Semua Bab Married at First Sight?: Bab 31 - Bab 40

127 Bab

31. Marah dan Kecewa

Wanita itu tidak hanya memeluk Jordan. Seperti tidak punya malu, dia mendaratkan kecupan pada Jordan, di depan Clarabelle! Seketika jantung Clarabelle menderu, seakan-akan mendapat serangan jantung. Tubuh Clarabelle sedikit gemetar, matanya melebar melihat kejadian tak terduga itu. “Leony! Lepas!” Jordan mendorong wanita itu agar menjauh. Wajah Jordan memerah. Dia sangat terkejut karena Leony ternyata datang di acara pernikahan sahabat Clarabelle. “Kamu gila. Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Jordan dengan geram. Leony tertawa kecil sambil menatap Jordan. “Kamu pikir aku mengikutimu, Jordan? Dunia ini ternyata sempit sekali. Aku kenal baik kakak mempelai wanita. Siapa yang mengira, kamu juga datang, bersama istrimu. Istri? Haa … haa …” “Jadi … aku hanya alat taruhan buat kamu, Jordan Hayden!” Clarabelle mengepalkan kedua tangannya. Dia menatap tajam pada Jordan. Dadanya naik turun menahan emosi yang mau meledak. Wajah dan telinganya panas mengetah
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-17
Baca selengkapnya

32. Tetapkan Hatimu

Senyum manis dan lebar terpampang di depan Clarabelle. Wanita cantik dengan tubuh besar, padat, dan seksi berdiri di depan Clarabelle. “Apa kabar? Aku benar, ini kamu, Clarabelle!” Wanita itu maju beberapa langkah dan memeluk Clarabelle dengan hangat. “Oh, my God. Rita!” Clarabelle segera melempar senyum lepas. Kejutan yang menyenangkan. Rita, teman baiknya saat dia mengikuti reality show waktu itu. Siapa yang mengira mereka bsia bertemu secara kebetulan seperti itu. “Senang sekali melihatmu lagi, Clarabelle!” Rita masih memandang dengan senyum lebar. Kedua tangannya memegang bahu Clarabelle. “Aku bayar belanjaanku, lalu kita bicara.” Clarabelle mengacungkan keranjang yang dia pegang. Gilirannya untuk membayar di kasir. Beberapa menit berikut kembali kedua wanita itu bicara. Tapi Clarabelle tidak bisa lama karena harus segera pulang. Rita tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, dia memilih ikut ke rumah Clarabelle. Ada banyak yang dia ingin ceritakan. Dia masih punya setidaknya sampa
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-18
Baca selengkapnya

33. Bicara Hati ke Hati

Jordan tidak segera menjawab pertanyaan Ronald. Apa dia cinta Clarabelle sehingga dia begitu kacau karena kemarahan Clarabelle?“Joy!” Ronlad menepuk lengan Jordan agak keras, karena Jordan tampak termenung.Jordan seakan tersadar lalu menoleh pada Ronald. “Aku tidak tahu, yang pasti aku tidak mau hidupku kacau! Orang tuaku, juga James, mereka mau lihat kalau Jordan sudah berubah. Dia pria dewasa, yang bisa bertanggung jawab dengan dirinya. Aku punya pekerjaan bagus, aku suami yang sayang dan peduli istri. Itu yang harus aku buktikan, Ron!”Ronald menatap tajam pada Jordan. “Jadi, ini soal harga diri? Kamu tidak mau diremehkan oleh orang tuamu dan James? Jadi bukan soal Lala?”Pertanyaan itu kembali membuat Jordan sedikit berpikir.“Joy, aku memang konyol, mengajak kamu melakukan taruhan itu. Tapi aku tidak menduga kamu melakukannya, dan … lihat dirimu … Kamu berbeda, Joy, seperti bukan kamu y
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-19
Baca selengkapnya

