sibuk membuat sebuah ramuan baru untuk kesembuhan Suci, dibuat tidak tidur berhari-hari karena Rey terus memaksanya harus bisa menyembuhkan wanita manusia yang kondisinya semakin memburuk setiap harinya. Rey mulai memporak porandakan isi dalam ruang ramuan Michael, tidak peduli dengan banyaknya alat-alat peramu di sana. "Tunggu, Rey. Jangan menghancurkan tempat ini," tahan Michael mendekati Rey yang tidak peduli dengan ucapannya. "Siapa yang menghancurkan tempatmu?! Aku hanya ingin mencari di mana ramuan yang pernah kau katakan bisa menyembuhkan siapa saja yang sakit parah. Aku berpikir mungkin ramuan itu bisa berguna untuk istriku!" sahut Rey masih sibuk mencari di antara banyaknya boto
Read more

Putus Asa

"Bagaimana ramuannya Michael, apa itu berhasil?" Tabib kepercayaan Rey menggeleng.  Sudah tak terhitung jumlah ramuan yang dibuat oleh keduanya setelah dua hari menghabiskan waktu di dalam ruang ramuan Michael.  Tidak pernah keluar dan hanya berkutat dengan bahan-bahan yang ada, Rey mulai gelisah dan stress. Beberapa kali pria pucat itu menghancurkan alat-alat yang ada di depannya dan memekik keras di dalam ruang kedap suara tersebut seperti sekarang. "Tenanglah Tuan…," ucap Michael mencoba mendekati Rajanya yang masih berontak di depan dia.  "Bagaimana aku bisa tenang Michael, kau tahu kita sudah berhari-hari di sini dan tidak ada satupun obat yang berhasil kita buat. Aku tidak tahu apa yang salah dengan campuran ramuan ini!" sahut Rey frustasi. Pria itu terduduk lemas setelah puas menghancurkan barang-barang milik Michael yang berumur ratusan abad di dalam
Read more

Tawaran

"Mau apalagi kau kemari?!" Rey menyambar King yang tidak siap hingga menyambar tanah dengan cepat. Rey menindih tubuh pria berjambang itu dengan wajah penuh amarah. Dia masih saja kesal dengan pertempuran terakhir mereka berdua yang tidak dimenangkan oleh siapa-siapa. King sempat terbatuk-batuk merasakan tubuh bagian belakangnya yang nyeri.  "Lepaskan aku, kau sungguh tidak ada sopan santunnya menyambut tamumu!" pekik King kesal. Rey berdecih, menarik kerah jubah King mendekat. "Aku tidak pernah menganggapmu tamu di kastilku! Katakan apa maumu datang kesini!" ucapnya marah. "Bagaimana aku bisa bicara jika kau menindihku seperti ini? Apa kau begitu menyukaiku sampai kau terus berada di atas tubuhku?" goda King tersenyum tipis. Rey dengan kesal mendorong King, bangkit dari atas tubuhnya dengan cepat. Sial! Bisa-bisanya pria gila itu berbicara begitu di dep
Read more

Tetua

"King mau apa katamu?"  "Dia ingin membawa Suci dan menikah dengannya jika dia berhasil menyembuhkan istriku, Dad. Dia benar-benar gila dan tidak sehat!" sahut Rey geram. Setelah mengusir pemimpin Kaum Hitam itu tidak hormat, Rey masuk kembali ke dalam kastilnya dan bertemu dengan Olympus yang baru saja tiba dari tugas luarnya.  Olympus begitu terkejut saat mendengar penjelasan Rey tentang maksud tujuan King menemuinya. Dia pun sama marah dan kesalnya dengan tawaran yang diberikan King pada anaknya. "Aku pikir pria itu sudah berubah dan lebih baik, ternyata kelicikan ayahnya tetap saja mengalir di darahnya!" ucap Olympus duduk berhadapan dengan Rey. "Aku juga tidak tahu kenapa dia begitu berani memberi penawaran seperti itu. Dia beralasan dia mencintai Suci sehingga tidak membunuhnya saat Fourd berhasil menculiknya, Dad. Aku rasa terlalu lama sakit membuat pikiran Kaum
Read more