34. Maafkan Aku, Lala …

Clarabelle mengangguk. Dia cinta pada Jordan. Dan dia harus mencintai Jordan, karena Jordan adalah suaminya. “Setelah mengetahui semua ini, apa kamu masih ingin menyayangi dia?” Adriano tidak tega melihat putrinya terluka seperti itu. “Papa …” Clarabelle meraih tangan papanya dan menatap mata penuh kasih pria setengah baya itu. “Aku tidak akan lupa, teladan cinta tulus papa dan mama. Dalam semua keadaan tetap bertahan karena ingin memberi yang terbaik buat orang yang disayangi.” Adriano tidak mengira ini yang Clarabelle ucapkan. Hatinya berdesir melihat ketulusan Clarabelle. Tapi situasi putrinya sangat berbeda dengan yang Adriano hadapi dulu. Berat, tidak mudah, tapi dia dan mama Clarabelle saling mencintai. “Aku akan melakukan yang sama. Hanya saja, aku perlu menguatkan hatiku. Aku harus bagaimana? Aku masih memikirkannya.” Suara Clarabelle terdengar sedih. “Jika Tuhan mengijinkan kamu bersama Jordan, Tuhan akan mampukan kamu.” Tangan Adrian
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-20
Baca selengkapnya

35. Yang Kukatakan, Itu yang Kulakukan

 Jordan mengulurkan tangan, ingin memegang tangan Clarabelle. Lagi-lagi Clarabelle menghindar. Dia sembunyikan kedua tangan di balik punggungnya. Jordan mendesah. Ternyata Clarabelle tidak mudah dibujuk kali ini. “Lala, kamu ingat yang aku ucapkan pada orang tuaku saat di rumah?” Jordan memandang Clarabelle. “Aku ingin mereka tahu aku bisa jadi baik. Bisa punya hubungan yang baik, juga karir yang baik. Aku senang, bersama kamu, aku bisa menjadi sesuatu. Walaupun tidak mudah, tapi aku mau berusaha. Bantu aku, Lala.” Clarabelle melempar tatapan tajam, menghujam dua manik coklat terang Jordan. Mata itu sangat menarik. Desiran melaju di hati Clarabelle memandang Jordan sekuat itu. Tapi dia tidak boleh lemah. Kalaupun dia di sisi Jordan, dia tidak mau Jodan akan semena-mena dan terus mempermainkannya. “Aku, waktu mengatakan kamu berbeda, itu bukan bualan. Kamu boleh tidak percaya, tapi aku sungguh-sungguh.” Jordan melanjutkan. “Satu kali ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-21
Baca selengkapnya

36. Ungkapan Hati Papa

Ucapan Jordan membuat Clarabelle terdiam. Jordan mengatakan rindu. Apa Clarabelle harus percaya? Setelah tahu kenyataan siapa Jordan, Clarabelle bahkan menyesal pernah mengungkapkan perasaannya pada pria itu. Lebih baik dia simpan sendiri. Buat apa Jordan tahu, tetapi tetap saja Clarabelle hanya bahan mainan buatnya. “Aku tahu kamu tidak percaya jika aku katakan itu. Tapi aku sungguh rindu padamu, Lala.” Jordan menghujamkan tatapannya. “Sudahlah, aku …” Jordan maju, menarik Clarabelle dalam pelukannya, dengan cepat dia memberikan kecupan pada Clarabelle. Detak jantung Clarabelle segera melaju. Dia juga rindu Jordan. Di tengah serangan yang membuatnya terkejut, Clarabelle merasa hasratnya bangkit. Tapi dia ingat Jordan biasa bersama yang lain, tiba-tiba rasa mual menderanya. Dengan cepat Clarabelle mendorong Jordan. Segera dia balik masuk ke kamar mandi dan muntah di sana. Tentu saja Jordan sangat kaget dengan reaksi Clarabelle. Dia menyusul ke kamar m
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-22
Baca selengkapnya

37. Aku Akan Buktikan

Pertanyaan yang Jordan ajukan, membuat Clarabelle berpikir. Apa yang bisa meluluhkan hati Clarabelle lalu rasa marah dan kecewa di hatinya akan lenyap? Clarabelle tidak segera memberikan jawaban. Dia duduk di kursi dekat meja, meneguk minuman hangat itu lagi.“Terima kasih, minuman buatan kamu sangat nikmat.” Clarabelle meletakkan cangkir di meja. Lalu tangannya melepaskan handuk kecil yang masih ada di kepalanya. Dia sampirkan handuk di pinggiran kursi, sedang tangannya menyisir rambut dengan jari-jari.Jordan memperhatikannya. Situasi mereka benar-benar kaku dan tidak menyenangkan. Jordan gelisah dan tidak suka. Dia ingin Clarabelle yang manis dan lembut, yang memandangnya dengan cinta.“Yang aku tahu suamiku seorang playboy. Apa benar dia bisa rindu pada istri yang hanya alat mainan buatnya.” Tenang ucapan Clarabelle, tetapi tajam dan tidak enak didengar.“Sayang, tidak bisakah aku belajar mencintai dengan benar? Selama in
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-23
Baca selengkapnya