Satu-satunya Cara

"Tuan…." "Apa yang terjadi, Michael?"  "Kondisi tubuh Ratu menurun tiba-tiba, Tuan."  "Apa?!" Rey segera mendekati wanitanya, terkejut mendengar perkataan Michael. Bunyi detektor jantung di samping ranjang menunjukkan detak jantung Suci yang semakin melemah. Rey mulai berteriak memanggil nama Suci seakan memberi perintah agar jangan meninggalkannya dengan cara seperti ini. "Rey, minggirlah. Biar aku memeriksanya." Elish baru saja tiba setelah sempat kembali ke kediamannya.  Wanita itu begitu terkejut mendapati berita kondisi Suci yang menurun. Michael memang sudah memberitahukannya sejak kemarin kalau kondisi Suci semakin melemah setiap harinya.  Elish dengan cepat menyelesaikan pekerjaannya dan bergegas kembali ke kastil Rey hari ini. "Tenanglah, Tuan. Biar tabib Elish memeriksa kondisi Rat
Read more

Aku Menerimanya...

"Di mana tuanmu?"  "Tu-tuan Rey?" kaget Thomas mendapati Raja Vampire itu berdiri di depan pintu tempat persembunyian Kaum Hitam. "Aku tanya di mana tuanmu?!" ucap Rey lagi berdiri angkuh menatap pria yang masih kaget, tidak menyangka akan melihat Rey di sana. "Di-dia ada di dalam, Tuan."  Rey mendengus, menerobos Thomas yang hanya berdiri bengong tanpa mempersilahkan dia masuk. Pria pucat itu langsung menjadi pusat perhatian Kaum Hitam yang masih berada di sana bersama pemimpin mereka. Beberapa Kaum Hitam terlihat waspada dengan yang lain bersembunyi menghindari Rey.  "Kalian tidak perlu takut dan gelisah melihatku, aku kemari hanya ingin bertemu dengan pemimpin kalian."  Di dalam ruangan yang cukup sempit dan hanya memiliki satu ruangan pribadi yang diyakini Rey sebagai ruangan khusus pemimpin mereka. Rey sedikit ter
Read more

Sudah Kembali

Seminggu lamanya diberikan ramuan King, Suci mulai menunjukkan tanda-tanda kesembuhan.    Elish dan Michael yang bergantian memeriksa keadaan Suci sama-sama kaget dengan kekuatan ramuan yang dibuat oleh King untuk Ratu mereka.   Setiap harinya King akan datang ke kastil Rey, memberikan satu botol ramuannya yang akan disuntikkan ke tubuh Suci.   Dan hari ini, seperti biasa sebelum Michael masuk memberikan suntikan ramuan pada Suci, Rey lebih dulu berada di sana menemani atau sekedar berbicara dengan istrinya.    Rey begitu terkejut saat melihat jari-jari tangan Suci mulai bergerak dengan mata yang ikut bergerak juga.   Pria itu menutup mulutnya tidak percaya melihat mata yang selama ini tertutup, perlahan terbuka di depannya. Rey memanggil nama Suci, memastikan dia tidak sedang berkhayal.   "My Lady…," ucapnya masih tidak percaya.  
Read more

Waktu Seminggu

"Apa benar Ratu kalian sudah sadar?" tanya King baru saja tiba di gerbang kastil Rey.  "Iya, Tuan. Ratu sudah bangun sejak kemarin pagi," sahut Vampire penjaga berdiri di depan King. "Benarkah?" King tersenyum bahagia mendengar berita baik ini. Pria berjambang itu dengan cepat berjalan melewati penjaga di depannya. "Tunggu Tuan," tahan penjaga itu.  "Ada apa?"  "Kau tidak diizinkan masuk, Tuan."  "Apa? Kenapa?!" sahut King sontak meradang. "Raja meminta kau jangan dulu datang selama satu Minggu kedepan Tuan King. Dia ingin memastikan kondisi Ratu pulih benar, baru kau bisa kembali lagi kesini." Michael tiba-tiba sudah berdiri di dekat King dan Vampire penjaga yang seketika mundur memberi kesempatan pada tabib kepercayaan Rey maju berbicara dengan King. "Apa maksudmu aku tidak boleh datang dulu. Buk
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status