38. Kejutan Cinta Jordan

Jordan muncul dengan senyum lebar di bibirnya. Wajah tampan itu membuat jantung Clarabelle kembali berdegup. Rangkaian bunga cantik ada di tangan kanannya. Clarabelle seketika berdiri menunggu Jordan melangkah makin mendekat. Susan masih duduk di kursinya, dia memperhatikan dua manusia unik yang ada di depannya itu. Apa yang Jordan akan lakukan pada Clarabelle? Jordan tepat berada di hadapan Clarabelle. “Honey …” Dengan senyum yang memang mempsona, Jordan mendekatkan wajahnya dan mengecup pipi Clarabelle. Clarabelle merasa dadanya makin berdebar. Dia ingin menghindar tetapi Jordan lebih cepat. Dan di tempat terbuka Clarabelle tidak mau menjadi pusat perhatian jika dia salah bertingkah. “My wife is so pretty. Even more than these flowers.” Jordan mengulurkan bunga yang dia pegang. Clarabelle tidak merespon apapun, tetapi di sudut hatinya merasa satu kegirangan menyusup. Jordan manis sekali. Inikah yang dia katakan akan membuktikan dia mau menunjukkan dia sayan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-24
Baca selengkapnya

39. Are You Ready?

Mata tegas dengan warna coklat itu menghujam dua bola bening Clarabelle. Hembusan nafas Jordan terasa di pipi. Degupan di dada Clarabelle sudah berlipat rasanya. Pesona Jordan kembali melingkupi. “I miss you …” bisik Jordan. Clarabelle belum bereaksi. Ras rindu di hatinya juga melonjak. Dia mengharapkan suaminya memberikan pelukan hangat. Satu sisi di ruang hati Clarabelle masih belum rela karena kebohongan Jordan. Tatapan Clarabelle sedikit gelisah. “Honey … I really miss you.” Jordan mengulang lagi ucapannya. Dia tidak mau melepaskan Clarabelle. DIa sudah sejauh ini. Clarabelle pasti mau berdamai sepenuhnya kali ini. “Bergembiralah. Mulailah kembali menemukan cinta.” Kalimat yang Adriano ucapkan terngiang di telinga Clarabelle. Dengan matanya yang juga masih terpaku pada Jordan, Clarabelle berkata lembut, “I miss you too.” Hati Jordan tiba-tiba merasa sangat hangat. Ada yang mengalir di sana, memberi kelegaan begitu lebar. Clarabelle
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-25
Baca selengkapnya

40. Hari yang Menyenangkan

Jordan menegakkan badannya. Setumpuk ranting yang dia kumpulkan masih dalam genggaman. Dia perhatikan wajah Clarabelle, lalu perlahan mendekat. “Ada apa?” tanya Jordan sementara masih berjalan ke arah Clarabelle. “Makanannya …” Kening Clarabelle mengkerut. Dia acungkan panci kecil yang ada di tangannya. Mata Jordan beralih pada yang Clarabelle pegang. Bau tajam menusuk ke hidung Jordan. Harum masakan bersamaan dengan bau gosong. “Gosong?” Jordan mengangkat alisnya sambil memperhatikan masakan dalam panci itu. Clarabelle mengangguk dengan muka cemberut. “Aku asyik membereskan barang, tidak segera melihat panci, jadi …” Jordan tersenyum. Dia letakkan ranting-ranting ke tanah, lalu dia melangkah makin mendekat pada Clarabelle. “Biar aku coba.” Jordan mengambil garpu yang ada di meja kecil sebelah Clarabelle, kemudian tangannya menusuk sedikit daging, memasukkan dalam mulutnya. “Gimana?” ujar Clarabelle. Dia merasa bersalah
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status